Jelajah Jawa Tengah Bagian 15: Candi Gedong Songo
14 Oktober 2019
Candi Gedong Songo
Bukan hanya bangunan-bangunan tua yang menjadi ikonnya
kota Semarang. Menjauh 1 jam dari kota ini kita akan bertemu dengan bangunan yang
tidak kalah tua dan mempesonanya, yaitu Candi Gedong Songo. Lokasi tepatnya adalah
di Desa Candi, kec. Bandungan, kabupaten Semarang-Jawa Tengah. Dalam bahasa
Jawa, gedong bearti bangunan dan Songo bearti sembilan, jadi Candi Gedong Songo
bearti bangunan candi yang berjumlah sembilan. Sembilan? Ya, jumlahnya ada 9 candi
namun saat ini yang masih utuh cuman berjumlah 5, dan sisanya tinggal
reruntuhan yang mungkin hancur akibat gempa bumi, kalau kita liat lokasinya
yang berada di lereng Gunung Ungaran dan dikelilingi banyak gunung lainnya.
Candi Gedong Songo adalah peninggalan Wangsa
Syailendara dari Mataram Kuno abad ke-9 jadi zaman kejayaan agama Hindu. Komplek
candi ini mirip dengan komplek candi yang ada di Dieng, candi-candi ini
menyebar dan ukurannya tidak teralu besar. Komplek candi ini ditemukan kembali
oleh Raffles tahun 1804.
Untuk menuju spot ini yang sangat, sangat di perhatikan
adalah kondisi kendaraan. Banyak cerita yang saya baca dan dengar dari teman
dan inipun terjadi sama kami. Jadi ceritanya, karena lokasinya berada di lereng
gunung, dari jalan raya ke arah spot ini berjarak sekitar 18km dengan kondisi
jalan naik dan berbelok-belok. Awalnya sih masih bisa dengan mobil kami city
car dan matik meskipun berjalan lambat. Di belokan terakhir, tidak terlihat
karena tertutup pepohonan, belokan tajam ke kiri dan langsung menanjak ekstrim,
dan tiba-tiba mobil kami berhenti dan tidak bisa di gas.... dan jantung pun
berasa berhenti juga hehehe. Akhirnya Revan dan Ringgo buru-buru turun dan
mendorong mobil dan akhirnya bisa naik berlahan. Alhamdulillah..... Jadi buat
kalian yang ragu silahkan parkir di bawah, pas tanjakan terakhir ini dan ini
terbaca jelas karena sebelum tanjakan ada papan peringatan.
Sampai di parkiran
mobil yang terlihat baru, berada di lereng gunung dari sini kita sudah bisa
melihat pemandangan yang aduhai indahnya, terlihat jelas Gunung Telomoyo yang
dibelakangnya ada Gunung Merbabu dan Gunung Merapi mengintip di belakang Gunung
Merbabu. Di bawah kaki gunung terlihat berkilauan Rawa Pening ditimpa sinar
matahari. Sementara di arah kanan dikejauhan terlihat pegunungan
Sindoro-Sumbing yang tertutup awan hanya terlihat puncak-puncaknya.
Sampai di loket kami membayar tiket masuk per orang
Rp. 10.000. Dari sini kita ada 2 jalan, ke kiri ke rumah mantan Ayanaz,
itu loh spot selfie baru di area ini, tempat nongkrong-nongkrong sambil
menikmati pemandangan yang saya sebutkan di atas, kayaknya sekarang lagi
ngehits di medsos, tapi kami skip ini. kami ambil jalan lurus dan yang di
ridhoi, ke arah perbukitan dimana candi-candi ini menyebar di banyak
lokasi. Di tengah jalan kita akn menemukan banyak yang menawarkan jasa untuk
berkuda mengelilingi lokasi. Mempertimbangkan ini itu (terutama fulus hehehe)
akhirnya kami skip lagi dan akhirnya mengandalkan kaki aja. Dan buat kalian
yang memutuskan berjalan kaki, siap-siap konsekwensinya ya.... siap-siap trekking,
berkeringat dan jangan lupa bawa minuman (ada juga sih pedagang di sepanjang jalur
trek).
Candi-candi di komplek ini tidak ada nama jadi kita
sebut saja Candi 1, 2, 3 dst ya... Candi 1 atau yang pertama kita temui adalah
yang terdekat dari loket. Yah mungkin 100m sudah sampai di candi tunggal atau
setidaknya ada 1 yang masih utuh, ya mirip-mirip candi yang ada di Dieng. Pengunjung
bisa berfoto di depan candi atau di pelataran candi. Kalau kita mengambil foto
candi ini dengan naik sedikit ke atas bukit di sampingnya maka akan terlihat
latar 3 gunung, Gunung Telomoyo, Gunung Merbabu dan Gunung Merapi.
Ke Candi 2, kita melewati jalan setapak yang dikiri kanan banyak pedagang dengan terpal-terpal biru-orange. Sesekali berpapasan dengan pengunjung yang menggunakan kuda. Tetap berada
di jalur jalan setapak karena dipinggir-pinggir suka banyak kotoran kuda yang
dibuang oleh .pemiliknya hehehe. Candi 2 lebih kecil dibanding Candi 1, dan juga
berada dipinggir tebing dan berlatar 3 gunung. Hanya saja candi ini saat kami
datang sedang dikuasai oleh tamu yang mengadakan pre-wed yang rela ‘mengusir’
tamu lain yang masuk seolah-olah mereka yang punya candi, heleh-heleh, mo
ngajak gelud.....!
Candi 3 berada tidak jauh dengan Candi 2, berada di undakan
bukit bagian atas. Dari kedua candi sebelumnya, Candi 2 ini mempunya view yang
paling bagus karena berlatar 3 gunung tanpa halangan. Namun sayang ada bucin
(budak cinta) yang lagi asoy di pelataran candi yang berlama-lama tanpa kasih
kesempatan pengunjung lain untuk mengambil foto. Pengen dikutuk jadi batu nih
bucin...!!!.
Candi #1 |
Candi #1 |
Ada pemandangan ini juga di atas gunung hehehe |
Candi #2 |
Candi #3 |
Candi #3 |
Kawah Ijo |
Landscape di Candi #4 |
Candi #4 |
Candi #4 |
Candi #5 |
Candi #5 |
Ayanaz sekilas |
Baca juga link terkait:
- Kebumen: Benteng Van der Wijck
- Kebumen: Goa Barat (Wind Cave)
- Kebumen: Goa Dempok dan Goa Jatijajar
- Kebumen: Pantai Karang Bolong dan Bukit Hud
- Semarang: Gumuk Reco dan Pemandian Alami Muncul
- Semarang: Musium Kereta Api Ambarawa dan Danau Rawa Pening
- Semarang: Mesjid Agung Jawa Tengah (MAJT)
- Semarang: Kota Lama
- Demak: Mesjid Agung Demak
- Semarang: Lawang Sewu
- Semarang: Klenteng Sam Poo Kong
- Kebumen: Benteng Van der Wijck
- Kebumen: Goa Barat (Wind Cave)
- Kebumen: Goa Dempok dan Goa Jatijajar
- Kebumen: Pantai Karang Bolong dan Bukit Hud
- Semarang: Gumuk Reco dan Pemandian Alami Muncul
- Semarang: Musium Kereta Api Ambarawa dan Danau Rawa Pening
- Semarang: Mesjid Agung Jawa Tengah (MAJT)
- Semarang: Kota Lama
- Demak: Mesjid Agung Demak
- Semarang: Lawang Sewu
- Semarang: Klenteng Sam Poo Kong
Komentar
Posting Komentar
Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!