Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2019

Jelajah Jawa Tengah Bagian 2: Candi Dwarawati dan Kawah Sileri

Gambar
Sekitar jam 10 pagi, dari Curug Cibelik kami melanjutkan perjalanan ke Dieng yang diperkirakan memakan waktu sekitar 1.5 jam. Melewati perkebunan teh, kemudian memasuki area hutan-hutan dengan jalan yang masih beraspal bagus. Selanjutnya melewati jalan yang lumayan jelek, berbatu-batu dan lobang. Namun mengingat jalur Batang ini adalah jalur terdekat dari Jaakarta ke Dieng. Meskipun jalannya jelek tapi pemandangan sangatlah bagus. View pegunungan dan kebun-kebun sayuran serta perkampungan yang tersebar di gunung-gunung di sepanjang jalan sangatlah memanjakan mata. Jalur dari Batang ini berakhir di pertigaan jalan utama Dieng. Sebagai catatan, Dieng ini bukan merupakan nama sebuah kecamatan atau kota, ini adalah sebutan untuk dataran tinggi sepert di Puncak-Bogor. Sebagian besar Dataran Tinggi Dieng (Dieng Plateau) masuk wilayah Banjarnegara dan sebagian kecil masuk wilayah Wonosobo. Hal pertama yang kami lakukan di Dieng tentu saja mencari penginapan. Setelah tanya dan telp

Jelajah Jawa Tengah Bagian 1: Curug Cibelik

Gambar
Trip kali ini lumayan panjang dan tujuan awalnya yaitu sekitaran Jawa Tengah mulai dari Dieng-Baturaden dan berakhir di Tegal namun sesuai kesepakatan menjadi Dieng-Baturaden-Tasikmalaya dan berakhir di Garut. Dan perjalanan kali ini dimulai tanggal 14 Februari malam sampai 24 Februari. Berangkat dari Bogor sekitar jam 4.30 sore bersama Revan, Ibnu, Sugi dan Noey. Awalnya berencana menggunakan mobil saya, tapi karena kecil akhirnya ganti menggunakan mobil Ibnu yang lebih besar. Kami sengaja jalan sore dan berencana menginap di rest area tol Cipali dan abis subuhnya bisa lanjut ke Dieng. Seperti biasa, sebelum memasuki tol Cikampek sudah macet hingga KM45-an karena pembangunan Tol elevatid Cibitung-Cimanggis. Masuk tol Cikampek sekitar jam 20.00. Dari tol Cikampek dilanjutkan ke tol Cipali kemudian Kanci hingga rest area KM229. Di rest area kami tidur di dalam mushola yang baru selesai dan sehabis subuh perjalanan dilanjutkan. Sehabis tol Kanci kemudian memasuki tol Pematang (

Jelajah Malang-Lumajang: Kunjungan Kedua ke Tumpak Sewu dan Coban Ciblungan

Gambar
Tumpak Sewu atau Coban Sewu, seperti mempunyai daya mistis tersendiri, apalagi bagi pecinta air terjun, membuat yang pernah datang untuk kembali lagi. Khusus buat saya pribadi, setelah mengunjungi sekitar bulan Agustus tahun lalu, sekarang berselang 5 bulan kemudian kami kembali lagi. Kalau dulu bareng Revan dan Kusti kali ini bareng Revan dan Noey. Panorama Tumpak Sewu Panorama Tumpak Sewu Panorama Tumpak Sewu Jum’at, 18 Januari kamipun memulai lagi petualanagan menuju Tumpak Sewu via Goa Tetets.   Karena hari Jum’at kami harus kembali sebelum Jumatan, Berangkat sekitar jam 8, sampai di parkiran motor (sebenarnya bisa jalan kaki dari parkiran Tumpak Sewu) dan membayar ongkos parkir Rp. 5.000 dan HTM Rp. 5.000. Kondisi trek yang kami lew ati tidak berubah, dalam artian tangga-tangganya masih seperti yang dulu belum ada perbaikan.tangga-tangga yang terus menuruni bukit terjal. Oh iya di warung yang dulu kami beristirahat sekarang terlihat ada air terjun di tebing sebe