Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

Wisata Alam dan Budaya di Candi Cangkuang Garut

Gambar
Sabtu 23 Pebruari 2019, dari Tasikmalaya pagi-pagi kami menuju Garut. Garut adalah kota terakhir pada long trip kali ini. Awalnya tujuan kami adalah Talaga Bodas tapi mengingat lokasinya yang jauh dari pusat kota akhirnya kami memutuskan ke Candi Cangkuang. Sampai di kawasan Wisata Alam dan Budaya Candi Cangkuang sekitar jam 10. Setelah mengambil parkir kemudian menuju loket masuk yang berada di pinggir jalan ini, harga tiket Rp. 5.000/orang. Tiket ini belum termasuk tiket naik rakit ke Candi Cangkuang yang terletak di pulau ini.  Gerbang utama Kawasan Wisata Untuk naik rakit kita bayar Rp. 5.000/orang PP. Rakit ini terbuat dari bambu-bambu yang dijadikan satu. Terapat bangku memanjang yang berhadap-hadapan untuk penumpang. Rakit akan berangkat jika penumpangnya sudah mulai penuh. Selagi menunggu penumpang kita bisa berfoto-foto di atas rakit. Berfoto di atas rakit Setelah penumpang penuh, rakit berangkat. Lama perjalanan kurang dari 10 menit, meskipun dekat

Jelajah Tasikmalaya Bagian 3: Curug Ciparay

Gambar
Hari kedua di Tasikmalaya: Jum'at 22 Februari 2019. Curug Ciparay Tipikal topografi Jawa Barat, Tasikmalaya juga berada/dikelilingi oleh pegunungan/ perbukitan yang menjadikan daerah ini sangat subur dan banyak sumber air. Karena itu, wisata Curug/air terjun adalah salah satu wisata utama daerah ini. Salah satu curug yang dikenal di sini adalah Curug Ciparay. Curug Ciparay berada di kampung Parentas, desa Cidugaleun-kecamatan Cigalontang-Tasikmalaya-Jawa Barat. Jarak tempuh dari pusat kota sekitar 1 jam berkendara mobil dan mungkin lebih cepat dengan menggunakan motor. Karena belum ada seorangpun dari kami yang kesini sebelumnya, jadi ke Curug Ciparay ini kami mengandalkan Google Maps. Karena berada di kaki Gunung Galunggung, perjalanan kami pastilah di suguhi oleh view pegunungan, dan suasana pedesaan yang berada di ketinggian. Melewati jalan lingkar yang lumayan bagus tapi memasuki jalan desa keadaannya cukup jelek dan kecil. Sampai di jalan terakhir beraspal

Jelajah Tasikmalaya Bagian 2: Kawah dan Air Panas Gunung Galunggung

Gambar
Kawah Gunung Galunggung Pernah dengar bait lagu ....”Galunggung meletus lagi..... Membawa korban harta dan jiwa...” ?. Lagu ini dinyanyikan oleh Julius Sitanggang di era 80-an. Lagu ini sekaligus menggambarkan hebatnya letusan Gunung Galunggung kala itu. Jiklau letusan itu terjadi di era kemajuan teknologi sekarang pastilah sebagian besar masyarakat kita bisa melihat langsung hebatnya letusan itu dan foto-foto yang menggambarkan situasi saat itu seperti yang kita lihat sekarang ketika letusan Gunung Agung atau Gunung Merapi. Gunung Galunggung sekarang masih berstatus gunung merapi aktif yang bisa meletus kapan saja. Dari letusan terakhir menyisakan kawah yang sangat luas. Ini mengunjungi gunung ini sangatlah mudah, tidak terlalu jauh dari pusat kota, kurang dari 20km atau sekitar 40 menit perjalanan menggunakan mobil. Di jalan raya utama ke arah Garut kita bisa melihat jelas peunjuk arah. Ambil ke arah kiri kita akan melewati jalan aspal mulus karena objek wisata ini ad