Jelajah Tasikmalaya Bagian 2: Kawah dan Air Panas Gunung Galunggung
Kawah
Gunung Galunggung
Pernah dengar bait lagu
....”Galunggung meletus lagi..... Membawa korban harta dan jiwa...” ?. Lagu ini
dinyanyikan oleh Julius Sitanggang di era 80-an. Lagu ini sekaligus
menggambarkan hebatnya letusan Gunung Galunggung kala itu. Jiklau letusan itu
terjadi di era kemajuan teknologi sekarang pastilah sebagian besar masyarakat
kita bisa melihat langsung hebatnya letusan itu dan foto-foto yang
menggambarkan situasi saat itu seperti yang kita lihat sekarang ketika letusan
Gunung Agung atau Gunung Merapi.
Gunung Galunggung
sekarang masih berstatus gunung merapi aktif yang bisa meletus kapan saja. Dari
letusan terakhir menyisakan kawah yang sangat luas. Ini mengunjungi gunung ini
sangatlah mudah, tidak terlalu jauh dari pusat kota, kurang dari 20km atau
sekitar 40 menit perjalanan menggunakan mobil.
Di jalan raya utama ke
arah Garut kita bisa melihat jelas peunjuk arah. Ambil ke arah kiri kita akan
melewati jalan aspal mulus karena objek wisata ini adalah salah satu objek wisata
andalan Tasikmalaya. Hanya saja, karena kami dari Curug Badak Hanoman maka
melewati jalan-jalan kampung. Dari curug kami di hadang hujan yang sangat lebat
dan beristirahat di salah satu warung sekaligus makan siang sambil menunggu
hujan reda.
Begitu sampai di
gerbang wisata Gunung Galunggung kita bayar tiket masuk sebesar Rp. 6.500/orang.
Tidak jauh dari gerbang utama arah ke kanan adalah pemandian air kolam air
panas (kami ke sana setelah dari kawah). Untuk ke kawah kita mengambil jalan
lurus yang kondisi jalannya kurang terlalu bagus. Sampai di loket selanjutnya
kami bayar lagi tiket masuk Rp. 5.000/orang, dari sini ada pilihan, ke kiri
tertulis Curug Agung dan lurus ke arah kawah. Karena sudah sore kami melewati
Curug Agung dan lanjut ke kawah. Di sini juga terdapat wisata hutan pinus.
Dari loket kedua kite
terus sekitar 2-3km hingga sampai ke parkiran, jadi kondisi jalannya terus
menanjak. Parkiran ini tepat berada dekat tangga naik ke kawah, lumayan luas
muaat beberapa puluh mobil. Dari parkiran ini kita sudah bisa melihat
pemandangan berupa bentangan alam hijau laksana permadani alam. Nah di sini
terdapat deretan warung dan saung-saung jadi buat kalian yang kemalaman sampai
di sini bisa tidur-tiduran di saung tersebut. Di sini juga tersedia Mushola dan
toilet yang airnya sangat dingin. Untuk menuju ke kawah kita harus melewati
anak tangga sebanyak 620 anak tangga atau berjarak 320m. Jadi jangan
membayangkan naik ke Kawah Gunung Galunggung seperti naik gunung pada umumnya
ya..... cukup naik kendaraan (mobil/motor) sampai ke parkiran dan selanjutnya
naik tangga. Meskipun ada 620 anak tangga, tapi tidak sebanyak anak tangga
ketika mengunjungi Curug Puncak Manik di Ciletuh loh, dan rute nya jauh lebih
curam. Jadi untuk ke kawah tangganya cukup landai namun begitu lumayan menguras
tenaga. Tapi pada jarak-jarak tertentu di sediakan area buat beristirahat,
hanya sangat disayangkan sepanjang jalan menuju kawah banyak sekali terdapat
sampah-sampah makanan apalagi di tempat istirahat yang sepertinya berupa saung
tempat jualan.
Tangga menuju kawah |
Tangga menuju kawah |
View dari tangga menuju kawah |
Kawah gunung yang
terbentuk akibat letusan ini (puncak gunung yang terpotong), membentuk seperti
danau kering. Terlihat genangan air yang berwarna coklat hijau akibat kandungan
sulfur. Bau sulfur terasa menyengat meskipun tidak selalu tercium dan tidak
terlihat asap sulfur yang mengepul seperti yang biasa kita lihat misalnya di
Dieng.
Yang sangat unik di
sini, di atas patahan gunung, terdapat air terjun atau setidaknya aliran air
terjun yang mengalir ke arah kawah, bukan hanya satu tapi ada 2 curug, karena
lokasinya yang jauh dan sangat tinggi jadi lita cuman bisa melihat curug-curug
ini berupa garis putih. Air dari curug ini akan mengalir ke sungai yang
terlihat dari tangga naik tadi.
Tugu Galunggung Eruption |
Di salah satu spot foto |
Semakin sore, dan juga
banyak nyamuk di sini, selanjunya kami akan menuju pemandian air panas
(Cipanas) yang tadi kami lewati.
Air
Panas (Cipanas) Gunung Galunggung
Tidak jauh dari gerbang
utama kita sudah bisa menemukan pemandian air panas. Terdapat parkiran yang
sangat luas juga terdapat banyak tempat makan/warung-warung dan Musholla. Untuk
parkir di sini kita bayar tiket sebesar Rp. 2.000 per mobil.
Sebenarnya di sini
terdapat juga Curug/Air Terjun Cipanas yang gerbangnya berada di samping kolam
tapi berhubung sudah gelap dan hujan jadi saya membatalkan ke sana. Untuk ke
kolam air panas kta sudah tidak membayar tiket masuk lagi alias gratis.
Terdapat 2 kolam, untuk
anak-anak dan dewasa, walaupun buat dewasa kedalamannya maksimum cuman sekitar
1.2m saja. Kolam disini tertutup atap jadi tidak usah kuatir pas hujan begini. Panas
di kolam ini sangat berasa dan ini juga terlihat dari asap yang keluar dari
permukaan air. Berenang dan berendam di sini cukup menyegarkan badan yang
terasa letih setelah berjalan sedari pagi.
Berendam di kolam air panas |
Berendam di kolam air panas |
- Curug Ciparay
- Curug Badak dan Curug Batu Hanoman
Komentar
Posting Komentar
Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!