Mengunjungi Surga Tersembunyi di Curug Pilung Sukabumi
Rabu, 1 Juli 2020
Wana Wisata Curug Pilung / Curug Pelangi
Melihat postingan yang beredar di medsos mengenai tempat asik buat berenang di Cidahu-Sukabumi, kami tertarik buat ke sana. Mumpung bukan weekend jadi di sana pastilah sepi. Sebelumnya saya sudah ke Curug Pilung (sekarang Curug Pelangi) yang ada di aliran atas curug yang akan kami tuju ini. Kali ini saya berangkat bareng Erland dan Revan. Berangkat pagi-pagi dari Bogor ke arah Cidahu melewati Cihideung sampai Cimalati hingga ke Girijaya. Area ini terkenal dengan Pasarean Eyang Santri jadi kalau kalian nyasar maka tanyakan ke warga lokal Makam Eyang Santri saja karena banyak yang berziarah ke makam ini.
Area parkir baru |
Sampai di lokasi sudah jam 8.30 pagi. Ternyata lokasi parkirnya sekarang dipisah dengan parkiran yang ke Makam Eyang Santri, adanya di sebelah kiri yang ditandai dengan spanduk. Pas datang belum ada petugas parkir jadi kami bayar pas pulang Rp. 5.000/motor (gak ada tiket masuk). Dai parkir kita trekking sekitar 30 menit. di awali dengan memasuki jalan kecil di antara rumah-rumah, nanti ada pertigaan, kanan trek mendaki angsung ke arah Curug Pelangi dan kiri jalur bawah kita akan ke Curug Pilung, sementara tujuan kami berada di antaranya.
Memasuki Taman Nasional |
Jalan menuju curug |
Kami ambil jalur atas. Memasuki perkebunan hingga sampai batas Taman Nasional Gunung Halimun Salak (ini juga salah satu pendakian Gunung Salak yang disebut Jalur Girijaya). Memasuki hutan yang terasa familiar hingga sampai di pertigaan jalan setapak, lurus ke Curug Pelangi dan kiri turun ke lembah ke leuwi yang akan kami tuju. karena sudah pernah ke Curug Pelangi jadi kami lewati dan langsung turun ke lembah. Turun melewati jalan tanah kira-kira 100 meter sudah sampai. Di bawah ada saung bambu yang di jaga oleh seorang anak muda. Biar enak ngobrolnya, kami pesan kopi dan beli cemilan.
Leuwi bagian bawah |
Di depan kami mengalir sungai kecil yang merupakan aliran dari Curug Pelangi yang berjarak tidak jauh dari tempat kami. Airnya sangat jernih karena berasal langsung dari hutan-hutan Gunung Salak. Ada leuwi yang cukup luas yang terlihat dasarnya, warna ijo tosca. Sementara leuwi yang kami tuju tersembunyi di atas leuwi ini. Untuk ke leuwi itu kita melewati batu besar, dari atas batu ini terlihat leuwi tersembunyi, surga kecil para pemburu curug.
Leuwi tersembunyi |
Merasakan kesegaran air leuwi |
Leuwi ini berbentuk lembah kecil, di kelilingi tebing batu dan tertutup pepohonan. Terbayang kan betapa adem suasananya. Yang paling utama adalah airnya yang sangat bening dan sejuk. Lembah ini tidak terlalu panjang, palingan 20m. Perlu keberanian di awal-awal untuk masuk ke dalam air ini karena dinginnya hehehhe. Leuwi ini punya kedalaman sekitar 2-2.5m tapi dangkal di bagian ujung, di sekitar bawah curug karena ada bebatuan tebing untuk pijakan. Untuk ke ujung lembah hingga sampai di bawah curug kecil maka kita harus berenang. Buat kalian yang gak bisa berenang bisa membawa life vest dari rumah karena tidak ada penyewaan di sini. Atau cobalah belajar berenang.... masak sih pemburu curug tapi gak bisa berenang wkwkwkkwkwk... (jangan baper yoooo...!).
Kesegaran air Gunung Salak |
Bukan cuman berenang, kita juga bisa loncat dari tebing bagian kiri dengan ketinggian sekitar 3-4m. Gak usah takut mengenai dasar sungai karena pas saya loncat tidak mengenai dasar sungai. hanya saja, kita harus hati-hati ketika memanjat tebing jangan sampai tergelincir dan jatuh ke batu tebing.
Kesegaran yang hakiki |
Kesegaran yang hakiki |
Kesegaran yang hakiki |
Cukup lama juga kami di sini karena benar-benar susah beranjak kalau tidak dipaksakan hehehe. Jarang kita temui lokasi curug/leuwi yang bagus buat berenang dan loncat dengan suasana asri.
Untuk kembali ke parkiran kami melewati jalur bawah yaitu mengikuti aliran sungai. nanti kita akan sampai di atasnya Curug Pilung yang kadang di sebut Curug Luhur karena tinggi. Untuk ke Curug Pilung yang asli ini akita menuruni bukit lagi. Kira-kira 100m kita akan bertemu lagi dengan warung kecil mirip yang tadi yang dijaga sepasang suami istri. Kami memesan kopi 2.
Dari warung kita ke bagian bawah curug. Curug Pilung ini lumayan tinggi, airnya berasal dari Curug Pelangi. Karena tinggi dan debitnya tidak terlalu besari jadi berbentuk sawer. Berdiri di bawah curug ini badan kita berasa di tusuk-tusuk jarum atau di gigit-gigit semut hehehhe. Lumayan buat badan berasa di refleksi.
Curug Pilung |
Curug Pilung |
Dari sini kami melanjutkan perjalanan ke Curug Sawer Manglid yang berada tidak jauh dari lokasi Curug Pilung ini.
Baca juga link terkait:
Komentar
Posting Komentar
Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!