Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2020

"Tour de Java" Bagian 9: Menikmati Keindahan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS)

Gambar
Melanjutkan perjalanan “Tou de Java”, keluar dari Pulau Madura yang meninggalkan kesan selama 2 hari ini, kami melanjutkan perjalanan ke spot berikutnya yaitu Gunung Bromo. Gunung ini terletak di antara 4 kabupaten yaitu Malang, Pasuruan, Probolinggo dan Lumajang. Kami mengambil jalur Probolinggo karena menginap di desa terdekat yaitu Cemoro Lawang. Jadi dari Surabaya kami mengambil tol Gempol dengan lama perjalanan hampir 3 jam. Keluar tol kita memasuki jalan yang mendaki, mulai dari landai dan beberapa spot dengan belokan dan tanjakan-tanjakan tajam. Sempat melewati jalan arah ke Madakaripura yang dulu sudah kami kunjungi. Kebetulan cuaca sedang berkabut dan sedikit gerimis dan sempat istirahat di pinggir jalan setelah melewati tanjakan-tanjakan akhirnya kami sampai di Cemoro Lawang, sebuah dusun yang berada di Desa Ngadisari, Probolinggo. Masuk di gapura kawasan wisata ini sudah banyak yang antri dan nyamperin menawarkan jasa sewa jeep dan penginapan. setelah ngobrol-n

"Tour de Java" Bagian 8: Mengunjungi Air Terjun Toroan-Ketapang

Gambar
Air Terjun Toroan Masih di hari yang sama, Selasa 14 Januari 2020, setelah kembali dari Gili Labak , jam 12.30 kami berangkat dari Pelabuhan Tanjung menuju Air Terjun Toroan. Ada beberapa jalur sebenarnya, dari Sumenep bisa langsung ke atas mengambil jalur utara, tapi kami mengambil jalur ke arah Sampang kota. Galau mau menginap di Sampang kota atau langsung ke Ketapang dan menginap di sekitar sana.  Setelah diskusi dengan Revan, supaya tidak bolak-balik, kami berencana menginap di Ketapang bearti dari Sampang kota mengambil jalur tengah ke arah pantai utara Madura. Namun pada akhirnya, kami sadar keputusan ini salah besar. Dari Maps yang jalannya ditempuh dalam waktu 1 jam ternyata kenyataannya jauh lebih lama karena kondisi jalannya yang sangat jelek, aspal hancur dan banyak lobang-lobang dan batu-batu. Karena kondisinya berbukit-bukit ditambah lagi malam dan gelap (takut ada begal). Hanya satu ua kendaraan yang kami temui di jalan karena meewati perkampungan sepi. Mende