"Tour de Java" Bagian 8: Mengunjungi Air Terjun Toroan-Ketapang
Air Terjun Toroan
Masih di hari yang
sama, Selasa 14 Januari 2020, setelah kembali dari Gili Labak, jam 12.30 kami
berangkat dari Pelabuhan Tanjung menuju Air Terjun Toroan. Ada beberapa jalur
sebenarnya, dari Sumenep bisa langsung ke atas mengambil jalur utara, tapi kami
mengambil jalur ke arah Sampang kota. Galau mau menginap di Sampang kota atau
langsung ke Ketapang dan menginap di sekitar sana.
Setelah diskusi
dengan Revan, supaya tidak bolak-balik, kami berencana menginap di Ketapang
bearti dari Sampang kota mengambil jalur tengah ke arah pantai utara Madura. Namun
pada akhirnya, kami sadar keputusan ini salah besar. Dari Maps yang jalannya
ditempuh dalam waktu 1 jam ternyata kenyataannya jauh lebih lama karena kondisi
jalannya yang sangat jelek, aspal hancur dan banyak lobang-lobang dan
batu-batu. Karena kondisinya berbukit-bukit ditambah lagi malam dan gelap (takut
ada begal). Hanya satu ua kendaraan yang kami temui di jalan karena meewati
perkampungan sepi. Mendekati Ketapang, di pertigaan Sampang-Bangkalan barulah
terasa lega karena mulai ramai.
Masalah berikutnya
muncul, sampai dipenginapan satu-satunya di area sini, ternyata sudah ful
boooked!!!. Penginapan ini menjadi tempat persinggahan banyak sopir-sopit
truk/mobil box antar kota. Karena sudah malam dan gak mungkin kembali lagi ke
kota Sampang atau lanjut ke Bangkalan, akhirnya kami memutuskan tidur di SPBU
yang tidak begitu jauh lokasinya dari penginapan ini. Sekalian mengisi BBM, dan
menurut petugasnya sebaiknya menginap di sana. Dan kami pun tidur di musholla
meskipun tidak nyenyak sampai waktu Subuh. Habis Subuh kemudian mandi di kamar
mandi SPBU ini dan sekitar jam 6.30 kami menuju lokasi Air Terjun Toroan yang
lokasinya tidak begitu jauh dari SPBU, sekitar 3km.
Spot selfie dekat parkiran |
Lokasi air terjun
ini berada di pinggir jalan raya. Karena masih pag sekali tidak ada penjaga
loket atau petugas parkir. Dari parkiran yang berada dipinggir tebing sekitar 10m
kta bisa melihat ke lautan luas. Untuk ke bawah kita bisa melewati anak
tangga-anak tangga. Sampai dibawah kita sudah langsung berada di samping air
terjun.
Berfoto di depan air terjun |
Berfoto di depan air terjun |
Air Terjun Toroan yang fotogenik |
Air Terjun Toroan
ini cukup unik karena berada di pinggi laut. Air terjun dengan ketinggian
sekitar 10m dan lebar sekitar 8-10m membentuk beberapa aliran. Tebingnya berupa
bebatuan karst/kapur begitu juga dengan bebatuan yang terhampar hingga ke
pinggir laut. Meskipun airnya cukup jernih namun tidak diperbolehkan berenang
di sini dan lagi pula sudah di hilir jadi tidak bersih. Untuk turun ke pantai
disediakan jembatan beton yang bisa juga digunakan sebagai objek foto. Sayang disekitaran
air terjun banyak terdapat sampah, baik yang terbawa oleh aliran sungai maupun
arus.
Air Terjun dengan foreground bebatuan kapur |
Air Terjun dengan foreground bebatuan kapur |
Air Terjun dengan foreground bebatuan kapur |
Air Terjun dengan foreground bebatuan kapur |
Di sepanjang pantai banyak
masyarakat menambang pasir secara manual, dikumpulkan dalam ember-ember
kemudian dibawa di atas kepala dan dikumpulkan yang selanjutnya dijual. Penambangan
pasir ini membuat pantai ini berair kecoklatan dan meninggalkan dataran luas
dan genangan.
Penambanganlaut pasir |
Sekitar jam 8 pagi
kami meninggalkan lokasi air terjun ini untuk kembali ke Pulau Jawa. Buat
kalian yang mau mengambil foto di lokasi ini sebaiknya datang pas sunset untuk
mendapatkan foto yang maksimal.
Bebek Sinjay
Dari Air Terjun
Toroan-Ketapang kami melanjutkan perjalanan
menyeberang lagi ke Pulau Jawa via Bangkalan/jalur utara. Jalur ini
ternyata sangat ramai sepanjang perjalanan. Sebelum menyeberang, kami mampir ke
rumah makan Bebek Sinjay yang merupakan rumah makan pusat bukan cabang sperti
yang kami liat di perjalanan meunuju Sumenep. Pengen mencoba kuliner yang
terkenal ini apakah rasanya sesuai dengan ketenarannya.
Sampai di lokasi
rumah makan yang tidak begitu jauh dari jembatan Suramadu ini masih jam 10 pagi.
Meskipun jam 10, sudah banyak pengunjung rumah makan ini kebanyakan dari
Surabaya, karena lokasinya yang tidak begitu jauh dari Suramadu. Rumah makannya
sangat luas, selain itu juga banyak lagi pilihan makanan selain bebek, tapi
berbeda konter.
Suasana rumah makan |
Untuk membeli menu
disini cukup satu pilihan yaitu paket bebek seharga Rp. 28.000 yang terdiri
dari nasi putih, satu potong bebek, lalapan dan sambel korek. Untuk minumannya
bisa kita pilih berupa teh atau jeruk. Dengan satu paket ini akan mempercepat
proses orderan dan gak antri lama. Untuk tambahan bisa di order lagi. Untuk rasa,
menurut lidah saya sih rasanya enak tapi gak begitu wah seperti yang kita
dengar. Saya kira bebek yang disajikan berupa menu yang istimewa yang ternyata
cuman bebek goreng biasa. It’s oke... ini masalah selera ya, setiap orang pasti
beda penilaian.
Paket bebek |
Silahkan baca link
terkait:
Komentar
Posting Komentar
Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!