"Tour de Java" Bagian 4: Berziarah ke Makam Siti Fatimah binti Maimun-Gresik


Melanjutkan perjalanan dari Tuban menuju Surabaya, yang terasa agak lama karena tidak melewati tol. Sampai di Surabaya sudah lewat Magrib, penginapan yang kami pilih di sebuah hotel yang berada satu kompleks dengan sebuah mall. Sewaktu check ini ada sedikit drama, ternyata kami booking salah bulan, namun bisa diselesaikan setelah menelepon call center tik**.com. Di Surabaya kami 2 malam, sehari untuk city tour Surabaya dan ke Gresik.

11 Januari 2020
Makam Siti Fatimah binti Maimun
Makam Siti Fatimah ini berada tidak jauh dari pintu keluar tol Manyar arah Surabaya. Dari pintu tol kita belok kiri, sekitar 2km nanti ada gerbang/gapura di sebelah kiri, kemudian masuk sekitar 1km. Lokasi tepatnya di Desa Leran, kec. Manyar kab. Gresik.Kota Gresik dikenal dengan sebutan Kota Wali.

Makam ini sebagai bukti bahwa Islam sudah masuk ke utara Jawa dan Siti Fatimah adalah pendakwah wanita pertama yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa. Disebutkan bahwa Siti Fatimah Binti Maimun, atau dikenal dengan sebutan Putri Retno Suwari, lahir di Malaka pada 1064 Masehi. Ayahnya bernama Maimun (bergelar Sultan Mahmud Syah Alam) dan berasal dari Iran. Sedangkan ibunya bernama Siti Aminah dan berasal dari Aceh. Karena wilayah ini sangat kuat pengaruh Hindu-Budha, maka putri ini rencananya akan dinikahkan dengan raja terakhir Majapahit tapi sebelum itu terlaksana, sang putri meninggal karena wabah penyakit bersama 4 dayangnya pada usia 18 tahun (tahun 1082). Di lain cerita, ada yang menghubungkan kehidupan putri ini dengan Sunan Gresik (Sunan Maulana Malik Ibrahim) namun tidak masuk akal karena sang Sunan meninggal tahun 1419 bearti ada beda waktu hampir 400 tahun.

Sampai di parkiran (tiket Rp. 5.000) lumayan banyak peziarah yang datang ke makam ini baik menggunakan mobil pribadi atau dengan bus pariwisata. Makam ini dikelilingi oleh pagar setinggi 2 meter dan terdapat  1 pintu masuk. begitu memasuki pintu masuk di sebelah kiri terdapat rumah tua dari kayu yang sudah reot, ini adalah rumah juru kunci makam. Sementara itu di kirinya lagi terdapat musholla kecil dimana para rombongan peziarah melakukan doa bersama. Sementara di sebelah kanan terdapat semacam gazebo untuk istirahat para peziarah.
Rumah juru kunci makam
Gerban makam
Mintalah hanya kepada Allah
Menuju ke arah makam, terdapat banyak makam-makam ain di sepanjang jalan setapak sepanjang 100m. Makam- makam ini hanya ditandai nisan berupa batu dan panjang-panjang. Area ini juga ditanami pohon-pohon kamboja, bukan hanya itu juga banyak terdapat pohon-pohon besar dan rumpun-rumun bambu. Karena adem, terlihat beberapa pengunjung bersatai di bangku-bangku di bawah pepohonan tersebut.

Makam Siti Fatimah ini dikelilingi tembok setinggi sekitar 1,5m. Makamnya sendiri berbentuk persegi empat, menurut litetur, ukuran makam ini 4x6m dengan tinggi 16m. Ada yang menyebutkan makam ini berbentuk candi karena pengaruh keduanya pada saat itu, tapi bentuk ini adalah gaya Kufi karena bentuk ini serupa yang ditemukan di Phanrang, Champa selatan. Di dalam bangunan ini selain makan Siti Fatimah juga ada 4 makam dayang-dayang beliau. Kami tidak bisa masuk ke area dalam karena terkunci jadi cuman menyaksikan dari luar. 
Makam Siti Fatimah binti Maimun
Makam Siti Fatimah binti Maimun
Makam Siti Fatimah binti Maimun
Berjarak sekitar 50m dari makam Siti Fatimah terdapat Makam Panjang. Panjang? Ya... ukurannya sangat panjang, sekitar 9m. Ada 3 makam panjang yang berada dalam satu area sementara masih ada yang berada di luar area. Menurut literatur yang saya baca, makam-makam panjang ini adalah makam paman-paman/pengawal Siti Fatimah yang datang ke Pulau Jawa. 
Makam Panjang
Makam Panjang
Dengan adanya makam-makam ini memberikan kita informasi bahwa agama Islam sudah datang jauh sebelum datangnya Wali Songo yang menyebarkan agama Islam di Jawa dan seorang wanita tidak menghalangi untuk menjadi pendakwah/penyebar agama Islam.

Silahkan baca link terkait:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selabintana Juga Punya Curug Cibeureum..... !!!

Wisata Tenjolaya-Bogor Part X: Curug Ciseeng

Eksplor Desa Puraseda 4: Curug Puraseda dan Curug Tengah