Jelajah Jawa Tengah Bagian 13: Kota Lama Semarang
Dari MesjidAgung Demak, kami kembali ke Simpang Lima Semarang. Alih-alih makan siang di
jalan, ternyata pesona Soto Kudus Mbak Lin lebih menggoda. Soto ini berada
persis di depan penginapan kami di Simpang Lima. Meskipun tempat makan ini
salah satu tempat favorit wisatawan dan selalu ramai, namun harganya sangat
murah, sekitar Rp. 10.000 semangkok. Sehabis makan siang kembali istirahat
santai dan siangnya kami mengunjungi Kota Lama dan selanjutnya ke Mesjid Agung
Jawa Tengah (MAJT) untk menikmati sunset dan sekaligus sholat Magrib.
Soto Kudus Mbak Lin |
Kota Lama
Semarang
Kawasan Kota
Lama Semarang ini adalah saksi bisu sejarah kolonialisme di Semarang. Kawasan
seluar 31 hektar ini pernah menjadi pusat perdagangan dan militer pada abad ke
19-20 atau hampir 200 tahun. Dengan luasan ini banyak terdapat
bangunan-bangunan peninggalan Belanda dan dihubungkan dengan jalan-jalan. Jalan
utama di kawasan ini sekarang bernama Jalan Letjen Suprapto. Bangunan-bangunan
ini berciri khas bangunan-bangunan Eropa dengan pintu-pintu yang besar dan
tinggi dan atap-atap yang mempunya bentuk aneka ragam.
Kawasan Kota
Lama ini berada tidak jauh dari Simpang Lima, hanya sekitar 3.5km atau bisa
ditempuh sekitar 15 menit dengan kendaraan. Memasuki jalan utama, kita merasa
berada di negeri asing karena bangunan-bangunan besar dan tinggi khas Eropa.
Jalan utama (Jl. Letjen Suprapto) ini yang membelah kota lama ini dilewati
kendaraan umum yang sedikit banyak mengganggu pemandangan. Menurut saya
seharusnya area ini tidak dilewati kendaraan. Mungkin parkirnya disediakan di
luar area Kota Lama dan untuk memasuki area ini bisa menggunakan sepeda atau
jalan kaki.
Setelah parkir
di lokasi berupa tanah lapang yang dijadikan parkiran kemudian kita bisa jalan
kaki menikmati Kota Lama. Tidak jauh dari parkiran, sekitar 100m terdapat taman
yang menjadi pusat berkumpulnya para wisatawan. Dan di sini saya mencoba
menerbangkan drone untuk melihat kawasan ini dari atas.
Aerial view Kota Lama |
Aerial view Kota Lama |
Aerial view Kota Lama |
Karena luas dan
banyak bangunan-bangunan kuno dan jalan, gak mungkin bisa menjelajah Kota Lama
ini sampai ke sudut-sudutnya, jadi kami hanya berada di taman saja. Di sini
kita juga sudah bisa menyaksikan gedung-gedung utama yang menjadi ikonnya Kota
Lama. Bangunan-bangunan ini banyak yang dialihfungsikan menjadi cafe,
minimarket, hotel dll. Boleh saja sebenarnya dialihfungsikan asal tidak
mengubah bentuk fisik bangunan (merombak). Juga terlihat beberapa bangunan
dalam tahap perbaikan. Ornamen-ornamen tambahan seperti box telpon umum, lampu
dll juga mengikuti gaya bangunan-bangunan tua ini sehingga terlihat selasar dan
menyatu dengan bangunan di sekitarnya.
Salah satu sudut Kota Lama |
Salah satu sudut Kota Lama |
Salah satu sudut Kota Lama |
Baca juga link terkait:
- Kebumen: Benteng Van der Wijck
- Kebumen: Goa Barat (Wind Cave)
- Kebumen: Goa Dempok dan Goa Jatijajar
- Kebumen: Pantai Karang Bolong dan Bukit Hud
- Semarang: Gumuk Reco dan Pemandian Alami Muncul
- Semarang: Musium Kereta Api Ambarawa dan Danau Rawa Pening
- Semarang: Candi Gedong Songo
- Kebumen: Benteng Van der Wijck
- Kebumen: Goa Barat (Wind Cave)
- Kebumen: Goa Dempok dan Goa Jatijajar
- Kebumen: Pantai Karang Bolong dan Bukit Hud
- Semarang: Gumuk Reco dan Pemandian Alami Muncul
- Semarang: Musium Kereta Api Ambarawa dan Danau Rawa Pening
- Semarang: Candi Gedong Songo
Komentar
Posting Komentar
Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!