Melanjutkan perjalanan dari Curug Satu dan Rumah Pohon, selanjutnya kami menuju Curug Ciseeng. Berbeda sekali
pemandangan ketika pertama dan kedua ke sini. Sekarang sudah di tata rapi,
tangga-tangga batu sudah tersedia, kamar ganti dan toilet juga banyak. Hanya saja
kesan ‘alami’ dari curug ini agak sedikit hilang karena sudah ‘bersih’ dari
semak-semak dan pohon-pohon bambu.
Di sini kami disusul oleh Hasby,
Abay dan ponakannya, teman-teman dari Track. Terakhir kami hunting curug bareng
sewaktu ke Curug Cikoneng dan Curug Kiara.
Untuk turun ke bagian curug
sekarang sudah di siapkan tangga-tangga bambu. Tangga ini dibuat berbelok bukan
tegak lurus sehingga sangat aman buat siapa saja. Tangga tidak langsung ke
bawah tapi dibuat jembatan langsung ke sisi seberang sehingga pengunjung bisa
mengambil foto curug dari jembatan. Dari jembatan kita bisa menikmati curug
secara keseluruhan.
|
Curug Ciseeng dari atas |
|
Curug Ciseeng dari jembatan |
|
Curug Ciseeng daribawah |
|
Curug Ciseeng dari jembatan |
|
Curug Ciseeng dari jembatan |
Sampai di bawah ada rasa syukur,
akhirnya bisa juga menikmati curug ini. Curug setinggi kira-kira 15-20m ini
dikelilingi oleh tebing hampir 90 derajat. Airnya sangat jernih sebening
kristal sama seperti air di Curug Satu. Ini dikarenakan, di hulu sungai
langsung hutan Taman Nasional. Jadi tidak ada alasan untuk tidak mandi di curug
ini, kecuali buat yang takut dingin hahahha.
|
Bermain air |
|
Bermain air |
|
Abay dan Curug Ciseeng |
|
Abay dan Curug Ciseeng |
|
Revan dan Curug Ciseeng |
|
Hasby dan Curug Ciseeng |
|
Me dan Curug Ciseeng |
Di aliran bawah curug terlihat
mini grand canyon. Sungai yang
dikelilingi oleh tebing tegak lurus membentuk alur air dan terlihat sangat unik
dan sedikit menantang. Untuk turun ke bawah sebenarnya harus pakai guide tapi
katanya guidenya berhubung hari Selasa (pantangan) jadi kami dilarang untuk
turun. Karena rasa keingintahuan yang lebih kuat kami pun turun beramai-ramai
menggunakan tali yang sudah disediakan.
|
Water trek |
|
Water trek |
|
Water trek |
|
Water trek |
|
Water trek |
Berpegang pada tali untuk turun
kemudian berenang di kolam untuk mencapai bebatuan di seberang. Selanjutnya berjalan
sedikit (terasa di dalam goa), terlihat cahaya yang masuk lewat celah-celah
pohon.
|
Ray of Light |
|
Ray of Light |
Dan kemudian kami menemukan kolam biru yang kelihatannya sangat dalam. Untuk
turun ke bawah kami juga harus berpegangan pada tali yang disiapkan sambil
diterpa oleh arus air dari atas. Sampai dibawah kami hanya menikmati kolam dari
atas batu.
|
Water trek |
|
Water trek |
|
Water trek |
|
Water trek |
Kembali ke Curug Ciseeng, di sini
kami mandi lagi dan ahirnya naik ke atas. Di atas masih ada leuwi dengan curug
kecil. Dan mandi lagi.
|
Berenang di leuwi kecil di atas Curug Ciseeng |
|
Berenang di leuwi kecil di atas Curug Ciseeng |
|
Berenang di leuwi kecil di atas Curug Ciseeng |
Selanjtnya ganti baju, sholat di
aula yang disediakan di sini. Kemudian hammocking di bumi perkemahan. Istirahat
sejenak sebelum melanjutkan perjalanan pulang.
Link terkait:
- Curug Satu dan Rumah Pohon-Tenjolaya
- Curug Goong-Tenjolaya
- Bumi Perkemahan Ciputri, Curug Kiara, Curug Ciputri dll-Tenjolaya
- Bumi Perkemahan Ciputri dan Curug Padalarang-Tenjolaya
- Water Trek Curug Cipeuteuy dan Leuwi Anteng-Tenjolaya
- Curug Sawer-Tenjolaya
- Curug Ciampea-Tenjolaya
- Kawasan Situs Megalitik Cibalay (Arca Domas, Jami Picing, dll) dan Curug Cipeuteuy-Tenjolaya
- Curug Luhur dan Curug Kiara-Tenjolaya
Komentar
Posting Komentar
Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!