Jelajah Jawa Tengah Bagian 11: Lawang Sewu dan Tugu Muda
Dari Kuil Sam Poo Kong sudah
lewat tengah hari namun belum jam 14.00 (jam nya chek-in jam 14.00) namun kami mencoba
ke hotel kali aja bisa early check-in, namun ternyata sampai di hotel kamarnya
belum siap. Penginapan kami ada di sekitaran Simpang Lima, yang menjadi pusat wisata
Semarang. Meskipun di pusat wisata dan bisnis namun di sini hotel-hotelnya tidak
terlalu mahal.
Nitip parkir di hotel, kami
mencari makan siang di sekitar hotel. Di salah satu pertigaan, kami makan siang
di warung yang lumayan sederhana di samping trotar, mencoba kuliner baru, Gudeg
Koyor. Gudeg Koyor ini adalah makanan khas Semarang, gudeg yang ada semacam
gulai koyor yaitu semacam urat sapi yang rasanya mirip kikil.
Di area Simpang Lima ini
kalau malam makin banyak aneka kuliner tradisional yang dijual berupa gerobak
maupun tenda-tenda, kalau kalian malas makan di jalan juga masih ada
resto-resto dan cafe. Salah satu makanan baru (bagu kami) adalah Es Puter
Coklik, yaitu es puter yang ditambah aneka topping yang bisa dicampur misalnya
duren, coklat,strawberry dll. Harganya sekitar Rp.
Setelah chek-in selanjutnya
istirahat hingga sore karena kecapean menempuh perjalanan panjang. Rencana selanjutnya adalah tur malam ke Lawang Sewu.
Lawang Sewu
Gedung bersejarah yang
menjadi ikonnya kota Semarang ini dari Simpang Lima tempat kami menginap
berjarak sekitar 2km. Bangunan ini adalah bekas gedung NIS (Nederlands-Indische
Spoorweg Maatschappij) yang dibangun
sekitar tahun 1904-1907. Gedung ini pernah dipakai sebagai gedung Djawatan
Kereta Api, makanya kalau kalian ke Museum Kereta Api Ambarawa maka Gedung ini
ada di kilas balik sejarah perkeretaapian Indonesia. Gedung ini disebut Lawang
Sewu karena pintunya sangat banyak (lawang=pintu, sewu=seribu) bukan bearti
pintunya ada seribu ya... Nah di Bogor juga ada toh Lawang Salapan tapi bukan
berupa pintu namun tiang dan baru dibangun kemaren bukan jaman Belanda, catet
ya....
Dari penginapan, kami
memutuskan jalan kaki yang katanya cuman beberapa menit dan ternyata lumayan
lama hahahha. menyusuri jalan sepanjang 2km dan melewati banyak bangunan tua...
anggap saja kita lagi jalan-jalan di Eropa.. Dan malam, di jalanan sini sangat
ramai plus macet karena malam minggu dan sepertinya orang-orang pada gak betah
di rumah ya?. (emang gue doang yang boleh kelayapan.... hehehehe). Kami memilih
ke Lawang Sewu ini malam hari karena kalau malam gedung ini terlihat lebih
cantik dan berwarna dan juga tidak akan terlalu ramai apalagi cuacanya juga gak
panas. Dan sebagai catatan wisata Lawang Sewu ini dibuka sampai jam 9 malam,
kalau lewat jam segitu petugasnya harus bobo malam...
Gerbang masuk Lawang Sewu tidak
jauh dari pinggir jalan raya, untuk 1 orang dikenakan tiket masuk Rp. 10.000. Petugas
pemeriksaan berada sekitar 20meter dari loket. Jalur masuknya sudah ditentukan
jadi pengunjuk gak boleh masuk seperti anak ayam begitu.... Lawang Sewu ini sangat luas dan mempunyai 2
tingkat dan mengelilingi taman yang ada di tengah. Karena ruang-ruangnya
terlihat sama jadi gak perlu memasuki setiap gedung dan ruangannya. Hanya
beberapa titik saja yang menjadi favorit pengunjung di sini.
Spot pertama adalah dekat
loket, di selasar bangunan yang terlihat di depan ini terlihat banyak
pintu-pintu yang terbuka, di sini menjadi favotit pengunjung berfoto di
pintu-pintu tersebut. Seperti kebanyakan banguanan tua peninggalan Belanda,
pintu-pintu ini sangat tinggi mengikuti tinggi bangunan sehingga bangunan-bangunan
peninggalan Belanda ini terlihat sejuk. Memasuki ruang-ruang yang sangat banyak
(kalau disewakan buat kos-kosan wuiiih pasti ngalahain Tukul yang cuman punya
100 pintu kos-kosan... :p).
Salah satu spot favorit |
Di beberapa ruang terdapat
foto-foto yang menggambarkan Semarang jaman baheula juga terdapat benda-benda
yang berhubungan dengan kereta api sebagaimana salah satu fungsinya jaman dulu.
Namun demikian ada ruang-ruang yang tertutup buat pengunjung. Juga terdapat
anak tangga-anak tangga yang akses nya tertutup untuk menuju lantai atas.
Di salah satu sudut Lawang Sewu |
Di salah satu sudut Lawang Sewu |
Di salah satu sudut Lawang Sewu |
Di salah satu sudut Lawang Sewu |
Di salah satu sudut Lawang Sewu |
Di salah satu sudut Lawang Sewu |
Tugu Muda ini berada persis
di depan Lawang Sewu, berada di taman kota persis di tengah-tengah
persimpangan. Tugu muda ini dibangun untuk mengenang kegigihan pemuda-pemuda
melawan Belanda selama Perang Lima Hari (15-19 Oktober 1945). Peletakan batu
pertama pada tanggal 28 Oktober 1945 namu terbengkalai karena agresi militer
Belanda dan melawan Sekutu dan baru dibangun lagi tahun 1951 dan diresmikan
oleh Soekarno tahun 1953.
Lawang Sewu dari seberang jalan/Tugu Muda |
Kalau kita perhatikan Tugu
Muda ini, terlihat 5 lambang Pancasila. Di bagian bawah, di penyangganya juga terlihat
relief-relief yang menggambarkan keadaan bangsa kita zaman penjajahan dan
kegigihan para pahlawan kita melawan penjajah. Di sekeliling tugu ada kolam dan
air mancur dan dihias lampu warna-warni. Jadi sebaiknya datang pada waktu malam
karna terlihat dancing fountain dan permainan warna lampu yang membuat tugu ini
terlihat anggun.
Di malam hari tugu ini ada
petugas yang menjaga taman ini. buat pengunjung yang mendekati kolam atau
berdiri tidak aman akan ditegur oleh petugas. Selain dancing fountain dan lampu
warna warni, juga ditaman ini banyak pepohonan dan menjadikan lingkungan hijau.
Dan yang tidak kalah cantiknya, dari sini kita bisa melihat Lawang Sewu sebagao
latar belakang taman ini. Buat kita sebagai pengunjung cukup menghargai semua
ini dengan tidak membuang sampah sembarang... deal?
Baca juga link terkait:
- Kebumen: Benteng Van der Wijck
- Kebumen: Goa Barat (Wind Cave)
- Kebumen: Goa Dempok dan Goa Jatijajar
- Kebumen: Pantai Karang Bolong dan Bukit Hud
- Semarang: Gumuk Reco dan Pemandian Alami Muncul
- Semarang: Musium Kereta Api Ambarawa dan Danau Rawa Pening
- Semarang: Candi Gedong Songo
- Kebumen: Benteng Van der Wijck
- Kebumen: Goa Barat (Wind Cave)
- Kebumen: Goa Dempok dan Goa Jatijajar
- Kebumen: Pantai Karang Bolong dan Bukit Hud
- Semarang: Gumuk Reco dan Pemandian Alami Muncul
- Semarang: Musium Kereta Api Ambarawa dan Danau Rawa Pening
- Semarang: Candi Gedong Songo
Komentar
Posting Komentar
Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!