"Tour de Java" Bagian 20: Memenuhi Janji Untuk Mengunjungi Coban Sriti-Lumajang
Masih di hari ke-16 ‘Tour de Java’, 24
Januari 2020
Dari Tanjung
Papuma, tujuan kami selanjutnya adalah Lumajang. Kota Lumajang ini sudah 2x
saya kunjungi walaupun hanya sampai perbatasan Malang yaitu ke Tumpak
Sewu, Coban
Kabut Pelangi, Coban
Kapas Biru, dan Sumber
Telu. Tadinya berencana menginap di sekitaran kota Lumajang tapi akhirnya
kembali lagi menginap di sekitaran Tumpak Sewu.
Karena berangkatnya sudah kesorean
jadi kami sampai di kota Lumajang sudah agak malam. Berkeliling mencari
penginapan dan ternyata tidak sesuai dengan rencana awal akhirnya kami
melanjutkan perjalanan ke Tumpak Sewu sekalian mempersingkat perjalanan karena
tujuan selanjutnya adalah Malang. Berbeda dengan Jalur Pantura, daerah selatan
ini didominasi perbukitan, karena sudah malam sementara kami melewati jalan
hutan, berkelok-kelok dan gelap. Alhamdulillah akhirnya sampai di Pronojiwo
meskipun sudah lewat jam 9 malam. Kami menginap di penginapan milik Mas Yanto
yang berada di parkiran Tumpak Sewu, kunjungan terakhir Januari 2019 lalu juga
menginap di sini. Ternyata penginapannya sudah semakin banyak kamarnya tapi
kami tetap di kasih harga Rp. 200.000/kamar plus sarapan.
25 Januari, 2020 Hari ke-17 ‘Tour de
Java’
Tumpak
Sewu
Pagi-pagi sekitar jam 6.30 kami sudah
jalan ke Panorama Tumpak Sewu yang gak jauh dari penginapan, cukup jalan
sekitar 200m. Karena masih pagi, belum ada yang jaga loket jadi kami bayarnya
pas keluar yaitu Rp. 10.000/orang.
Dan ini kali ke-3 ke Panorama ini dan
gak bosan-bosan. Pagi-pagi belum terlalu banyak pengunjung yang datang. Cuaca
sangat cerah, Gunung Semeru terlihat meskipun cuman sebagian. Kali ini saya
mencoba memakai drone, namun sayang ternyata gimbal nya gak bisa mutar padahal
kemaren di Papuma masih bisa dipakai. Akhirnya kami hanya sabentar di sini
karena jam 8 ada janji dengan guide yang ditunjuk oleh mas Yanto untuk menemani
ke Coban Sriti.
Revan untuk ketiga kalinya ke Tumpak Sewu |
Sampai di loket ternyata ada
penjual durian. Akhirnya mampir makan durian lokal yang kecil-kecil namun
legit, sebagian makan ditempat dan sebagian lagi dimasukkan ke box buat bekal
hehehe.
Coban Sriti
Sektar jam 8 bertiga, saya, Revan
dan guide kami (lupa sopo jengene hehehe) berangkat ke Coban Sriti. 2x ke sini
belum kesampaian karena dulu treknya belum di buka seperti sekarang, dulu masih
susur sungai sehingga kalau cuaca gak bagus/hujan, tidak ada yang berani ke
sana karena aliran sungainya sangat deras.
Jarak dari Panorama Tumpak Sewu
ke parkiran Coban Sriti berjarak sekitar 5km. Jalur yang akan kita tempuh yaitu
ke arah kota Lumajang (buka ke arah Malang), nanti kita akan melewati jembatan
yang dibawahnya mengalir sungai besar yang menjadi alirannya Coban Sriti ini.
Belok ke kanan ke Tempursari melepati gapura, ini arah yang kami lalui sewaktu
ke Coban
Gampit, wilayah ini dikenal juga dengan Gunung Sriti yang berada di kaki
Gunung Semeru. Tidak jauh dari gapura nanti ada gerbang ke Coban Sriti di
sebelah kanan. Untuk parkir nanti ambil di sebelah kiri, di depan rumah
penduduk yang mengelola coban ini. Harga tiket parkir Rp. 10.000 (mobil) atau
kalau pakai motor Rp. 5.000. Tidak seperti loket biasanya, loket Coban Sriti
ini hanya berupa warung kecil di pinggir jalan raya dan kebon salak ini karena
coban ini masih dikelola swadaya masyarakat. Untuk tiket masuk hanya membayar
Rp. 5.000/orang.
Loket menuju Coban Sriti |
Pagi yang cerah, awal yang baik
untuk memulai trekking. Gunung Semeru hanya terlihat puncaknya karena sebagian
besari diselimuti awan. Perjalanan yang akan kita tempuh ini sekitar 1km atau
paling lama 30 menit. Trek awal berupa perkebunan salak yang memang mendominasi
daerah ini jalannya berupa jalan setapak tanah merah. Sampai di
bibir tebing kita akan menyusuri bibir tebing, jalan setapaknya baru dibukit
jadi pengunjung harus jalan hati-hati. Meskipun terlihat ekstrim tapi saat ini,
jalur ini yang termudah karena tidak perlu menyeberangi sungai sebanyak 8x
seperti jalur sebelumnya.
Kondisi trek dipinggir tebing |
Menuruni lembah, kita akan
menyaksikan pemandangan yang sangat bagus. Lembah yang disisi kiri kanannya
berupa tebing dan mengalir Sungai Glidik yang juga merupakan aliran dari Coban
Sriti. Setelah sampai di bawah, kita hanya perlu berjalan sekitar beberapa
ratus meter hingga terlihat Coban Sriti yang tersembunyi di ujung lembah.
Menuruni lembah |
Salah satu spot dengan latar tebing tegak lurus |
Sampai di bawah lembah |
Memang benar dan keputusan kami
tidak salah untuk kembali lagi ke Lumajang untuk mengunjungi Coban Sriti ini. Dengan
2 air terjun yang terlihat seperti air terjun kembar dengan ketinggian melebihi
100m air terjun ini jatuh dari tebing tegak lurus. Debit air nya yang besar
membuat area hampir 200 meter di sekitar nya dipenuhi tampias. Tak heran kalau
bebatuan disekitarnya ditumbuhi lumut tipis yang licin. Dan tak dapat
dipungkiri air terjun yang baru beberapa tahun terekspose ini termasuk salah
satu air terjun tertinggi dan tercantik di Indonesia.
Coban Sriti yang mempepesona |
Coban Sriti yang mempepesona |
Coban Sriti yang mempepesona |
Karena kondisi bebatuan yang
besar di sekitar air terjun, untuk mendekati air terjun ini pengunjung mau gak
mau harus menyeberang sungai. karena arusnya sangat deras harus sangat
hati-hati untuk ke seberang. Untung kita ditemani guide lokal yang membantu
untuk ke seberang. Karena saya akan mengambil foto dari jauh, jadi hanya Revan
yang ke seberang, meskipun kesusahan tapi akhirnya berhasil mencapai seberang
dan mengambil foto dekat air terjun. Untungnya ketika kembali debit air masih
tetap, kalau tiba-tiba membesar maka tidak bisa kembali dan harus menunggu
surut.
Revan di depan Coban Sriti |
Revan di depan Coban Sriti |
Memang susah digambarkan
keindahan air terjun ini apalagi dengan foto yang terlihat 2 dimensi. Keindahan
air terjun dan tebing disekitarnya tidak akan terlihat kalau tidak dilihat
langsung dengan mata kepala sendiri. Alhamdulillah masih bisa mengunjungi air
terjun cantik ini dan salah satu wish list saya sudah tercapai untuk tahun ini.
Kembali ke penginapan, beberes
dan melanjutkan perjalanan ke Malang Selatan.
Baca juga link
terkait:
Komentar
Posting Komentar
Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!