"Tour de Java" Bagian 19: Exploring Jember II-Tanjung Papuma
Dari Teluk Love kami akan
melanjutkan ke tujuan berikutnya yaitu Tanjung Papuma yang berada tidak jauh
dari lokasi ini atau masih segaris dengan Teluk Love. Karena sudah hampir jam
12, kami mampir di mesjid terdekat untuk melaksanakan Sholat Jum’at. Karena berada
di pesisir pantai, harap maklum air nya di sini berasa sangat payau cenderung
asin, jadi bisa dimaklumin kalau habis wudu badan terasa nempel-nempel hehehe.
Tanjung Papuma
Jarak dari Teluk Love ke Teluk
Papuma tidak begitu jauh, sekitar 4km saja. Ada 2 jalur di sini, karena kami
dari Teluk Love jadi lewat melalui pesisir Pantai Watu Ulo. Walaupun tujuan
kami adalah Papuma tapi tetap bayar tiket masuk ke Pantai Watu Ulo sebesar Rp.
5.000. Pantai Watu Ulo ini boleh dikata pantai rakyat karena masuknya yang
lumayan murah dibanding Papuma.
Sampai di ujung pantai kita akan
langsung ketemu loket masuk Tanjung Papuma, sementara dari kanan ada jalan
utama menuju Papuma, jadi kalau melewati jalur itu kita hanya bayar 1x. Tiket
masuk kawasan ini Rp. 15.000/orang ditambah tiket buat mobil Rp. 5.000.
Kawasan ini berupa tanjung yang
dikelola oleh Perhutani yaitu daratan yang menjorok ke laut, karena kebetulan tanjungnya
berupa bukit jadi kawasan Tanjung Papuma ini jalannya naik turun. Untuk jalur
kendaraan di kawasan ini cukup untuk satu mobil sehingga jalurnya satu arah
jadi perhatikan rambu-rambu jalan. Untuk turunan terakhir jalannya ekstrim jadi
kita harus berhati-hati. Dari turunan ini kita langsung sampai di kawasan parkir
Pantai Pasir Putih. Di kawasan ini hutannya masih alami dan banyak monyet.
Kondisi jalan dalam kawasan Tanjung Papuma |
Kondisi jalan dalam kawasan Tanjung Papuma |
Pantai Pasir Putih
Sesuai namanya Papuma adalah
singkatan dari 2 nama pantai yang ada di tanjung ini yaitu Pantai Pasir Putih
dan Pantai Malikan atau disingkat Papuma (Pantai Putih Malikan). Kedua pantai
ini dibatasi oleh Bukit Siti Hinggil yang menjadi spot untuk melihat kedua
pantai tersebut. Kedua pantai ini mempunyai karakter yang bertolak belakang,
yang satu berpasir putih sementara yang satunya berbatu-batu dilapisin lumut
hijan nan eksotik. Keduanya mempunya pesona tersendiri.
Di Pantai Pasir Putih ini
terdapat cottage-cottage yang berjejer di rimbunan pepohonan sehingga terlihat
menyatu dengan alam. Juga terdapat tempat makan yang umumnya menjual menu
seafood yang tidak terlalu mahal. Kami memesan makan siang di salah satu warung
makan di sini, gurita dan ikan bakar. Sambil menunggu hidangan kami
menerbangkan drone untuk melihat Pantai Pasir Putih dari atas.
Dari atas terlihat pemandangan
pantai ini dengan sempurna. Pantai pasir putih dengan garis pantai yang panjang
laut nan biru dan dihiasi banyak perahu nelayan yang sedang bersandar. Kebetulan
beberapa hari ini cuaca kurang bersahabat untuk berlayar sehingga perahuperahu
ini tidak mencari ikan. Di sebelah kiri dibatas dengan perbukitan hijau dan
sebelah kanan terlihat bukit-bukit karang berserakan di pantai dan di laut
dengan ombak yang menghantam karang-karang ini.
Pantai Pasir Putih dari atas |
Pantai Pasir Putih dari atas |
Pntai Pasir Putih |
Lebih 30 menit menunggu makanan
disajikan, akhirnya selesai juga. Menu ikan bakar bumbu dan gurita tumis dan
lalapan. Dijamin gak mahal dan gak bakalan nyesal karena rasanya nak banget
hanya saja karena kebanyakan akhirnya dibungkus buat bekal malam hahahha. Selanjutnya
menuju Siti Hinggil.
Bukit Siti Hinggil
Bukit ini berada di ujung Tanjung
Papuma. Untuk menuju ke puncak bukit, pertama parkir di pantai d kaki bukit
(gak bayar parkir lagi di kawasan ini ya!). sebelum naik, pasti nya siapa saja
akan tergoda untuk berfoto dulu karena pemandangannya yang sangat bagus dan
unik karena hamparan bukit batu di pantai dan laut.
View di kaki Bukit Siti Hinggil |
View di kaki Bukit Siti Hinggil |
Untuk menuju puncak kita harus
melewati anak tangga-anak tangga warna-warni. Di puncak bukit kita akan
mendapatkan pemandangan lengkap berupa Pantai Pantai Pasir Putih, Pantai
Malikan serta lautan luas. Selain tempat istirahat di puncak bukit ini
disediakan juga dack untuk foto, untuk naik ke atas kita akan melewati
anak-tangga anak-tangga dari besi. Ke arah Pantai Pasir Putih selain pantainya,
kita juga bisa melihat pulau-pulau karang terhampar di dekat pantai. Ombak
besar menghantam bebatuan ini, ganas namun terlihat sangat indah.
Pantai Pasir Putih dari Siti Hinggil |
Gugusan batu karang dilihat dari Siti Hinggil |
Ikonnya Tanjung Papuma |
Ikonnya Tanjung Papuma |
Mengalihkan pandangan ke arah
Pantai Malikan, terlihat satu batu karang tinggi menjulang, inilah batu yang
menjadi ikonnya Papuma. Batu ini dikelilingi oleh batu-batu karang aneka
bentuk. Semuanya terlihat indah ketika diterjang ombak besar yang menghasilkan
buih berwarna putih. Ikon ini menjadi objek fotografi khususnya Fotografer
Landscape. Walaupun sangat menggoda, jangan coba-coba mendekati karang-karang
ini, cukup dinikmati dari kejauhan saja.
Pantai Malikan
Ke pantai ini letaknya bertolak
belakang dengan Pantai Pasir Putih, dan terlihat ketika berada di Bukit Siti
Hinggil. Jalan kendaraan tepat berada di pinggir pantai. Seperti yang saya
sebutkan di atas, pantai ini sangat unik, banyak bertebaran bebatuan pipih yang
diselimuti lumut hijau. Sangat unik karena banyak pantai yang juga mempunyai
lumut ini tapi bebatuannya jelas berbeda.
Pantai Malikan |
Pantai Malikan |
Pantai Malikan |
Selain bebatuannya yang unik,
juga pemandangan disini juga menakjubkan karena banyak terdapat pulau-pulau
karang di dekat pantai. Memang, kalau dibiarkan, pastilah kami akan
berlama-lama lagi di sini namun sudah sore dan kami harus melanjutkan
perjalanan ke Lumajang.
Silahkan baca link terkait:
Komentar
Posting Komentar
Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!