"Tour de Java" Bagian 18: Exploring Jember-Bukit Love
Masih di hari ke 15 ‘Tour de Java’, 23
Januari 2020
Turun dari Gunung Ijen kami
melanjutkan perjalanan langsung ke kota Jember. Perjalanan ke kota Jember seharusnya
ditempuh dalam waktu 3 jam, namun berhubung kelelahan membuat perjalanan jadi
lebih lama. Sampai di kota Jember kami mencari penginapan buat semalam dan
mendapatkan dengan harga murah meriah. Dari siang hingga sore dipakai untuk
istirahat dan malam kulineran.
24 Januari 2020 Hari ke-16 ‘Tour de
Java’
Destinasi kami pada hari ini adalah Teluk
Love dan Tanjung Papuma, dua lokasi yang berdekatan. Jarak objek wisata ini
dari kota Jember tidak terlalu jauh, ke arah selatan dan berjarak sekitar 1 jam
perjalanan. Karena hari ini hari Jum’at harus bisa mengatur strategi agar bisa ngejar
Jum’atan. Jadi tujuan pertama adalah Teluk Love, Tanjung Papuma dan terus ke
Lumajang.
Teluk
Love
Memasuki pesisir pantai menuju Teluk
Love ini kita akan menemukan wisata pantai yaitu Pantai Payangan. Banyak sekali
lokasi parkir dan para petugas akan memanggil-manggil pengunjung agar parkir di
tempat mereka. Kami parkir di lokasi yang berjarak sekitar 200m dari loket
masuk (seharusnya bisa dekat loket). Sangat disayangkan lokasi ini agak
semrawut karena parkiran dikelola perorangan yang ternyata tarif parkirnya
sangat mahal Rp. 15.000. walaupun masih sekitar jam 9 pagi namun mataharinya
sangat panas, jadi saya sarankan yang mau berkunjung ke sini untuk membawa
payung bukan hanya dekat pantai tapi kita juga akan naik dan berkeliling bukit.
Sampai di loket kami membayar tiket
masuk Rp. 7.500/orang. Di loket ini masih terasa adem karena masih dikaki
bukit, banyak pepohonan dan beberapa warung. Di sini juga di sediakan toilet,
jadi pergunakan waktu buat ke toilet karena di atas bukitnya tidak ada toilet
ya!. Loh kok kita neik-naik bukit? Ya, karena untuk melihat Teluk Love kita
akan menyaksikannya dari atas Bukit Sroyo ini bukan ke teluknya. Berkeliling bukit
ini sudah disiapkan anak tangga-anak tangga namun begitu tetap saja memakan
tenaga dan ditambah dengan cuaca yang sangat panas.
Menaiki anak tangga kita mulai dari
jalur kanan dan keluar di sebelah kiri nantinya. Baru menaiki beberapa puluh
meter kita sudah menyaksikan pemandangan yang sangat menakjubkan. Tidak jauh
dari bukit ini terdapat pulau kecil, Pulau Matikan, yang lebih mirip seperti
bekas runtuhan atau bagian pulau yang amblas, ini terlihat dari bentuknya yang
miring. Dari sini kita juga bisa melihat garis Pantai Payangan dan Teluk Papuma di kejauhan. Di titik ini terdapat saung kecil untuk beristirahat
dan mengambil foto.
Terus ke atas, kita akan melewati
jalan setapak diantara pohon-pohon kecil yang masih terjaga keasriannya. Keluar
dari trek ini kita akan sampai di padang rumput dan banyak terlihat capung. Di sini
juga tersedia saung, dan kita bisa menyaksikan laut lepas, Samudra Hindia atau
pantai selatan dengan ombak yang besar. Birunya laut menandakan laut ini sangat
dalam. Di kejauhan kita bisa melihat deretan batu-batu karang yang mirip Gigi Hiu di Lampung, ingin rasanya berada di sekitar deretan pulau-pulau karang
tersebut.
Melanjutkan ke trek ke sisi bukit
lainnya, kita akan melewati pepohonan yang lumayan lebat, terlihat bekas-bekas
kotoran sepertinya musang atau monyet. Di perjalanan kita akan menemukan sebuah
Goa yaitu Goa Putri Naga, kalau dilihat dari luar lebih mirip seuah bunker
perang. Hanya melewati goa ini, tidak jauh dari sana, menuruni bukit kita
sampai di titik untuk melihat Teluk Love. Di titik ini kita sudah bisa melihat
Teluk Love dengan landmark sebuah Gembok. Dari titik inilah saya baru yakin,
kenapa teluk ini dinamakan Teluk Love, karena memang bentuknya seperti ‘Love/Hati’
sebagai tanda cinta. Walaupun bentuknya tidak utuh berupa hati namun sudah
terlihat jelas.
Gembok Cinta |
Memandang lepas ke Teluk Love |
Hamparan batu karang menghiasi formasi Teluk Love |
Hamparan batu karang menghiasi formasi Teluk Love |
Setelah puas menikmati pemandangan
Teluk Love dan sekitarnya dari Bukit Sroyo, kit apun turun kembali melewati
jalur berbeda dengan jalur naik tadi. Walaupun lumayan memakan tenaga dan
keringatan karena cuacanya sangat panas namun semua terbalaskan dengan
pemandangan yang sangat indah, unik dan langka karena jarang sekali kita
temukan di tempat lain. Hanya saja lokasi ini terutama area sekitarnya harus
dikelola lebih profesional lagi.
Silahkan baca link terkait:
Komentar
Posting Komentar
Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!