Mengunjungi Sentra Wisata Alam Kawah Kamojang-Bandung Barat

Jum’at, 15 November 2019
 
Kawah Kamojang
Dari Kampung Sampireun pagi-pagi kami sudah check-out untuk melanjutkan kunjungan ke spot berikutnya yaitu Kawah Kamojang. Dari Kampung Sampireun, Kawah Kamojang berjarak sekitar 12km yang bisa di tempuh dalam waktu sekitar 30 menit. Kawah Kamojang ini mengarah ke Majalaya/Rancaekek, sehingga spot ini menjauh dari spot yang akan kami kunjungi setelahnya yaitu Gunung Papandayan.

Kawah Kamojang berada di Gunung Kamojang yang merupakan salah satu anak Gunung Guntur. Karena daerahnya berupa pegunungan maka kondisi jalannya akan naik turun dengan tikungan-tikungan. Pemandangan alamnya, indah pastinya, dengan view Gunung Papandayan dan Gunung Cikuray. Di sepanjang jalur ini ada beberapa objek wisata diantaranya Kebun Mawar dan Pusat Konservasi Elang. Cuman sayang, kami hanya lewat.
Salah satu pemandangan menuju Kamojang
Memasuki wilayah Kamojang meningatkan kita akan daerah Dieng dimana banya terdapat sumber-sumber panas, disana sini terlihat kepulan-kepulan asap yang keluar dari sumur-sumur/kawah-kawah kecil. Sumber panas bumi ini lah yang dimanfaatkan menjadi Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi yang dikelola oleh Indonesia Power sehingga dikiri kanan jalan bisa kita temui banyak pipa-pipa penyalur. Daerah kawasan ini didominasi oleh hutan namun kita juga menemui kampung kecil dan sedikit warung. Di salah satu warung kami berhenti untuk sarapan pagi. Dan pagi itu juga kami baru tahu bahwa daerah ini merupakan bagian dari kecamatan Bandung Barat bukan Garut karena dari dulu Kamojang ini lebih dikenal sebagai daerah wisata Garut tepatnya di Desa Mekarwangi-kecamatan Ibun-kabupaten Bandung Barat.
Landmark Kamojang
Melanjutkan perjalanan, dipinggir jalan terlihat petunjuk arah menuju Kawah Kamojang. Mengikuti jalur pipa dan petunjuk arah (karena ada area-area yang tidak boileh dimasuki) kemudian kami sampai di loket masuk Kawah Kamojang. Untuk masuk kita bayar Rp. 7.000/orang dan mobil Rp. 5.000. Untuk ke lapangan parkir berjarak kira-kira 500m dari loket.
Jalan masuk menuju Kawah Kamojang
Sebenarnya Kawah Kamojang ini mempunyai beberapa kawah yaitu :

1. Kawah Manuk
Kawah Manuk berjarak sekitar 200m dari loket masuk. Kawah ini berada dipinggir jalan. Kawah ini menyerupai lumpur panas yang berwarna abu-abu lebih menyerupai bubur. Dibeberapa tempat terlihat lumpur ini menggelegak seperti kita menanak nasi disertai asap sulufur.
Kawah Manuk
2. Kawah Berecek
Dalam bahasa Sunda beari becek. Berdampingan dengan Kawah Manuk, kawah ini terlihat lebih encer dibanding Kawah Manuk, terlihat juga beberapa titik dengan lahar yang menggelegak disertai asap sulfur.
Kawah Berecek dan Kawah Manuk
3. Kawah Kereta Api
Dari Kawah berecek sekitar 50m kita sampai di parkiran. Yah.... gak nyangka ternyata di balik hutan-hutan ini ada parkiran nya hahahha. bukan cuman parkiran di sini juga banyak warung-warung berderet rapih, mesjid dan toilet. Pusat informasi wisata dan saung-saung untuk beristirahat juga ada. Mungkin karena weekday dan juga hari Jum’at wisatawan yang datang bisa dihitung jari.

Dari parkiran ke Kawah Kereta Api berjarak sekitar 100m, berjalan melewati trek yang sudah disediakan berupa paving block. Sesuai namanya, kawah ini mengeluarkan suara bising seperti kereta api uap jaman dulu. Lebih tepatnya seperti uap yang keluar ketika kita memasak air dari ceret. Kawah ini di pagari untuk membuat jarak dengan pengunjung. Di area sekitar Kawah kereta api ini banyak terlihat kawah-kawah kecil yang ditandai dengan asap yang keluar dari celah-celah bebatuan.
Kawah Kereta Api
Kawah di sekitar Kawah Kereta Api
Di atas perbukitan masih ada satu kawah lagi yang bisa di akses pengunjung. Bukan hanya mengeluarkan asap panas, di sini juga terdapat titik-titik yang mengeluarkan air panas/geyser sehingga di area ini dipakai oleh pengunjung untuk bermain air panas yaitu dengan berdiri/duduk di sekitar geyser untuk mendapatkan percikan air panas dan uap panas. 
Kawah yang ada di bagan paling atas
Nah bukan itu saja, ada lagi yang unik, yaitu dekat parkiran ada lobang kawah yang tidak terlihat asap, namu kalau ada yang merokok di sekitarnya maka akan keluar asap tebal hahahha. Menuruti kata penjaga di sana, kalau didekatkan ke tubuh akan mengusir angin dan menyegarkan tubuh. Ada yang bisa menjelaskan fenomena ini?
Katanya sih buat membuang angin di badan...
Dengan menggunakan drone kami bisa melihat area pegunungan ini dari atas, wilayah yang didominasi hutan lindung, Pembangkit Listrik Kamojang di kejauhan dan tentu saja kawah-kawah yang ada di area Kawah Kamojang.
View Kawah Kereta Api dari atas
Nah buat kalian yang mau berwisata ke sini silahkan perhatikan keselamatan, bawa masker (optional) dan perhatikan kondisi kawah, kalau terjadi apa-apa ikuti petunjuk arah untuk evakuasi.

Karena sudah mendekati Jum’atan, kami turun dan kembali ke arah semula. Sholat Jum’at di Mesjid Agung Samarang dan kemudian melanjutkan kembali perjalanan ke spot berikutnya, Gunung Papandayan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selabintana Juga Punya Curug Cibeureum..... !!!

Wisata Tenjolaya-Bogor Part X: Curug Ciseeng

Eksplor Solok Selatan Bagian 4: Kebun Teh Alahan Panjang, Mesjid Tuo Kayu Jao dan Danau Di Ateh (Danau Kembar)