Jelajah Cianjur Selatan, Garut Selatan dan Bandung Selatan Bagian 10: Pantai Ranca Buaya dan Puncak Guha
Pantai Rancabuaya
Perjalanan dari Curug Rahong di kec. Cisewu ke Pantai Rancabuaya
di Caringin memakan waktu sekitar 1 jam perjalanan lagi atau sekitar 25km. Dari sini kondisi jalannya sudah tidak
terlalu ekstrim dibanding jalur Talegong-Cisewu. Menuruni perbukitan
mengingatkan saya dengan jalur ke Pantai Jayanti dari Naringgul. Namun yang
ketika melewati perkampungan, hal yang pertama kali kami cari yaitu Puskesmas, karena
2 hari ini Revan mengalami masalah pencernaan. Setelah bertemu petugas
kesehatan dan dikasih berbagai macam obat dan hanya membayar Rp. 8.000 untuk
administrasi.
Melanjutkan perjalanan hingga sampai di perempatan yang mana
arah kiri dan kanan adalah jalur selatan Cianjur-Garut, dan lurus ke arah
Pantai Rancabuaya. Sebelum melanjutkan ke arah pantai yang berjarak sekitar 1km
lagi, kami harus membayar tiket di loket Rp. 5.000/orang. Sampai di pantai kami
menyusuri jalan sepanjang pantai untuk mencari penginapan. Di sepanjang pantai
terdapat banyak berderet penginapan dan warung-warung makan yang menyatu dengan
perkampungan nelayan. Mendapatkan penginapan yang sepertinya baru jadi, kami
menginap semalam dengan tarif Rp. 250.000/malam. Karena kecapek-an kami memilih
istirahat di kamar.
Sore-sore kami main ke pinggir pantai yang berada di depan
penginapan sambil minum kelapa muda yang banyak dijual di sepanjang pantai.
Berharap mendapatkan sunset meskipun cuaca mendung dan tertutup awan. Karang-karang
di sepanjang pantai menjadi objek fotografi. Ombak besar yang memecah dan masuk
di sela-sela karang dan hijaunya tanaman laut yang menempel di karang menjadi
keunikan tersendiri. Di sebelah kiri adalah area bersandarnya kapal-kapal
nelayan dan sedikit terjaga dari terjangan ombak besar karena dibangun pemecah
ombak. Dan sudah di duga, tidak terlihat matahari terbenam sore itu....
Mampir ke Puskesmas Rancabuaya karena Revan sakit hehehe |
Revan dan Ringgo mengisi waktu luang |
Suasana sunset di pantai berkarang Ranca Buaya |
Pagi yang cerah. Karena sinyal GPS di sini kuat saya mencoba
menerbangkan drone dari penginapan. Dari atas terlihat putihnya ombak yang
memecah silih berganti. Batu karang sepanjang pantai berwarna kecoklatan dengan
bentuk tak teratur. Di ujung karang terlihat laut berwarna hijau, laut lepas. Karena
kondisi ini maka di sini dilarang berenang karena jika tertarik ombak pantai
selatan, akan susah diselamatkan.
Bergeser ke arah kiri, terdapat area tempat bersandarnya
puluhan kapal nelayan, dengan warna seragam, berwarna biru. Di sini ombaknya
terlihat lebih tenang dan lebih bebas dari karang. Bergeser sedikit ke kiri
terdapat bukit cadas yang membuat rumah-rumah di bawahnya terhalangi matahari
pagi.
Pantai Ranca Buaya dari atas |
Sisi lain dari Pantai Ranca Buaya |
Puncak Guha
Jarak Puncak Guha dari Rancabuaya sekita 3.5km, tidak terlalu
jauh. Keluar dari Pantai Rancabuaya kita
ambil jalan ke kanan ke arah Pantai Santolo. Nanti di sebelah kanan akan
terlihat papan petunjuk ke arah Pantai Santolo. Begitu belok nanti ada loket
yang dijaga warga lokal. Tiket masuk kawasan ini Rp. 5.000/orang. Dari loket kendaraan
bisa terus sampai ke pinggir tebing Puncak Guha berjarak sekitar 300m. Jalannya
berupa tanah merah, melewati kebun.
Puncak Guha berupa tebing cadas setinggi sekitar 50m dan
berhadapan langsung dengan Samudra Hindia dan tentu saja berobak besar dan
berlapis-lapis menerjang karang. Jadi Puncak Guha bukan berupa pantai berpasir
tapi tebing yang menjorok ke laut. Sampai di area ini kami parkir di pinggir
tebing dan beristirahat di sebuah gazebo. Hanya terlihat beberapa pengunjung di
sini yang berfoto-foto di pinggir tebing bagian kiri yang banyak terdapat pohon
pandan.
Meskipun berupa tebing, kalau kita menjatuhkan pandangan ke
sisi kanan, akan terlihat pantai berpasir kehitaman yang terdapat muara sungai.
Karena terlindungi dengan tebing dan muara sungai maka pantai ini tidak ada
penghuni ataupun pengunjungnya. Begitu juga di sisi sebelah kiri kita juga bisa
melihat garis pantai yang panjang dan berombak besar. Namun begitu saya melihat
seoran warga lokal yang naik dari bawah melewati jalan setapak yang ekstrim,
mirip jalan setapak di Pantai Kelingking Nusa Penida. Kalau kalian mau mencoba
turun, silahkan hahahha…
Gerbang masuk ke Puncak Guha |
Kondisi jalan masuk |
Gazebo tempat beristirahat |
Pemandangan dari Puncak Guha |
Pemandangan dari Puncak Guha |
Puncak Guha dari atas |
Puncak Guha dari atas |
Bermain dipinggir karang |
Baca juga link terkait:
- Curug Dengdeng-Naringgul
- Curug Ciawitali dan Curug Rahong/Curug Cisewu
- Situ Cileunca
- Kawah Putih dan Kampung Cai Ranca Upas
- Situ Patenggang-Bandung Selatan
- Curug Sanghyang Taraje, Curug Utang dan Cipanas Garut
- Pantai Santolo
- Curug Cikondang dan Curug Terekel-Cianjur Selatan
- Curug Citambur-Cianjur Selatan
- Curug Tilu, Kebun Teh Rancabali dan Pantai Jayanti
Thanks for sharing..
BalasHapusHello everyone, it's my first visit at this website, and piece of
BalasHapuswriting is in fact fruitful in support of me, keep up posting these types of articles or reviews.
Great article, totally what I needed.
BalasHapusIf you are going for finest contents like me, simply
BalasHapuspay a quick visit this site all the time as it offers feature contents, thanks