Jelajah Cianjur Selatan,Garut Selatan dan Bandung Selatan Bagian 2: Curug Citambur
Masih di hari pertama trip Cianjur Selatan-Garut
Selatan hingga Bandung Barat, dari Curug Cikondang dan Curug Terekel kami menuju Curug Citambur
yang masih berada di Cianjur Selatan. Dari Curug Terekel sudah lepas Ashar,
jadi ke Curug Citambur sudah agak sore ini karena sebenarnya tidak ada rencana
awal ke Curug Terekel.
Jarak harus kami tempuh sekitar 50km atau 2 jam lebih
kalau dilihat di Maps, dan kenyataan dilapangan berbeda karena kondisi jalan
yang jelek. Dari pertigaan dimana lurus/kanan menuju Pantai Jayanti dan kiri ke
Curug Citambur dan tembus ke Bandung Barat (Ciwidey, Ranca Upas dan Situ
Patenggang). Dari pertigaan ini kita melewati jalan yang jelek dan semi offroad
sekitar 22km. Di tambah dengan kondisi yang mulai gelap dan penuh dengan
tanjakan/turunan serta tikungan tajam membuat perjalanan lebih lambat dari
perkiraan. Apalagi mobil yang kami pakai adalah mobil city car dan ada di
titik dimana penumpang harus turun hehehe.
Kondisi jalan di salah satu ruas |
Kondisi jalan di salah satu ruas |
Kondisi jalan di salah satu ruas |
Sunset di tengah perjalanan |
Lewat magrib cuaca mulai gelap, sudah tidak terlihat
pemandangan kiri-kanan yang sebenarnya kami berada di atas pegunungan dimana
banyak titik rawan longsor. Oh iya, jalur ini juga jalur angkutan umum dari
Ciwidey-Pagelaran dan seharusnyalah jalur ini diperbaiki.
Di sebuah warung yang terlihat terang benderang dan
ramai yang singgah, kami berhenti. Istirahat sejenak mengisi perut yang
keroncongan dengan baso (belum makan siang) dan warung ini buka 24 jam dan
menjadi tempat singgah traveler yang melewati jalur ini. Dan info dari pemilik
warung bahwa lokasi Curug Citambur sudah tidak terlalu jauh.
Selepas istirahat kami melanjutkan perjalanan menuju
Curug Citambur. Sampai di gerbang depan yang di kanannya ada Telaga (Situ) yang
dinamakan Telaga/Rawa Leuwi Soro. Sudah tidak terlihat seorang penjagapun di
sini. Untunglah di sebuah spanduk kami menemukan nomor telepon yang bisa di
hubungi. Berhasil menghubungi penjaga yang sekaligus pemilik salah satu warung
di area curug, kami diantar ke dalam. Mengandalkan lampu dari kendaraan, kami
melewati area hutan pinus hingga sampai di parkiran.
Telaga Leuwi Soro di pagi hari |
Di parkiran terdapat beberapa warung yang lumayan
terang. Karena sangat lapar, kamipun memesan makanan seadanya, nasi putih
dengan dadar telur. Setelah selesai makan, kami diantar ke area camping ground.
Suasana sangat gelap, dengan mengunakan lentera dan senter dari HP kami
mendirikan 2 tenda di bawah pohon pinus dan di atas rerumputan. Di sini
terdengar gemuruh air yang berasal dari Curug Citambur. Di sini juga terdapat mushola
dan 2 toilet.
Berkemah di sini benar-benar terasa suasana hutan
karena tidak ada pengunjung lain selain kami bertiga sehingga tidak terdengar
suara ribut-ribut musik, gitar, dll yang ada hanya suara binatang malam, suara
angin dan gemuruh air terjun yang menjadi teman beristirahat kami malam itu.
Bangun pagi, sholat subuh di cuaca yang lumayan
dingin. Lanjut lagi tidur kemudian bangun lagi buat sarapan. Sarapan pagi kami
ditemani teman dari species lain, guk-guk yang terlihat sangat lapar, untunglah
gug-guk nya sukan makan roti hahahaha.
Suasana pagi |
Teman kecil yang kelaparan |
Wana wisata Curug Citambur di pagi hari |
Wana wisata Curug Citambur di pagi hari |
Curug Citambur dari dekat |
Curug Citambur dari dekat |
Curug Citambur dari dekat |
Curug Citambur tingkat 2 |
Di area ini terdapat spot selfie di atas batu besar
yang langsung menghadap ke curug sehingga kita dapat memoto curug keseluruhan.
Juga terdapat spot kupu-kupu dan juga berfoto dengan latar perbukitan di yang
menghijau. Sebenarnya di tebing sebelah kiri terlihat curug yang lebih kecil
tapi tidak ada akses untuk menuju kesana karena tertutup hutan.
Curug lain di kejauhan |
Curug Citambur dari spot selfie |
Curug Citambur dari spot selfie |
Curug Citambur dari spot selfie |
Selain spot foto yang saya sebutkan di atas, juga ada spot foto rumah Hobbit. Hanya saja untuk berfoto di sini kita harus bayar Rp. 5.000. dari sini kita bisa mengambil foto di depan ataupun di atas rumah Hobbit dengan latar belakang Curug Citambur. Nah kalau belum puas kalian bisa naik ke belakang bukit yang ada di belakang rumah Hobbit untuk mengambil foto Curug dari ketinggian.
Rumah Hobbit |
Sekitar jam 8 kami mulai beberes. Oh iya, untuk
berkemah di sini kita cukup bayar Rp. 10.000, hanya uang masuk jadi untuk
kemping kita tidak dipungut bayaran hehehe. Juga buat parkir cuman bayar Rp.
5.000. Leawat jam 8, setelah mandi dan bersih-bersih, sebelum pengunjung mulai
berdatangan, kamipun melanjutkan
perjalanan menuju Pantai Jayanti. Sungguh pengalaman berkemah yang sangat
berkesan di Curug Citambur ini…
Info:
Curug Citambur
Alamat: Desa Karangjaya, kec. Pasirkuda-Cianjur-Jawa
Barat
Biaya:
Masuk termasuk berkemah Rp. 10.000, parkir Rp. 5.000
dan spot rumah Hobbit Rp. 5.000
Baca juga link terkait:
- Curug Dengdeng-Naringgul
- Pantai Ranca Buaya dan Puncak Guha
- Curug Ciawitali dan Curug Rahong/Curug Cisewu
- Situ Cileunca
- Kawah Putih dan Kampung Cai Ranca Upas
- Situ Patenggang-Bandung Selatan
- Curug Sanghyang Taraje, Curug Utang dan Cipanas Garut
- Pantai Santolo
- Curug Cikondang dan Curug Terekel-Cianjur Selatan
- Curug Tilu, Kebun Teh Rancabali dan Pantai Jayanti
Baca juga link terkait:
- Curug Dengdeng-Naringgul
- Pantai Ranca Buaya dan Puncak Guha
- Curug Ciawitali dan Curug Rahong/Curug Cisewu
- Situ Cileunca
- Kawah Putih dan Kampung Cai Ranca Upas
- Situ Patenggang-Bandung Selatan
- Curug Sanghyang Taraje, Curug Utang dan Cipanas Garut
- Pantai Santolo
- Curug Cikondang dan Curug Terekel-Cianjur Selatan
- Curug Tilu, Kebun Teh Rancabali dan Pantai Jayanti
Komentar
Posting Komentar
Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!