Jelajah Cianjur Selatan,Garut Selatan dan Bandung Selatan Bagian 7: Kawah Putih dan Kampung Cai Ranca Upas
Dari Situ Patenggang kami melanjutkan perjalanan ke Kawah Putih yang berjarak sekitar 5km. Jalan masuk ke Kawah Putih berhadapan langsung dengan Kampung Cai Ranca Upas. Dari jalan raya ke parkiran/loket tidak begitu jauh. Ada dua pilihan, parkir kendaraan kemudian dilanjutkan dengan naik ontang-anting (angkot yang sudah dimodifikasi) atau membawa kendaraan langsung ke parkiran Kawah Putih dengan membayar ongkos parkir yang sangat tinggi (di atas Rp. 100.000). Harga tiket masuk Rp. 20.000/orang. Jika memarkirkan kendaraan di loket ini kita hanya bayar Rp. 6.000 untuk mobil dan Rp. 5.000 untuk motor atau yang bawa bis Rp. 25.000 (19 Desember 2018). Untuk karcis masuk kami membayar Rp. 20.000 (turis asing Rp. 75.000). Melanjutkan perjalanan dengan ontang-anting ongkosnya Rp. 15.000 pulang-pergi (PP).
Untuk berangkat
kami harus menunggu ontang-anting terisi penuh, tapi gak perlu menunggu lama
karena cepat terisi. Dari loket ke Kawah Putih berjarak kurang lebih 3km
menempuh jalan mendaki yang lumayan terjal. Kawasan ini adalah kawasan hutan
lindung yang berada di Gunung Patuha jadi sepanjang perjalanan kita akan
disuguhi pemandangan hutan tropis.
Naik ontang-anting |
Sampai di halte
Kawah Putih, terlihat ramai sekali dengan pengunjung serta penjual aneka
barang, makanan dan minuman namun yang kami harus beli adalah masker, ya
masker! Karena kita akan berhadapan dengan lingkungan yang mengandung asap
sulfur.
Tangga turun menuju kawah |
Selanjutnya kami
menuju kawah melewati tangga yang dipisah menjadi 2 jalur, untuk pengunjung
naik dan turun. Dari sini kita sudah bisa menikmati keindahan Kawah Putih. Mendekati
bibir Kawah Putih terlihat air kawah yang berwarna putih kebiruan, di selimuti
oleh asap tipis belerang. Dipinggir kawah terdapat endapan sulur (belerang)
yang kalau kita amati dengan teliti berwarna kekuningan. Berfoto dengan latar
belakang kawah yang menyerupai danau ini serasa berada di dunia lain....
Tebing bukit
yang berada di sisi seberang kawah terlihat bebatuan berwarna kecoklatan
seperti bebatuan yang ada di puncak gunung berapi. Kontras dengan kawah yang
berwarna putih. Sudah dapat ditebak bahwa kawah ini terjadi kaena letusan
gunung Patuha mungkin ribuan atau jutaan tahun lalu (sok tau ya hahahahha).
Revan @ Kawah Putih |
View Kawah Putih |
Di sekitar kawah
terdapat batas antara area hijau berupa pepohonan dan kawah, sementara di
antaranya terdapat deretan pohon mati yang keras dan menghitam seperti fosil.
Area ini bisa di jadikan spot foto yang menarik.
Hutan mati sekitar Kawah Putih |
Hutan mati sekitar Kawah Putih |
Salah satu sudut Kawah Putih |
Karena hujan,
kami buru-buru meninggalkan lokasi dan kembali ke parkiran menggunakan
ontang-anting yang setia menunggu penumpang. Sepanjang jalan turun kami menempuh
jalan yang berkabut. Ngeri-ngeri sedap........
Jalur pulang yang berkabut |
Sambil menunggu
hujan reda kami Ishoma sebelum ke perkemahan. Dan harap diingat, makanan di
sini harganya lebih tinggi dibanding harga normal dan harganya tertulis di
menu.
Keluar dari
gerbang Kawah Putih, kami langsung memasuki Kampung Cai Ranca Upas. Berjarak
sekitar beberapa ratus meter langsung bertemu loket pembayaran, untuk satu
malam kita harus bayar sekitar Rp. 20.000.
Setelah
mencari-cari lokasi berkemah, yang terlihat sangat ramai sekali, kami
memutuskan berkemah area parkiran dekat mushola. Memeilih lokasi dengan
beberapa pohon pinus yang berdekatan sehingga gampang untuk memasang hammock
dan berada di samping kendaraan hahahaha.
Ternyata pilihan
lokasi kami salah harusnya jauh lagi ke ujung bumi perkemahan karena di sini
ternyata sangat ribut karena berdekatan dengan perkemahan pramuka yang
jumlahnya ratusan orang. Oh iya harap di catat, (selama ada penjaga) toilet
disini berbayar sama kayak di Mandalawangi, jadi siap-siap aja sediakan uang
recehan karena pasti akan ke toilet berkali-kali.
Bangun pagi
setelah sarapan kami bermain di penangkaran rusa. Tidak ada tiket masuk untuk
ke penangkaran ini, hanya saja, untuk memberi makan rusa kita cukup membeli sayur
kangkung Rp. 3.000 per ikat. Bukan hanya rusa, pemandangan di sini sangat
eksotik, dengan view pegungan dan kabut tipis seiring munculnya matahari cahaya
matahai yang bersinar lembut. Inilah yang menjadi daya tarik Ranca Upas selain
pekemahannya.
Pagi di Ranca Upas |
Pagi di Ranca Upas |
Harap hati-hati
ketika memberi makan rusa-rusa yang sangat jinak ini karena ada satu dua yang
nakal/agresif. Begitu melihat makanan mereka akan mengikuti kita sampai makanan
habis. Ada juga rusa jantan yang suka menanduk ketika gak diberi makan, dan
tandukannya lumayan sakit.
Memberi makan rusa |
Memberi makan rusa |
Memberi makan rusa |
Baca juga link terkait:
- Curug Dengdeng-Naringgul
- Pantai Ranca Buaya dan Puncak Guha
- Curug Ciawitali dan Curug Rahong/Curug Cisewu
- Situ Cileunca
- Situ Patenggang-Bandung Selatan
- Curug Sanghyang Taraje, Curug Utang dan Cipanas Garut
- Pantai Santolo
- Curug Tilu, Kebun Teh Rancabali dan Pantai Jayanti
- Curug Cikondang dan Curug Terekel-Cianjur Selatan
- Curug Citambur-Cianjur Selatan
Komentar
Posting Komentar
Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!