"Tour de Java" Bagian 33: Mengunjungi Curug Sibedil-Pemalang


4 Pebruari 2020 Hari ke-27 ‘Tour de Java’
Seperti yang saya ceritakan di postingan sebelumnya, karena harus kembali ke Bogor, kami membatalkan perjalanan dengan rute Selatan dan mengambil jalur tengah dan lanjut lagi ke Utara. Dari Baturaden, tujuan terakhir adalah menginap semalam di Cirebon sebelum ke Bogor. Dalam perjalanan ke Cirebon kami mampir di Curug Sibedil-Pemalang dan Pemandian Air Panas Guci-Tegal. Berangkat sekitar jam 7 pagi, dengan udara yang masih segar dan bisa hamparan sawah dan Gunung Slamet di kejauhan.
Pemandangan dengan latar Gunung Slamet
Curug Sibedil
Dari penginapan di Purwokerto ke lokasi curug ini sekitar 1.5 jam perjalanan. Lokasi curug ini tidak terlalu susah, tidak perlu bertanya-tanya, cukup mengandalkan Maps saja. Dan kebetulan jarak Curug Sibedil ke Pemandian Air Panas Guci sudah dekat, sekitar 30 menit perjalanan. Jadi kebetulan sekali, bisa menghabiskan waktu seharian sebelum ke Cirebon.

Dai jarlan raya ke lokasi parkiran curug jaraknya tidak terlalu jauh. yang cukup mencengangkan ternyata lokasinya memasuki kawasan padat penduduk terutama dari jalan desa ke lokasi parkir yang berjarak sekitar 50m. Karena melewati jalan kecil yang cukup buat 1 mobil di antara rumah-rumah penduduk, jadi kami di arahkan oleh petugas jaga sana. Sampai di sebuah tanah kosong (kebetulan banget ada tanah kosong diantara rumah-rumah padat), di sini kami parkir dan membayar tiket masuk Rp. 5.000/orang dan parkir mobil Rp. 5.000.
Jalan masuk ke parkiran
Dari parkiran kemudian trekking sekitar 200m, setengahnya melewati umah-rumah penduduk kemudian sampai di jembatan yang airnya agak kering yang juga menjadi aliran utama Curug Sibedil. Sampai di seberang jembatan kami sampai di area persawahan, menyisiri jalan setapak di pinggir tebing sungai hingga sampai ke anak tangga untuk turun ke sungai. meskipun masih pagi, di bawah sudah terlihat beberapa pengunjung serta beberapa anak-anak SMA (bolos?) yang berenang di kolam di bawah curug.
Menyeberangi sungai
Curug Sibedil dari atas tangga
Melihat curug ini sekilas mengingatkan saya pada Coban Ciblungan di Malang. Hanya saja, curug utama di sini mempunyai ketinggian sekitar 15m yang merupakan aliran sungai yang tadi kami lewati. Sementara itu di sepanjang tebing keluar air terjun kecil-kecil dari celah bebatuan, tentuah sangat bagus lagi kalau ke sini di musim penghujan karena air terjunnya akan berbentuk tirai. Berbeda dengan Coban Ciblungan yang airnya sangat dingin dan sangat jernih, Curug Sibedil airnya tidak terlalu jernih tapi masih mending buat berenang dan cukup segar.
Curug Sibedil yang mirip Coban Ciblungan
Curug Sibedil yang mirip Coban Ciblungan
Menurut cerita yang saya baca, konon Curug Sibedil ini diambil dari nama ‘bedil’ karena masyarakat sering mendengar suara bedil tiap Jumat malam Kliwon, namun suara tersebut sudah hilang (mungkin sudah terlalu ramai kali ya hahahha). Karena curug ini dikelola swadaya oleh masyarakat, jadi masih kurang maksimal misalnya sampah yang masih kita temukan. Fasilitas toilet/ruang ganti sudah ada meskipun seadanya. Jadi buat kalian yang melewati jalur Pantura yang mudik ataupun jalan-jalan gak ada salahnya mampir di Curug Sibedil ini. Karena tidak ada yang berjualan di area curug sebaiknya kalian bawa bekal sendiri ke sini, tapi jangan lupa untuk membawa sampahnya kembali ya!.

Info:
Nama              : Curug Sibedil
Alamat            : Desa Sima, kec. Moga, Pemalang-Jawa Tengah
Biaya               : Rp. 5.000, parkir mobil Rp. 5.000

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selabintana Juga Punya Curug Cibeureum..... !!!

Wisata Tenjolaya-Bogor Part X: Curug Ciseeng

Eksplor Solok Selatan Bagian 4: Kebun Teh Alahan Panjang, Mesjid Tuo Kayu Jao dan Danau Di Ateh (Danau Kembar)