Jelajah Malang-Lumajang: Coban Ciblungan dan Coban Talun
Lepas tengah hari, kembali dari
Tumpak Sewu, kami beberes sekaligus check-out dari penginapan. Rencana awal mau
ke Coban Kabut Pelangi terpaksa kami batalkan karena sudah siang, sementara
perjalalanan ke Malang memakan waktu sekitar 1 jam. Sebagai gantinya kami
mengunjungi Coban Ciblungan.
Coban Ciblungan
Coban ini tidak begitu jauh dari
Tumpak Sewu atau dari tempat kami menginap. Hanya berjarak sekitar 3 km menuju
Malang, jadi perjalanan di tempuh kurang dari 10 menit. Dari jalan raya
Malang-Lumajang sudah terlihat spanduk
yang menunjukkan arah ke coban ini. Dari jalan raya ke lokasi parkiran coban
sekitar 200-300m.
Sampai di sebuah warung yang
sekaligus menjadi tempat parkir, kami membayar tiket masuk Rp. 5.000 dan parkir
motor Rp. 5.000. warung ini juga berfungsi sebagai loket masuk ke coban. Lokasi
coban sekitar 50 m dari parkiran. Melewati jalan setapak yang sudah di cor,
kami sampai di lokasi coban. Menurun sedikit kami sampai di pinggir sungai.
Parkiran Coban Ciblungan |
Coban Ciblungan dari jauh |
Coban Ciblungan ini sangat unik.
Boleh dikatakan sebagai miniaturnya Tumpak Sewu, merupakan gabungan dari banyak
air terjun/ mata air. Air terjun yang mengelilingi tebing, keluar/mengalir dari
celah bebatuan. Di atasnya ada satu aliran yang berasal dari sungai. Air nya
benar-benar bening dan dingin. Kalau saja kemarennya kami ke sana pastilah bisa
berenang menikmati kesejukkan airnya.
Coban Ciblungan (Utama) |
Coban Ciblungan (Utama) |
Coban Ciblungan (Utama) |
Di seberang sungai terdapat bak
penampungan air yang airnya dari pipa-pipa untuk keperluan warga. Untuk
mencapai ke seberang sungai kita harus berhati-hati karena bebatuannya sangat
licin, menandakan bahwa lokasi coban ini tidak terlalu banyak pengunjung.
Tidak jauh dari air terjun utama,
di bagian bawah juga terdapat air tejun yang tidak kalah menariknya. Hanya saja
sulit mengambil foto dari depan.
Coban Ciblungan 2 |
Coban Ciblungan 2 |
Coban Ciblungan 2 |
Menempuh 3 jam perjalanan ke
Batu, akhirnya kami sampai sekitaran magrib. Menginap di sebuah hotel yang
tidak terlalu mahal dengan fasilitas kolam renang dan sarapan pagi, seolah-olah
menjadi klimaks perjalanan kami selama 5 hari belakang.
22 Agustus 2018
Coban Talun
Hari ini adalah hari terakhir di
Malang. Karena penerbangan kami sekitar jam 13.30, masih ada waktu untuk
mengunjungi satu spot di Batu. Tidak terlalu buru-buru, sarapan santai sambil
menikmati suasana Batu.
Sekitar jam 8 pagi kami berangkat
menuju Coban Talun yang jaraknya tidak begitu jauh dari penginapan, kurang dari
10 menit. Jalanan terasa sepi karena hari ini adalah Hari Raya Qurban. Kota ini
mirip dengan kawasan Puncak di Bogor atau Lembang di Bandung. Kota yang padat
dengan rumah-rumah, villa, hotel, tempat makan, object wisata dan tempat
hiburan. Dikelilingi oleh perbukitan dan terlihat villa-villa di lereng-lereng
bukit. Sepanjang jalan banyak terdapat kebun-kebun apel yang menjadi ikon kota
ini.
Kota Batu |
Berfoto di kebun apel |
Sampai di kawasan wisata Coban
Talun, kami membayar tiket Rp. 10.000/orang dan parkir Rp. 5.000/motor.
Terlihat kawasan ini ditata lumayan baik dan rapih.
Di kawasan ini bukan hanya wisata
Air Terjun tapi juga bisa buat perkemahan, outbond/gathering, spot foto etc. Karena
udaranya sejuk, kawasan ini juga bisa digunakan buat sekedar bersantai.
Setelah parkir, kami harus
trekking sekitar 1 km menuju Coban Talun, melewati kebun dan Hutan Pinus. Di perjalanan
kita harus menyeberangi sungai melalui jembatan dimana aliran sungai inilah
yang membentuk Coban Talun. Tidak jauh dari jembatan ini, di aliran atas
terdapat dam/bendungan kecil. Dari jembatan, memasuki Hutan Pinus, di sini kita
menemukan spot foto, ayunan, dan saung-saung, hanya saja kita harus membayar
lagi untuk memeasuki spot ini. Terus berjalan, memasuki jalan setapak dengan tanah
merah yang berdebu karena musim kemarau, terlihat pemandangan hutan di
sekeliling dan Gunung Semeru di kejauhan. Jalan menurun ini berakhir sampai di
lembah dimana terdapat aliran sungai dan tentu saja, Coban Talun.
Spot foto |
View Gn. Semeru |
Menuju Coban Talun |
Coban ini lumayan tinggi, sekitar
75m (baca di mbah Google hahahha), debit air masih deras meskipun sedang musim
kemarau. Airnya lumayan sejuk dan bening. Tidak terdapat area yang dalam. Dari aliran
utama, coban ini membentuk beberapa air terjun kecil-kecil.
Coban Talun |
Coban Talun |
Coban Talun |
Karena hari libur, banyak
pengunjung yang datang ke area ini, kebanyakan berkelompok-kelompok. Umumnya mereka
tidak berenang, hanya berfoto-foto
dengan latar belakang air terjun yang tinggi ini. terdapat bebatuan besar dan
tebing sebagai spot foto tanpa harus mendekati air terjun.
Kusti dan Coban Talun |
Kusti dan Coban Talun |
Coban Talun |
Jika lapar dan haus, jangan kuatir,
terdapat beberapa warung makan di bawah pepohonan besar tepat di bawah tangga
turun/naik. Juga terdapat beberapa toilet/ruang ganti di sini. Buat yang
berkemah juga bisa di area ini, terdapat area yang rata sehingga kita bisa
mendirikan tenda.
Lewat jam 10 pagi, kami segera
kembali ke penginapan. Bersantai sejenak, sebelum melanjutkan perjalanan ke
Malang dan selanjutnya terbang ke Jakarta.
Komentar
Posting Komentar
Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!