Pantai Watu Pecah
Dari Pantai Mini selanjutnya melewati
semak belukar, dan tidak beberapa jauh kemudian kami sampai di Pantai Watu
Pecah (Pantai Batu Pecah). Meskipun pantai ini bagus, berpasir putih dan
lagi-lagi dengan ombak lumayan tenang, tidak terlihat pengunjung di sini
sebagaimana Pantai Sapana dan Pantai
Mini. Mungkin karena umumnya pengunjung mengambil jalan pintas dari Pantai
Gatra langsung menuju Pantai Tiga Warna tanpa menyisiri 3 pantai-pantai ini.
Sewaktu datang, masih pasang
surut, ombak masih memecah dikejauhan sehingga ombaknya tidak terlalu besar. Pas
pulang dari Pantai Tiga Warna, kami mempir kembali di pantai ini, air pasang, ombaknya
besar di area karang, tapi tidak terlau besai di area pantai.
|
Pantai Watu Pecah |
|
Pantai Watu Pecah |
|
Pantai Watu Pecah |
|
Pantai Watu Pecah di sore hari |
Di sisi kiri pantai terdapat
bukit karang yang bisa dijadikan spot foto. Dan sesuai namanya, Batu Pecah,
dimana terdapat batu karang besar berserakan di sini yang bis dijadikan objek
foto. Dengan pasir nya yang putih, cocok dijadikan sebagai pantai privat
bersama teman dan keluarga karena sepinya. Atau bisa juga buat solo traveler
yang mencari kedamaian dan inpirasi.
|
Pantai Watu Pecah |
Pantai Tiga Warna
Dari Pantai Watu Pecah, beberapa
puluh meter kemudian kami menemukan pertigaan, yang merupakan pertemuan jalan
pintas dari Pantai Gatra. Selanjutnya menempuh jalan setapak yang kiri kanannya
terdapat kebun. Jarak tempuh sekitar 300m hingga ke Tiga Warna.
Melewati toilet umum dan tempat
bilas, kita sudah mendekati Pantai Tiga Warna. Pantai terakhir di kawasan
konservasi ini. Melewati warung dan pepohonan rindang di pinggir pantai
menandakan akhir perjalanan di kawasan ini. Akhirnya sampai di pantai yang
menjadi ikon pantai di Malang ini, sekaligus mengobati rasa ingin tahu akan
pantai ini.
Karena sampai di pantai ini masih
pagi, selain pengunjungnya masih sepi juga sinar matahari belum terlalu kuat
sehingga gradasi warna putih, hijau dan biru dari air lautnya benar-benar jelas
terlihat. Gradasi warna-warna inilah sehingga pantai ini di sebut Pantai 3
Warna.
|
Gradasi warna di Pantai Tiga Warna |
|
Gradasi warna di Pantai Tiga Warna |
Nah berhubung Kusti ketinggalan
pesawat hari ini dan baru ke sini besok nya. Saya dan Revan kembali lagi ke
Pantai ini besok sorenya, alhasil gradasi 3 warna pantai ini tidak terlihat
karena sudah sore.
|
Pantai Tiga Warna di sore hari |
Di pantai ini tersedia banana boat
(kami tidak naik banana boat ini), penyewaan peralatan snorkeling dengan biaya
Rp. 25.000, dan disini diwajibkan memakai life vest kalau ingin berenang. Mungkin
karena masalah biaya, jumlah pengunjung yang berenang jauh lebih sedikit di
banding di Pantai Gatra dimana di Pantai Gatra bebas berenang (karena dangkal).
Kewajiban memakai life vest ini
wajar saja, karena tidak jauh dari pantai sudah laut dalam yang berwarna biru.
Pantai ini adalah pantai yang jaraknya terdekat dengan Pulau Sempu sehingga pantai
ini berombak paling tenang dibanding pantai-pantai sebelumnya. Dengan pantai
nya yang bepasir putih dan lembut, menjadikan pantai ini impian traveler
khususnya pecinta pantai dan laut.
Untuk mendapatkan foto yang
ciamik cobalah menaiki sisi tebing sebelah kiri. Dari tebing karang ini kita
bisa mendapatkan view keseluruhan Pantai 3 Warna dan foto berlatar belakang
laut biru dan Pulau Sempu serta kapal nelayan yang hilir mudik.
|
Pantai Tiga Warna dari bukit karang |
|
Pantai Tiga Warna dari bukit karang |
|
Pantai Tiga Warna dari bukit karang |
|
Pantai Tiga Warna dari bukit karang |
|
Edi dan Pantai Tiga Warna |
Hanya saja buat kalian yang
mempunyai budget pas-pasan, harga kelapa muda dan mie instan di sini lumayan
mahal dibanding belanja di luar. Jadi sebaiknya bawa makanan dan minuman dari
luar. Tapi ngat tetap selalu menjaga kebersihan.
Pulau Sempu
Kalau melihat foto-foto yang
beredari di internet mengenai keindahan Pulau Sempu dengan Segara Anak-nya
tentulah siapa saja ingin mengunjungi pulau ini. Tapi tahukah kalian bahwa siapapun
yang memasuki pulau ini adalah ilegal kecuali buat penelitian. Semuanya sudah
ada undang-undang yang mengaturnya untuk larangan ini yaitu UU No. 5 tahun
1990, Permen No. 28 Tahun 2011 dan Surat edaran Balai Besar Konservasi Sumber Daya
Alam jawa Timur No. SE.02/k.2/BIDTEK.2/KSA/9/2017. Jadi kalau kalian
benar-benar seorang traveler, jangan menginjakkan kaki di Pulau Sempu.
Jadi, kami bertiga sepakai hanya menikmati
Pulau Sempu dari kejauhan. Dan memutuskan menyewa kapal Rp. 250.000 untuk
berkeliling. Loket penyewaan kapal ada di Pantai Tiga Warna dimana kita harus
register terlebih dahulu. Tidak jauh dari pantai ini ada dermaga kecil yang mana
ada banyak kapal nelayan bersandar. Dermaga ini berada di teluk kecil yang
terlindung seingga membentuk seperti laguna.
|
Menaiki kapal untuk keliling Pulau Sempu |
Setelah menaiki kapal, kami diwajibkan
menggunakan life vest/jaket keselamatan. Setelah semua selesai memakai jaket
barulah kapal berangkat. Kapal meluncur memasuki selat antara Pulau Sempu dan
Kawasan CMC. Terlihat pantai-pantai berpasir putih di Pulau Sempu dan
pantai-pantai sepanjang kawasan CMC.
Memasuki area berarus dan berombak
yang lumayan besar, kami mendekati pulau-pulau karang yang terlihat dari sepanjang
pantai kawasan CMC. Terlihat nelayan dengan perahu kecil menangkap ikan di sekitar
pulau ini, sekilas terlihat menyeramkan hahahaha. Sangat beruntung kami bisa
mendekati pulau-pulau ini yang tadinya hanya bisa dilihat dari kejauhan.
|
Keliling Pulau Sempu |
|
Ombak menerjang pantai |
|
View sekitar Pulau Sempu |
|
View sekitar Pulau Sempu |
Melewati pulau-pulau karang yang
menjulang ini selanjutnya kami mendekati pulau yang berbentuk karang bolong.
Karena ombaknya besar menghempas pantai Pulau Sempu, kami berada jauh dari
pulau ini. Menurut info dari guide kami, kalau ombaknya tenang, kapal bisa
melewati celah tersebut, juga banana boat bisa melintas. Walau tidak bisa
melewati celah karang tersebut tapi saya sudah takjub melihat keunikan karang
tersebut, sangat jarang sekali menemukannya.
|
Pulau-pulau sekitar Pulau Sempu |
|
Pulau-pulau sekitar Pulau Sempu |
|
Pulau-pulau sekitar Pulau Sempu |
|
Pulau-pulau sekitar Pulau Sempu |
Kembali ke dermaga, kapal pun
berputar arah meninggalkan pulau-pulau nan eksotis ini. Mata sayapun tak lepas
mengintip ke balik celah karang bolong, bertanya-tanya ada apa di sana.
Mendekati selat sempit antara
Pulau Sempu dengan Pantai Tiga Warna, terlihat pantai-pantai sepanjang Pulau
Sempu yang berwarna putih dengan air laut berwarna hijau tosca.
|
Keliling Pulau Sempu |
|
Keliling Pulau Sempu |
|
Pantai sepanjang Pulau Sempu |
|
Pantai sepanjang Pulau Sempu |
|
Pantai sepanjang Pulau Sempu |
Mendekati area Tempat Pelelangan
Ikan (TPI) Sendang Biru, terlihat kapal-kapal nelayan bersandar di
pantai-pantai dan di tengah laut. Hanya saja, sayang sekali semakin mendekati
TPI, terlihat sampah-sampah plastik mengambang di laut, dan sampah-sampah
inilah yang terbawa arus dan terdampar di pantai-pantai sepannjang kawasan CMC.
Dan sampah-sampah ini harus rutin dibersihkan petugas jika sampai ke pantai-pantai
CMC. Walaupun pengelolaan kawasan CMC sudah profesional dan berwawasan
lingkungan tetap saja harus didukung oleh masyarakat sekitar area terutama yang
menempati wilayah desa Sendang Biru. Mudah-mudahan akan ada perbaikan ke
depannya.
|
Rumah Apung |
|
Kapal-kapal di Pantai Sendang Biru |
|
Kapal-kapal di Pantai Sendang Biru |
Baca juga link terkait:
kami dulu pernah masuk ke P Sempu dengan guide dari pihak konservasi dan sampai ke Segara Anak.
BalasHapus