"Tour de Java" Bagian 26: Mengunjungi Pantai Telengria dan Pantai Srau-Pacitan
Masih di hari yang sama, 29 Januari 2020. Dari Goa
Lowo-Trenggalek, tujuan kami selanjutnya adalah Pacitan. Walaupun sudah
pernah 3 malam di kota ini tapi kali ini kami berencana hanya menginap 1 malam
saja. Dan tempat penginapan yang dituju adalah sekitar Pantai Telengria karena
jarak terdekat sekitar 3.5 jam dari Goa Lowo. Jalur yang kami lewati adalah
jalur utama (jalur selatan). Jalurnya berupa pegunungan (lembah) dengan jalur
sungai di salah satu sisinya. Dan memasuki Pacitan, dan selama 20 hari
perjalanan, hujan lebat mendominasi selama perjalanan dan selama menginap di
Pacitan. Untung saja, kondisi jalan di Pacitan tergolong beraspal mulus maklum
kota ini adalah kota kelahirannya Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Jalur yang kami lewati sangat rawan tanah longsor, karena hujan
lebat, air sungai hampir meluap dan banyak air terjun dadakan sepanjang tebing
yang kami lewati. Jam 3 lewat, kami berhenti di salah satu tempat makan yang
ibu pemilik warungnya sangat baik, begitu kami datang langsung dijemput dengan
payung. Semoga Allah membalas kebaikan Ibu.... Amiiin!. Sampai di penginapan
yang harganya sekitar Rp. 120.000-an dekat loket masuk Pantai Telengria sudah
sore dan selanjutnya istirahat...
Pemandangan jalur menuju kota Pacitan |
30 Januari, 2020 Hari ke-22 ‘Tour de Java’
Pantai Telengria
Pantai Telengria ini kalau boleh dikata adalah pantai rakyat-nya
Pacitan atau Ancol-nya Jakarta. Kalau kalian ke Pacitan, dan mencari
penginapan, di sini lah pusatnya karena banyak sekali penginapan-penginapan
murah di sekitar pantai ini. Untuk makan juga banyak warung-warung yang
harganya murah-murah.
Sekitar jam 6 pagi kami berjalan kaki ke pantai ini yang hanya
sekitar 5 menit dari penginapan. hujan gerimis dan awan gelap. Berada di Teluk Pacitan, pantai ini
mempunyai pasir putih dan garis pantai yang panjang. Hanya saja, karena germis
yang makin lebat kami terpaksa balik lagi ke penginapan.
Pantai Srau
Sekitar jam 8 lewat kami check-out dari penginapan dan melanjutkan
perjalanan kembali. Sebelum ke kota selanjutnya, Jogjakarta, kami mengunjungi
Pantai Srau. Pantai ini masih berada satu desa dengan Grojogan
Duwur, yaitu Desa Candi. Dari Pantai Telengria berjarak hampir 20km yang
ditempuh dalam waktu sekitar 40 menit. Pantai ini juga masih dekatan dengan
pantai-pantai yang dulu pernah kami kunjungi yaitu Pantai
Kasap dan Pantai Watukarung.
Melewati jalan-jalan di perbukitan yang di beberapaspot tergolong
cukup ekstrim, pemandangan menuju pantai ini sangat indah apalagi mendekati
pantai. pas di turunan terakhir kita bisa melihat pantai dan hamparan sawah
yang hijau. Sampai di deket pantai kita akan melihat tambak-tambak udang.
Kemudian sampailah kita di loket masuk, kita bayar Rp. 5.000/orang dan parkir
mobil Rp. 5.000, dan ini sudah untuk 3 pantai yang disebut Pantai Srau 1, 2 dan
3. Murah banget ya....!!!.
Dari loket masuk kita berkendara sepanjang pantai, yang pertama
kita temui adalah Pantai Srau 1. Pantai ini berada di teluk kecil yang dikelilingi
oleh bukit-bukit batu. Pantainya berpasir putih dengan ombak khas Pantai
Selatan, besar dan bergulung-gulung. Banyak terdapat gundukan-gundukan tanaman
laut yang habis dibersihkan dan belum dibuang. Di pinggir pantai di sediakan
semacam trotoar, jalur treck untuk pengunjung berjalan kaki sepanjang pantai.
juga disediakan gazebo-gazebo untuk beristirahat, yang kebetulan sekali saat itu hujan gerimis. Jauh
dari pantai terdapat area yang luas, terdapat deretan warung yang terlihat sepi
karena weekdays.
Kami naik ke tebing sebelah kanan melewati jalan setapak. Beberapa
orang penduduk melakukan aktifitas memancing dari atas tebing. Di sediakan juga
gazebo yang berada di pinggir tebing sehingga pengunjung bisa menikmati
indahnya Pantai Srau dari atas. Di sini pengunjung harus berhati-hati apalagi
pas mengambil foto dengan berdiri di bibir tebing. Memang indah sekali
pemandangannya.
Naik lagi ke puncak bukit dimana kita bisa memandang ke Pantai
Srau 1, 2 dan 3 hingga laut lepas. Sayang di bagian puncak ini, sebuah
warung/saung hanya tinggal rangka. Dari atas ini
Terlihat Pantai Srau 1 dengan pasir putihnya sementara di sisi
lain Pantai Srau 2 dan 3
Baca juga link
terkait:terlihat lebih indah karena selain berpasir putih juga terlihat
pulau-pulau kecil seolah-olah ingin lari dari pantai. Tidak terlihat
rumah-rumah penduduk sehingga pantai-pantai di sini terlihat sangat alami.
Lanjut ke Pantai
Srau 2/Pantai Wayang. Pantai Srau 2 ini juga dikenal dengan nama Pantai Wayang,
dan menurut saya ini lah pantai yang paling bagus diantara 3 pantai di sini dan
ternyata memang sesuai perkiraan saya, ada beberapa mobil pengunjung di sini
dan ada sekitar belasan pengunjung yang sedang bermain ombak. Dari Pantai Srau
1 ke pantai ini sekitar 200m dan sepanjang jalan kita disuguhi oleh pohon-pohon
kelapa menjulang tinggi.
Mobil yang setia menemani |
Bukan hanya
karena pantainya berpasir putih, juga pemandangannya di sekitar pantai. yang
paling menarik perhatian adalah batuan tebing yang berbentuk karang bolong. Karang
bolong ini sejajar pantai sehingga ketika ombak besar datang dan menghempas
karang kemudian masuk lewat celah sempit dibawah karang kemudian menyebar ke
pantai. tentu saja pengunjung harus sangat hat-hati di sini jangan sampai
terlalu dekat karang karena pasti akan ketarik arus ke laut.
Pantai Srau 2/Pantai Wayang |
Meskipun
sebenarnya dilarang berenang di pantai ini, sekelompok anak muda berenang dan
bermain air. Lokasi yang sedikit aman adalah yang berada di bagian ujung karang
bolong karena ombak besar terhalang bagian ini. Jadi bukan kalian yag ngin
berenang jangan berenang di bagian yang berhadapan langsung dengan ombak besar.
Atau untuk lebih aman, cukup duduk-duduk di gazebo sambil memandang laut. Tidak
terlalu lama kami di pantai ini karena yang tadinya gerimis sekarang menjadi hujan
lebat.
Pantai Srau 2 |
Penasaran dengan
Pantai Srau 3 atau Pantai Ngampar, kami ke pantai yang jaraknya tidak begitu
jauh dari Pantai Srau 2, walaupun hujan lebat setidaknya mengambil beberapa
foto. Tidak berbeda jauh dengan pemandangannya dengan Pantai Srau 2, pantai ini
garis pantainya lebih pendek, tidak terdapat karang bolong namun terdapat
pulau-pulau kecil dekat pantai sehingga disebut Pantai Ngampar.
Karena hujan
nya lebat dan anginnya kencang sehingga berteduh di gazzebo juga tidak membantu
sehingga kami memutuskan meninggalkan pantai yang sangat indah ini. Tujuan kami
selanjutnya adalah Jogjakarta.
Baca juga link
terkait:
Komentar
Posting Komentar
Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!