Eksplor Gunung Kidul-Pacitan IV: Pantai Kasap dan Pantai Watu Karung
"Karena hari ini Pantai Watu Karung kedangan rombongan Presiden RI ke-6 bapak Susilo bambang Yudhoyono, pengunjung tidak dipungut bayaran masuk dan biaya parkir"
Hari Sabtu, tanggal 19 Agustus
2017. Ini adalah hari ketiga kami berada di Pacitan. Tujuan kami kali ini
adalah Grojogan Duwur, Pantai Kasap dan Pantai Watu Karung. Untuk Grojogan
Duwur akan diulas di tulisan berikutnya.
Awalnya kami akan menuju Pantai
Srau dan Pantai Kasap, tapi info dari bapak yang punya penginapan, d Pantai
Watu Karung ada perlombaan selancar dunia yang dihadiri oleh Bapak SBY. Jadilah
kami ke Pantai Watu Karung yang ternyata masih satu kawasan/satu pintu masuk
dengan Pantai Kasap.
Jalan yang mulus menuju lokasi |
Awal
perjalanan kami masih satu arah menuju Pantai Ngiroboyo, tapi nanti ada
pertigaan, kanan ke arah Pantai Ngiroboyo dan lurus menuju Pantai Watu
Karung/Pantai Kasap. Kondisi jalan agak jelek dan sempit, dan dikiri
kanan adalah perkebunan dan sedikit terihat rumah penduduk. Jadi jalanan
dan suasana nya sangat sepi. Kemudian memasuki jalanan beraspal yang
terlihat baru saja selesai perbaikan dan masih berlanjut. Jalanan
terlihat berkelok-kelok, dengan kondisi tanjakan dan turunan panjang.
Menghadapi kondisi jalan begini, kami hanya bisa berdoa supaya motornya
kuat menanjak dan rem-nya gak blong hahahhaha.
Setelah melewati perbukitan nan
sepi akhirnya memasuki perkampungan meski tidak terlalu ramai. Terlihatbanyak
sekali spanduk-spanduk ucapan selamat datang kepada Pak SBY, dan beberapa titik
sudah mulai terlihat kelompok-kelompok masyarakat menantikan kedatangan beliau.
Meski sempat nyasar akhirnya kami
bertemu arah ke Grojogan Duwur.
9. Pantai Kasap
Dari Grojogan Duwur kami menuju
Pantai Kasap tidak terlalu jauh sekitar 30 menit. Tapi kalau dari pantai Klayar ke Pantai Kasap berjarak sekitar 45 menit perjalanan. Di pingir-pinggir jalan sudah terlihat kelompok-kelompok yang
menunggu kedatangan rombongan Pak SBY. Nah karena hari itu ada Pak SBY, jadi
tiket masuk Pantai Watu Karung jadi gratis hahahaha.
Dari gerbang masuk, untuk ke
pantai Watu Karung ambil kanan, Pantai Kasap ke kiri. Jarak dari gerbang ke
Pantai Kasap tidak terlalu jauh kira-kira 1-2km. Jalannya tidak terlalu bagus
dibanding ke Watu Karung, karena pantai ini dikelola oleh perorangan (tanah
pribadi yang dijadikan objek wisata). Sampai di tempat parkir kami hanya
membayar ongkos parkir Rp. 2000 tanpa bayar tiket masuk. Terlihat dikri kanan
warung-warung kayu sederhana yang menjual aneka makanan dan minuman ringan.
Menuju pantai, terlihat lumayan
banyak penduduk yang berkunjung. Meski pantainya terlihat masih perawan, tidak
terlihat pengunjung yang bermain dipantai atau berenang. Daya tarik pantai ini
adalah pemandangan yang disebut ‘Mini Raja Ampat’. Meski saya kurang setuju
dengan nama tersebut seolah-olah menyandingkan dengan objek wista lain, namun
beginilah realitanya.
Daftar menu dan harga |
Untuk mencapai titik di mana kita
bisa melihat Mini Raja Ampat ini, kita harus trekking dulu ke puncak
tertinggi. Jadi trekking bukit di pantai
ini mengingatkan kembali perjalanan saya ke Pulau Padar atau Gili Lawa, tapi
disini tidak terlalu ekstrim dan tentunya tidak terlalu panas hahahaha.
Sapai di puncak.....
voilaaaa..... pemandangannya benar-benar menkjubkan. Wisata 2.000 tapi
pemandangannya priceless...... cantik banget....!!!
Mini Raja Ampat |
Mini Raja Ampat |
Melayangkan pandangan ke arah
Barat, terlihat pulau-pulau kecil yang menghiasi sepanjang pantai. Mungkin ini
yang menyebabkan view ini disebut Mini Raja Ampat. Di kejauhan terlihat Pantai
Watu Karung, di puncak bukit tertingginya terlihat penginapan, yang konon
kabarnya disanalah pak SBY menginap. Wuih.... pastilah mantap sekali pemandangannya
kalau menginap di sana...!!!
Di sisi timur telihat
pantai-pantai berpasir putih yang sangat spi, tidak terlihat pengunjung.
Deburan ombak Pantai Selatan yang menghempas keras bukit karang menjadi
keindahan tersendiri. Terlihat juga beberapa pengunjung mengabadikan momen ini
menggunakan drone.
Hanya saja, karena tempat ini
alami, tidak ada pagar-pagar pengaman, jadi perlu kesadaran pengunjung untuk
tidak berfoto-foto di pinggir bukit. Karena kalau terjadi kecelakaan akan fatal
akibatnya.
Pemandangan dari atas |
Jalan turun |
Setelah puas menikmatipemandangan
di bukit Mini Raja Ampat ini kemudian kami turun menuju pantai. Menyusuri
pantai ke arah barat. Terlihat pantai-pantai perawan, tidak terlihat pengunjung
yang bermain air. Hanya ada beberapa yang hanya berjalan-jalan dipinggir
pantai. Batu-batu karang yang banyak terhampar di sepanjang pantai, yang menjadi
ciri khas pantai-pantai Selatan, sangat instagramable.
Sisi lain dari Pantai Kasap |
Sisi lain dari Pantai Kasap |
Sisi lain dari Pantai Kasap |
Sisi lain dari Pantai Kasap |
Sangat sayang sekai pantai-pantai
disini sangat sepi dan hanya banyak dinikmati oleh turis lokal. Semoga pantai
ini nanti akan lebih terkenal dan ramai dikunjungi wisatawan. Tapi kita tetap
harus menjaga kelestarian dan kebersihannya.
Salah satu view di muara sungai |
10. Pantai Watu Karung
Setelah keluar dari Pantai Kasap,
selanjutnya menuju Pantai Watu Karung, yang sebenarnya masih berada di satu
kawasan.
Karena ada perombaan Selancar
Dunia, pantai ini menjadi lumayan ramai (meski menurut saya tidak terlalu ramai
di banding pantai-pantai di Jogja). Di pantai ini tersedia cotage-cottage, dan
salah satunya berada di puncak bukit, dimana pak SBY beristirahat. Cottage ini
bisa terlihat dari Pantai Kasap. Sama seperti di Pantai Pasap, pantai ini juga
didominasi pemandangan berupa bukit-bukit karang dan berombak besar. Ombak
besar yang memecah jauh dari pantai, jadi pas di pinggir pantai tidak terlalu
berombak. Tapi bisa jadi kalau musim ombak besar, akan memecah dekat ke pantai
dan berbahaya.
Penginapan di Watu Karung |
Setelah parkir, kami jalan-jalan
sebentar di sekitar pantai. Selanjutnya mencari makan siang.
Di sepanjang pantai tersedia
warrung-warung sederhana yang sudah tertata rapi, jadi tidak ada pedagang
keliling atau pedang yang tidak berjualan ditempat yang tidak di tempat yang
sudah disediakan.
Makan siang dipantai, menunya
tentu saja tidak jauh dari ikan dan ditemani kelapa muda. Untuk masalah harga
masih dalam batas harga standar.
Setelah makan siang, selanjutnya
menuju lokasi dimana pak SBY dan keluarga duduk. Setelah sedikit berebut
akhirnya dapat posisi enak buat mengambil beberapa foto pak SBY hahahaha.
Terlihat panggung kecil yang disisi anak-anak untuk mernyanyi menghibur
rombongan pak SBY.
Rombongan Pak SBY |
Rombongan Pak SBY |
Di pantai terlihat para peserta
lomba selancar melakukan aksinya, cuman sayang saya tidak membawa lensa jauh
sehingga hanya bisa menyaksikan di kejauhan hahahha.
Karena ada lomba juga, jadi
pengunjung tidak ada yang bermain air atau berenang. Meski acara ini adalah
tingkat dunia, tapi menurut saya sepi pemberitaan, tidak terlihat media-media
mainstream meliput acara ini...!
Hari mulai beranjak sore, kamipun
kembali pulang. Kembali lai melewati jalan yang tadi, turunan dan pendakian tak
berujung hahahhaha, just kidding. Sampai di Klayar selanjutnya istirahat
sebentar dan sorenya menikmati sunset... lagi!
Sunset di Pantai Klayar |
Sunset di Pantai Klayar |
Baca juga link
terkait:
Komentar
Posting Komentar
Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!