Wisata Tenjolaya-Bogor Part VII: Curug Goong
Sabtu, 30 September 2017. Cuaca
cerah. Saya dan Revan kali ini mengunjungi Curug Goong. Karena
ancar-ancar lokasinya sudah diketahui jadi sudah bisa diprediksi
kondisi jalan ke sana. Jadi buat traveler yang sudah pernah berkunjung ke Curug
Ciampea pasti tau lokasi curug ini atau setidaknya melewati lokasi curug ini.
View yang didapat di sepanjang perjalanan |
Berangkat dari
rumah sekitar jam 8 kurang, jalanan belum terlalu macet. Ke Ciapus, kami
melewati jalan pintas melewati perumahan Bogor Nirwana Residence (BNR). Setelah
masuk Ciapus lanjut ke Tenjolaya hingga masuk ke pertigaan Ciputri. Dari
pertigaan ini sekitar 2 km ketemu pertigaan, kalau lurus ke Ciputri, dan ambil kanan ke arah Curug
Ciampea. Sekitar 2 kilo kurang, pas ketemu dengan jembatan yang dibawah nya
mengalir sungai yang tidak terlalu besar, terlihat spanduk yang mencolok yang
menunjukkan lokasi Curug Goong.
Pertigaan kanan ke Ciampea dan lurus ke Ciputri |
Spanduk Curug Goong |
Di saung deket spanduk terlihat
tulisan untuk memarkir motor tapi tidak ada penghuninya. Karena takut ada
apa-apa ketika kami ke curug, motor kami parkir di dekat kebun yang ada
beberapa tukang yang sedang bekerja membangun sebuah rumah. Karena tidak ada
penjaga, jadi untuk kali ini tidak ada ongkos yang dikeluarkan alias gratis.
Setelah parkir kemudian kami
trekking ke arah sungai. Dari jalan menuju sungai sekitar 50m menyusuri jalan
setapak. Pagi itu, air sungai kelihatan agak kering apdahal sudah beberapa hari
ini selalu hujan. Terlihat bebatuan menghiasi sungai. Setelah menyeberang
sungai kemudian kami menyusuri sungai. Meski airnya agak kering, kita juga
tetap harus berhati-hati melangkah jangan sampai tergelincir.
Jalan setapak menuju sungai |
Setelah menempuh sekitar 100
meter perjalanan, kemudian terlihatlah aair terjun yang kami tuju, Curug Goong.
Curugnya tidak terlalu tinggi,
sekitar 6-8m. Di sekelilingnya dihiasi tebing terjal yang hampir tegak lurus.
Air yang jatuh, tertampung di sebuah kolam yang terlihat sangat jernih. Hanya
saja sayang saat itu debit airnya tidak terlalu besar.
Bermain air |
Mari pulang |
Mari pulang |
Link terkait:
Komentar
Posting Komentar
Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!