"Tour de Java" Bagian 32: Mengunjungi Green Stone Waterfall dan Grojogan Ratu-Baturaden


Masih di 3 Pebruari 2020 Hari ke-26 ‘Tour de Java’
Dari Curug Gomblang kami menuju ke arah Desa Karangsalam dimana ada objek wisata Green Stone Waterfall dan Grojogan Ratu. Sebenarnya kami sudah pernah ke desa ini mengunjungi Curug Telu, Sendang Bidadari dan Curug Moprok jadi jalan ke arah sini sudah tidak asing lagi. Juga kalau ke Telaga Sunyi pastilah juga melewati area ini.  

Green Stone Waterfall
Jalan masuk ke Green Stone dan Grojogan Ratu sangat mudah. Dari jalan raya terlihat 2 spanduk besar yang menggambarkan kedua air terjun ini. Atau patokannya Queen Garden Hotel karena dari pagar hotel ini ambil jalan ke kanan (depan pos), memang jalannya agak tersembunyi, gak kelihatan dari jalan raya. Dari hotel ini kita masuk lebih kurang 1 km. di sebelah kiri terlihat Grojogan Ratu persis dipiggir jalan sementara Green Stone berada di seberangnya.

Setelah parkir di area rerumputan yang lumayan luas kemudian naik tangga hingga ke loket masuk. harga karcis masuk Rp. 10.000 per orang dan parkir motor Rp. 2.000. Di bagian depan ini karena di ketinggian kita bisa melihat Grojogan Ratu dari atas. Untuk lebih bagusnya kita bisa berfoto di spot foto yang menyerupai perahu. Kita bebas berfoto di sini tanpa harus bayar lagi ya...!.
Spot foto dengan latar Grojogan Ratu
Untuk ke air terjun kita harus melewati taman atau lebih tepatnya hutan buatan. Yang uniknya, hutan di sini didominasi oleh beragam jenis bambu. Tentu saja suasananya menjadi adem. Di hutan bambu ini terdapat musholla, warung makan, spot foto dan bumu perkemahan. Terbayang kan pastinya kalian akan betah berlama-lama di sini bareng keluarga dan teman-teman.
Hutan bambu yang mendominasi area Green Stone
Bumi perkemahan yang tersedia di green Stone
Menuju air terjun kami menuruni lembah melewati anak tangga-anak tangga. Di lembah terlihat aliran sungai yang airnya sangat jernih. Di sini terdapat toilet/ruang ganti dan saung buat istirahat. Berada di lembah dan hanya kami berdua pengunjungnya buat suasana sedikit ‘sembriwing’ hanya terdengar suara aliran air dan air terjun.
Anak tangga dari Green Stone
Berada di ujung lembah, terlihat air terjun yang tidak terlalu tinggi sekitar 5m namu uniknya ada satu tingkatan lagi yang tersembunyi di atasnya mirip-mirip Curug Cibulao di Puncak Bogor walaupun debitnya tidak sebesar di sana. Yang membuat unik adalah hamparan bebatuan sungai yang dilapisi lumut tebal berwarna hijau sehingga curug ini disebut Green Stone (Batu Hijau). Bukan hanya itu, air curugnya bak kristal sehingga terlihat dasar sungai.
Warna hijau yang mendominasi beabatuan di Green Stone
Warna hijau yang mendominasi beabatuan di Green Stone
Saya mencoba kesegaran kolam di bawah air terjun ini. Karena tidak ada pengunjung lain dan karakter air terjun ini maka untuk amannya saya hanya berenang dibagian pinggir, mekipun dipinggir ternyata airnya sudah sangat dalam. Jadi buat kalian yang tidak bisa berenang jangan terkecoh dengan penghilatan kalian ya.... Juga karena bebatuannya licin kita juga harus hati-hati berjalan karena licin. 
Merasakan kesejukan Air Terjun Green Stone
Merasakan kesejukan Air Terjun Green Stone
Gak berapa lama di sini, basah-basahan kami melanjutkan ke Grojogan Ratu yang tinggal menyeberang dari parkiran Green Stone.

Grojogan Ratu
Persis di pinggir jalan, sehingga dari jalan raya air terjun ini sudah terlihat. Kebetulan objek wisata ini sedang berbenah saat kami datang. Parkirannya masih sedang di benahi serta taman-taman di dalam area wisata. Kantin, musholla dan saung-saung di sekitar air terjun terlihat baru di bangun. Untuk masuk kita bayar karcis Rp. 10.000/orang dan parkir motor Rp. 2.000.
Suasana asri di wana wisata Grojogan Ratu
Karena sudah lewat jam 2 siang kami memesan makan siang dan dinikmati di saung. Jadi di sini pengunjung bisa menikmati makanan minuman sambil menikmati air terjun dan taman. Air terjunnya sendiri mirip tumpahan air yang mengalir di tebing batu sehingga unik berbentuk tirai air. Sementara di atasnya berupa kebun yang hijau jadi bukan seperti air terjun pada umumnya. Namun begitu, konsep dan pengelolalan objek wisata ini patut diacungi jempol. Sambil menunggu menu kami di hidangkan, saya mencoba bermain air di bawah kuncuran air terjun ini. Lumayan sejuk dan bersih.
Merasakan sensasi di bawah kucuran air Grojogan Ratu
Grojogan Ratu ini menjadi objek wisata terakhir yang kami kunjungi ketika di Baturaden. Berharap mudah-mudahan suatu hari ini bisa kembali lagi ke sini.

Baca juga link terkait:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selabintana Juga Punya Curug Cibeureum..... !!!

Wisata Tenjolaya-Bogor Part X: Curug Ciseeng

Eksplor Solok Selatan Bagian 4: Kebun Teh Alahan Panjang, Mesjid Tuo Kayu Jao dan Danau Di Ateh (Danau Kembar)