"Tour de Java" Bagian 30: Menikmati Durian di Desa Alasmalang dan Kunjungan Kedua ke Telaga Sunyi Baturaden


2 Pebruari 2020 Hari ke-25 ‘Tour de Java’
Kurang dari jam 8 pagi kami sudah check-out dari penginapan. Itinerari perjalanan kami berubah karena ada urusan di Bogor jadi harus segera pulang tanggal 5 Pebruari. Jadi, rute kami yang seharusnya dari Jogja lanjut Kebumen-Pangandaran-Tasikmalaya-Garut-Bandung-Subang menjadi Jogja-Baturaden-Cirebon dan kembali ke Bogor. Rencana perjalanan yang tadinya lebih dari sebulan menjadi 28 hari.

Mengambil jalur tengah, tujuan selanjutnya (kembali lagi) ke Baturaden di Banyumas. Perjalanan dari Jogja ke Baturaden sekitar 4 jam harusnya namun menjadi lambat karena mampir ke kampung durian dan istirahat makan siang.

Desa Alasmalang
Gak sengaja melewati desa ini sebenarnya karena kunjungan ke Baturaden sebelumnya kami dari Dieng jadi gak melewati desa ini. Seperti terbaca di gapura desa, desa ini adalah pusat durian di Banyumas. Karena kebetulan lagi musim durian, di kiri kanan jalan nan rapih dan beraspal mulus ini banyak yang berjualan durian dan bibit durian, juga banyak pohon-pohon durian di halaman-halaman rumah penduduk. Walaupun desanya tidak semerbak durian di Desa Durensari-Trenggalek namun melihat display durian-durian di pinggir jalan membuat kami harus berhenti di salah satu lapak durian.
Gerbang Desa Alasmalang
Setelah memilah-milah akhirnya kami membeli durian Bawor dan durian lokal Banyumas. Semua durian yang dijual masak dipohon jadi gak usah diragukan lagi soal rasanya. Di sediakan meja kursi dan tempat cuci tangan. Begitu duriannya dibuka, wooow... kuning emas, berasa membuka peti harta karun..... (lebay!). Dan rasanya.. enak, ndes, jos gandos... susah ya digambarkan rasanya.. ada manis-manisnya gitu wkwkwkwk, pokoknya enak dah kalo Bawor, ada creamynya. Berbeda dengan durian lokal yang rasanya kuat, agak pahit dan seperti banyak alkohol dan rasanya cocok buat penggila durian. Cuman makan 1 durian Bawor dan 1 lokal sudah membuat perut kenyang banget wkwkwkwk. Untuk harga sedikit lebih murah dibanding harga di Bogor, amun di sini duriannya fresh.
Durian Bawor
Selesai makan kami malah beli bibit pohon Durian Bawor dan Durian Musang King, jauh lebih murdah dibanding harga di Bogor, hanya sekitar Rp. 150.000 dengan tinggi sekitar 1m. Mudah-mudahan 5 tahun lagi berbuah wkwkwkwk.

Baturaden-Telaga Sunyi
Dari Desa Alasmalang ke Baturaden berjarak sekitar 1 jam lagi. Masuk Purwokerto selanjutnya Baturaden, melewati gerbang kota kita sudah mulai mengikuti jalur menanjak karena sudah berada di kaki Gunung Slamet. Hawa sejuk sangat terasa, entah mengapa, dibanding  Puncak Bogor saya lebih suka suasana Baturaden, tidak terlalu crowded dan lebih menyatu dengan alam. Sekitar jam 1.30 kami berhenti dulu makan siang di sebuah rumah makan dengan latar Gunung Slamet. Enak banget suasana saung-saungnya, berada di alam terbuka apalagi ada menu tumis pakis, lengkap sudah...
Menu ndeso yang jos gandos
Saung dengan latar Gunung Slamet
Walaupun hampir jam 3, masih belum terlalu sore, masih bisa ke salah satu objek wisata di Baturaden. Pilihan kami adalah Telaga Sunyi, karena sudah pernah ke sini jadi gak bakalan nyasar. Memang, Telaga Sunyi ini sekali berenang di kolamnya dijamin bakalan susah move on hehehe. Harga tiket masuknya masih sama Rp. 13.000 (kalo gak salah). Diparkiran hanya ada 1 mobil pengunjung. meskipun hari Minggu, pengunjung tidak terlalu banyak (apa mungkin sudah sore), inilah yang membuat saya pengen balik agi ke sini selain suasana alamnya.

Menyusuri pinggiran sungai terlihat debit airnya lebih kecil dibanding kunjungan lalu tapi kalau diperhatikan air terjunnya tidak terlihat perubahan. Terlihat satu rombongan sedang bermain air, tidak terlalu banyak. Di sisi tebing sebelah kanan terlihat akses yang baru dibuat untuk menuju air terjun bagian atas. Tanpa basa-basi lama kamipun berenang di kolam yang  air nya dari Gunung Semeru ini. Terasa sangat sejuk dingin, menyegarkan jiwa raga, berasa capek nyetir 20 hari hilang seketika hehehhe.
Merasakan kesejukan Telaga Sunyi
Merasakan kesejukan Telaga Sunyi
Merasakan kesejukan Telaga Sunyi
Merasakan kesejukan Telaga Sunyi
Di aliran bagian bawah sekarang disediakan pelampung yang diikat sehingga tidak terbawa arus. Pelampung ini bisa buat kalian yang tidak bisa berenang sehingga bisa menikmati kolam yang dalamnya lebih dari 2 meter ini, jangan tertipu mata, karena airnya sangat ernih maka terlihat sangat dangkal.
Kolam di aliran bawah
Kolam di aliran bawah
Tak terasa 1 jam lebih kami di Telaga Sunyi ini, saatnya ke penginapan yang kami pesan via online di kota Purwokerto. Sebelumnya kami menginap di Baturaden tapi kali ini ingin menikmati suasana kota Purwokerto.


Baca juga link terkait:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selabintana Juga Punya Curug Cibeureum..... !!!

Wisata Tenjolaya-Bogor Part X: Curug Ciseeng

Eksplor Solok Selatan Bagian 4: Kebun Teh Alahan Panjang, Mesjid Tuo Kayu Jao dan Danau Di Ateh (Danau Kembar)