Langkawi-The Jewel of Kedah Part 3: Cable Car/Sky Cab dan Sky Bridge

Cable Car/Sky Cab
Cable Car atau disebut juga dengan nama Sky Cab serta Sky Bridge berada tidak jauh dari Pantai Cenang, sekitar 18km yang bisa ditempuh sekitar 30 menit menggunakan motor. Karena jalan di Pantai Cenang satu arah, untuk ke Cable Car ini kita harus memutar sekitar 1-2km. Karena jalan di sini tidak banyak jadi dijamin gak bakalan nyasar kalau mengikuti petunjuk arah atau mengikuti Maps. Lokasi Wisata ini masuk ke dalam Machinchang Cambrian Geoforest Park yang merupakan salah satu Geoforest dari 3 yang ada selain Kilim Karst Geoforest Park dan Dayang Bunting Marble Geoforest Park.
Dari Pantai Cenang sampai ke Pantai Kok kondisi jalan masih rata belum menanjak, selanjutnya dari Pantai Kok, berbelok langsung menanjak perbukitan. Seperti yang saya jelaskan di artikel sebelumnya, kondisi perbukitan di sini adalah hutan perawan dengan pepohonan lebat dan rapat dan masuk ke dalam kawasan hutan lindung. Beberapa kilo sebelum masuk parkiran Cable Car, kita bisa berhenti dipinggir jalan untuk melihat ke bukit dimana Cable Car ini berada, kita bisa melihat kereta gantung yang terlihat sangat kecil hilir mudik ke puncak gunung.
Salah satu spot menuju Sky Cab
Lanjut ke bawah, sebelum parkiran kita akan menemukan pertigaan, ke kanan ke arah Seven Wells (Tujuh Danau) dan Seven Wells Waterfall (Air Terjun 7 Danau). Ambil ke kiri tidak berapa jauh kami sampai di area parkir. Karena di sini tidak ada petugas parkir jadi kami parkir di are motor yang berada di pinggir jalan. Di sini kami sudah sampai di Oriental Village yang merupakan Base Station dari Cable Car. Jadi untuk trek Cable Car ini ada 3 station, yaitu Base Station (Oriental Village), Middle Station (tempat pemberhentian pertama Cable Car) dan yang paling ujung yang merupakan pemberhentian kedua dari Cable Car yang disebut Top Station dan dari sini kita bisa lanjut ke Sky Bridge.
Oriental Village-Base Station
Di Oriental Village ini banyak sekali kita temukan toko-toko cendera mata, restoran, food court dll. Di sini juga ada ATM, jadi buat kalian yang membawa ATM bank yang ada di Indonesia bis amengambil uang langsung dari ATM yang berlogo Visa atau Mastercard. Saya mencoba menarik uang dengan menggunakan ATM Bank Mandiri, dan ternyata bisa hanya saja di kenakan biaya administrasi Rp. 25.000 per satu tarikan.
Suasana di Oriantal Village
Cuaca cerah sedikit berawan, meskipun masih pagi namun pengunjung yang mengantri sudah lumayan banyak. Di sekitar loket banyak petugas yang siap membantu. Di sini ada 2 paket yang ditawarkan, pertama menggunakan jalur biasa dengan biaya sekitar 40-60 RM yaitu menggunakan kereta gantung biasa dan antriannya lumayan panjang sementara itu paket VIP dengan menggunakan kereta gantung yang ada Glass Bottom yaitu bagian bawah gondola berupa kaca jadi pengunjung bisa melihat ke bawah langsung, harga paketnya (promo) 106 RM dan kami mengambil paket kedua ini karena malas mengantri. Sebenarnya masing-masing paket ada wahana lain yaitu Sky Dome dan 3D Cinema tapi kami kurang tertarik bagian ini, hanya tertarik naik gondola dan Sky Bridge hehehe.
Loket Sky Cab
Karena VIP kami diarahkan masuk melewati gate khusus dan langsung menunggu gondola, hanya ada 4 orang pengunjung yang menggunakan fasilitas VIP yaitu kami dan sepasang pengunjung sepertinya dari Turki. Untuk VIP, jumlah penumpang maksimum 4 orang dan reguler 6 orang per gondola. Melewatin beberapa gondola, akhirnya datang gondola kami, hanya diberi waktu beberapa detik untuk naik gondola karena gondola-gondola ini jalan continue, jadi pengunjung harus gerak cepat untuk menaikinya. Ada petugas khusus yang mengambil foto penumpang, dan hasil foto bisa diambil dengan biaya 10RM di pintu keluar nantinya. Oh iya, sebelum masuk gate semua pengunjung harus meninggalkan botol minuman di tempat yang disediakan yang nanti bisa di ambil kembali.
Menunggu Gondola
Setelah masuk gondola, kereta gantung ini mulai berjalan lambat dan treknya landai. Sepanjang jalan kita bisa melihat pemandangan dengan hutan-hutan perawan, pegunungan yang berusia 550juta tahun. Jauh di sana terlihat pantai, teluk-teluk, laut dengan pulau-pulau yang terlihat kecil. Begitu juga ketika melihat ke bawah melalui glass bottom, berada di atas hutan yang menghijau. Di trek ini kita juga bisa melihat Air Terjun Seven Wells (Tujung Telaga) yang ada di patahan tebing di sebelah kanan yang terlihat sangat jelas sekali karena terlihat kontras antara warna bebatuan sungai dengan hijaunya hutan disekelilingnya. Tidak jauh dari sana juga terlihat air terjun yang lebih kecil tersembunyi di antara pepohonan di sisi kiri.
Glass Bottom
Yang membuat deg-deg an adalah ketika gondola ini sampai pada titik akan menuju Middle Station yang curam. Gondolo seolah-olah berhenti sebentar kemudian naik lambat dan ini sangat curam hahahaha. Hingga akhirnya sampai di Middle Station yang berjarak 1.700m atau 1.7km dari Base Station dengan ketinggian 650m, sebuah pengalaman yang menyenangkan sekaligus menegangkan. Di Middle Station penumpang turun, biasanya untuk menikmati pemandangan dan berfoto-foto sebelum melanjutkan ke Top Station.
View dari Middle Station ke arah Top Station
Di Middle Station hanya ada semacam deck berbentuk lingkaran. Di sini kita bisa melihat pemandangan sebagian dari Pulau Langkawi. Juga bisa melihat hilir-mudik gondola. Di station ini sedang dibangun semacam glass deck semacam dak kaca (yang menjadi alasan buat kembali lagi ke Langkawi suatu saat nanti hehehe). Oh iya, di sini jangan harap ada yang berjualan makanan atau minuman ya.... karena di sini dilarang makan minum (biar tidak ada sampah karena area ini adalah Geopark).
Pemandangan dari Middle Station
Pemandangan dari Middle Station
Dari Middle Station kami melanjutkan ke Top Station yang berjarak sekitar 500m. Juga menggunakan Gondola VIP, kali ini kami cuman berdua. Trek ke Top Station ini cenderung sangat landai dan dari sini kita sudah bisa melihat Sky Bridge yang jadi ikonnya Langkawi. 
Suasana di Top Station
View dari Top Station ke Middle Station
Sampai di Top Station kami trekking ke atas ke area spot foto. Ada beberapa titik di sini untuk mengambil foto. Ada juga loh lokasi buat Gembok Cinta hahahhah. Ke area paling atas berupa dak berbentuk lingkaran dari sini kita bisa melihat Sky Bridge secara utuh.dan juga bisa melihat view 360 derajat tanpa ada halangan.

Suasana di spot foto Top Station

Sky Bridge (Jembatan Langit)
Dari dak atas kami kembali turun untuk menuju ke Sky Bridge. Ada 2 pilihan untuk ke Sky Bridge, pertama menggunakan eskalator, mirip seperti yang ada di Rock Bar-Ayana Resort Bali dengan  biaya 15RM per orang dan kedua adalah trekking alias jalan kaki sekitar 10 menit dengan biaya 5RM dan kami mengambil opsi kedua. 
Menggunakan eskalator ke Sky Bridge
Trekking ke Sky Bridge
Menuruni anak-anak tangga menyisiri pinggir tebing. Tapi gak usah kuatir karena jalurnya sudah bagus berupa jalan setapak dan dikelilingi pepohonan yang rapat dan di beberapa titik disiapkan tempat beristirahat. Hanya sekitar 10 menit kami sampai di ujung awal Sky Bridge. Terlihat sudah banyak sekali wisatawan di atas jembatan langit ini.
Jembatan Langit (Sky Bridge) ini berada di ketinggian 700m di atas Gunung Mat Chinchang, gunung kedua tertinggi di Langkawi. Panjang jembatan ini 125m, dengan konstruksi besi baja dengan ditopang oleh satu pilar dan 8 kabel baja. Jembatan ini dibuat seperti kurva dan bisa menampung 250 pengunjung di atasnya. di beberapa titik di sediakan glass material di atas jembatan.
Berfoto do atas Sky Bridge
Berfoto do atas Sky Bridge
Berfoto do atas Sky Bridge
Karena berada di ketinggian, di sini kita bisa melihat pegunungan dan laut lepas serta hilir mudik gondola dari Middle Station ke Top Station. Berjalan hingga ke ujung jembatan dimana disediakan shelter, di sini pengunjung bisa melihat pegunungan, teluk dan laut lepas. Berjalan di atas jembatan ini memberikan sensasi yang berbeda ketika berjalan di atas Jembatan Gantung Situ Gunung. Hanya saja buat kalian yang phobia ketinggian harus berpikir ulang untuk ke sini karena bukan hanya Sky Bridge tapi juga harus melewati kereta gantung untuk ke sana.
View salah satu sudut Langkawi di ujung Sky Bridge
Kembali ke Base Station, lagi-lagi satu gondola dengan sepasang wisatawan yang sama ketika naik hehehe. Dari Top Station gondola tidak mampir lagi di Middle Station tapi langsung ke Base Station. Sampai di gate keluar, mengambil kembali air mineral yang tadi ditinggal (gak mau rugi...). Makan siang di food court yang harganya lumayan murah, selesai makan siang melanjutkan ke Seven Wells dan Seven Wells Waterfall yang tadi kami lihat sewaktu naik Cable Car.... 

Baca juga link terkait:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selabintana Juga Punya Curug Cibeureum..... !!!

Wisata Tenjolaya-Bogor Part X: Curug Ciseeng

Eksplor Desa Puraseda 4: Curug Puraseda dan Curug Tengah