Langkawi-The Jewel of Kedah Part 3: Cable Car/Sky Cab dan Sky Bridge
Cable
Car/Sky Cab
Sampai
di Top Station kami trekking ke atas ke area spot foto. Ada beberapa titik di
sini untuk mengambil foto. Ada juga loh lokasi buat Gembok Cinta hahahhah. Ke area
paling atas berupa dak berbentuk lingkaran dari sini kita bisa melihat Sky
Bridge secara utuh.dan juga bisa melihat view 360 derajat tanpa ada halangan.
Sky Bridge (Jembatan Langit)
Dari dak atas kami kembali turun untuk menuju ke Sky Bridge. Ada 2 pilihan untuk ke Sky Bridge, pertama menggunakan eskalator, mirip seperti yang ada di Rock Bar-Ayana Resort Bali dengan biaya 15RM per orang dan kedua adalah trekking alias jalan kaki sekitar 10 menit dengan biaya 5RM dan kami mengambil opsi kedua.
Menuruni
anak-anak tangga menyisiri pinggir tebing. Tapi gak usah kuatir karena jalurnya
sudah bagus berupa jalan setapak dan dikelilingi pepohonan yang rapat dan di
beberapa titik disiapkan tempat beristirahat. Hanya sekitar 10 menit kami
sampai di ujung awal Sky Bridge. Terlihat sudah banyak sekali wisatawan di atas
jembatan langit ini.
Karena
berada di ketinggian, di sini kita bisa melihat pegunungan dan laut lepas serta
hilir mudik gondola dari Middle Station ke Top Station. Berjalan hingga ke
ujung jembatan dimana disediakan shelter, di sini pengunjung bisa melihat
pegunungan, teluk dan laut lepas. Berjalan di atas jembatan ini memberikan
sensasi yang berbeda ketika berjalan di atas Jembatan Gantung Situ Gunung. Hanya
saja buat kalian yang phobia ketinggian harus berpikir ulang untuk ke sini
karena bukan hanya Sky Bridge tapi juga harus melewati kereta gantung untuk ke
sana.
Kembali
ke Base Station, lagi-lagi satu gondola dengan sepasang wisatawan yang sama ketika
naik hehehe. Dari Top Station gondola tidak mampir lagi di Middle Station tapi
langsung ke Base Station. Sampai di gate keluar, mengambil kembali air mineral
yang tadi ditinggal (gak mau rugi...). Makan siang di food court yang harganya
lumayan murah, selesai makan siang melanjutkan ke Seven Wells dan Seven Wells
Waterfall yang tadi kami lihat sewaktu naik Cable Car....
Baca juga link terkait:
Cable Car atau disebut juga dengan nama Sky Cab serta Sky
Bridge berada tidak jauh dari Pantai Cenang, sekitar 18km yang bisa ditempuh
sekitar 30 menit menggunakan motor. Karena jalan di Pantai Cenang satu arah,
untuk ke Cable Car ini kita harus memutar sekitar 1-2km. Karena jalan di sini
tidak banyak jadi dijamin gak bakalan nyasar kalau mengikuti petunjuk arah atau
mengikuti Maps. Lokasi Wisata ini masuk ke dalam Machinchang Cambrian Geoforest
Park yang merupakan salah satu Geoforest dari 3 yang ada selain Kilim Karst
Geoforest Park dan Dayang Bunting Marble Geoforest Park.
Dari Pantai Cenang sampai ke Pantai Kok kondisi jalan masih
rata belum menanjak, selanjutnya dari Pantai Kok, berbelok langsung menanjak
perbukitan. Seperti yang saya jelaskan di artikel sebelumnya, kondisi
perbukitan di sini adalah hutan perawan dengan pepohonan lebat dan rapat dan
masuk ke dalam kawasan hutan lindung. Beberapa kilo sebelum masuk parkiran
Cable Car, kita bisa berhenti dipinggir jalan untuk melihat ke bukit dimana
Cable Car ini berada, kita bisa melihat kereta gantung yang terlihat sangat
kecil hilir mudik ke puncak gunung.
Salah satu spot menuju Sky Cab |
Lanjut
ke bawah, sebelum parkiran kita akan menemukan pertigaan, ke kanan ke arah
Seven Wells (Tujuh Danau) dan Seven Wells Waterfall (Air Terjun 7 Danau). Ambil
ke kiri tidak berapa jauh kami sampai di area parkir. Karena di sini tidak ada
petugas parkir jadi kami parkir di are motor yang berada di pinggir jalan. Di
sini kami sudah sampai di Oriental Village yang merupakan Base Station dari
Cable Car. Jadi untuk trek Cable Car ini ada 3 station, yaitu Base Station
(Oriental Village), Middle Station (tempat pemberhentian pertama Cable Car) dan
yang paling ujung yang merupakan pemberhentian kedua dari Cable Car yang disebut
Top Station dan dari sini kita bisa lanjut ke Sky Bridge.
Oriental Village-Base Station |
Di
Oriental Village ini banyak sekali kita temukan toko-toko cendera mata,
restoran, food court dll. Di sini juga ada ATM, jadi buat kalian yang membawa
ATM bank yang ada di Indonesia bis amengambil uang langsung dari ATM yang
berlogo Visa atau Mastercard. Saya mencoba menarik uang dengan menggunakan ATM
Bank Mandiri, dan ternyata bisa hanya saja di kenakan biaya administrasi Rp.
25.000 per satu tarikan.
Suasana di Oriantal Village |
Cuaca
cerah sedikit berawan, meskipun masih pagi namun pengunjung yang mengantri
sudah lumayan banyak. Di sekitar loket banyak petugas yang siap membantu. Di
sini ada 2 paket yang ditawarkan, pertama menggunakan jalur biasa dengan biaya
sekitar 40-60 RM yaitu menggunakan kereta gantung biasa dan antriannya lumayan
panjang sementara itu paket VIP dengan menggunakan kereta gantung yang ada
Glass Bottom yaitu bagian bawah gondola berupa kaca jadi pengunjung bisa
melihat ke bawah langsung, harga paketnya (promo) 106 RM dan kami mengambil
paket kedua ini karena malas mengantri. Sebenarnya masing-masing paket ada
wahana lain yaitu Sky Dome dan 3D Cinema tapi kami kurang tertarik bagian ini,
hanya tertarik naik gondola dan Sky Bridge hehehe.
Loket Sky Cab |
Karena
VIP kami diarahkan masuk melewati gate khusus dan langsung menunggu gondola, hanya
ada 4 orang pengunjung yang menggunakan fasilitas VIP yaitu kami dan sepasang
pengunjung sepertinya dari Turki. Untuk VIP, jumlah penumpang maksimum 4 orang
dan reguler 6 orang per gondola. Melewatin beberapa gondola, akhirnya datang
gondola kami, hanya diberi waktu beberapa detik untuk naik gondola karena gondola-gondola
ini jalan continue, jadi pengunjung harus gerak cepat untuk menaikinya. Ada petugas
khusus yang mengambil foto penumpang, dan hasil foto bisa diambil dengan biaya
10RM di pintu keluar nantinya. Oh iya, sebelum masuk gate semua pengunjung
harus meninggalkan botol minuman di tempat yang disediakan yang nanti bisa di
ambil kembali.
Menunggu Gondola |
Setelah
masuk gondola, kereta gantung ini mulai berjalan lambat dan treknya landai. Sepanjang
jalan kita bisa melihat pemandangan dengan hutan-hutan perawan, pegunungan yang
berusia 550juta tahun. Jauh di sana terlihat pantai, teluk-teluk, laut dengan
pulau-pulau yang terlihat kecil. Begitu juga ketika melihat ke bawah melalui
glass bottom, berada di atas hutan yang menghijau. Di trek ini kita juga bisa
melihat Air Terjun Seven Wells (Tujung Telaga) yang ada di patahan tebing di
sebelah kanan yang terlihat sangat jelas sekali karena terlihat kontras antara
warna bebatuan sungai dengan hijaunya hutan disekelilingnya. Tidak jauh dari
sana juga terlihat air terjun yang lebih kecil tersembunyi di antara pepohonan
di sisi kiri.
Glass Bottom |
Yang
membuat deg-deg an adalah ketika gondola ini sampai pada titik akan menuju Middle
Station yang curam. Gondolo seolah-olah berhenti sebentar kemudian naik lambat
dan ini sangat curam hahahaha. Hingga akhirnya sampai di Middle Station yang
berjarak 1.700m atau 1.7km dari Base Station dengan ketinggian 650m, sebuah
pengalaman yang menyenangkan sekaligus menegangkan. Di Middle Station penumpang
turun, biasanya untuk menikmati pemandangan dan berfoto-foto sebelum
melanjutkan ke Top Station.
Di
Middle Station hanya ada semacam deck berbentuk lingkaran. Di sini kita bisa
melihat pemandangan sebagian dari Pulau Langkawi. Juga bisa melihat hilir-mudik
gondola. Di station ini sedang dibangun semacam glass deck semacam dak kaca (yang
menjadi alasan buat kembali lagi ke Langkawi suatu saat nanti hehehe). Oh iya,
di sini jangan harap ada yang berjualan makanan atau minuman ya.... karena di
sini dilarang makan minum (biar tidak ada sampah karena area ini adalah Geopark).
View dari Middle Station ke arah Top Station |
Dari
Middle Station kami melanjutkan ke Top Station yang berjarak sekitar 500m. Juga
menggunakan Gondola VIP, kali ini kami cuman berdua. Trek ke Top Station ini
cenderung sangat landai dan dari sini kita sudah bisa melihat Sky Bridge yang
jadi ikonnya Langkawi.
Suasana di Top Station |
View dari Top Station ke Middle Station |
Suasana di spot foto Top Station |
Sky Bridge (Jembatan Langit)
Dari dak atas kami kembali turun untuk menuju ke Sky Bridge. Ada 2 pilihan untuk ke Sky Bridge, pertama menggunakan eskalator, mirip seperti yang ada di Rock Bar-Ayana Resort Bali dengan biaya 15RM per orang dan kedua adalah trekking alias jalan kaki sekitar 10 menit dengan biaya 5RM dan kami mengambil opsi kedua.
Menggunakan eskalator ke Sky Bridge |
Trekking ke Sky Bridge |
Jembatan
Langit (Sky Bridge) ini berada di ketinggian 700m di atas Gunung Mat Chinchang,
gunung kedua tertinggi di Langkawi. Panjang jembatan ini 125m, dengan
konstruksi besi baja dengan ditopang oleh satu pilar dan 8 kabel baja. Jembatan
ini dibuat seperti kurva dan bisa menampung 250 pengunjung di atasnya. di
beberapa titik di sediakan glass material di atas jembatan.
Berfoto do atas Sky Bridge |
Berfoto do atas Sky Bridge |
Berfoto do atas Sky Bridge |
View salah satu sudut Langkawi di ujung Sky Bridge |
Baca juga link terkait:
Komentar
Posting Komentar
Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!