Langkawi-The Jewel of Kedah Part 1: Pantai Cenang dan Pantai Kok

Liburan kali ini pilihan saya adalah Malaysia, bukan karena tiket dalam negeri mahal tapi destinasi ini sudah lama masuk dalam wishlist saya. Itinerary selama 8 hari, 14-21 Juli 2019 awalnya adalah Jakarta-Langkawi-Penang-Kualalumpur-Jakarta, namun batal ke Penang meskipun sudah booking penginapan selama 2 malam. Penerbangan Jakarta-Kualalumpur-Langkawi dan sebaliknya menggunakan Malaysia Airlines yang kebetulana tidak terlalu jauh beda harganya dengan penerbangan lain dan mengingat fasiltas makan dan bagasi sehingga saya menggunakan maskapai ini.
Penerbangan ke Langkawi di tiketnya terlihat waktu transitnya 1.5 jam di Kualalumpur namun pada prakteknya waktu ini sangat mepet dan membuat kita terburu-buru. Begitu mendarat dan masuk terminal, kami sudah ditunggu oleh petugas dan diarahkan ke imigrasi (cukup lama antrinya) dan selanjutnya boarding ke penerbangan domestik dan langsung naik pesawat yang cuman menunggu kami hahahaha.

Perjalanan dari Kualalumpur ke Langkawi ditempuh dalam waktu 1 jam. Mendarat di Langkawi International Airport berasa mendarat di Bali karena berada dipinggir laut. Airport nya tidak terlalu besar namun lumayan ramai karena Langkawi salah satu tujuan wisata utama di Malaysia. Setelah mendapatkan bagasi kemudian mencari transportasi ke Pantai Cenang, lokasi penginapan kami yang berjarak sekitar 10km dari airport. Karena moda transportasi yang tersedia cuman taksi, kami pun naik taksi  dengan tarif yang sudah fix, untuk ke Pantai Cenang RM30 (sekitar 165.000). 
Sampai d Langkawi
Sampai d Langkawi
Sampai di penginapan, yang ternyata tidak jauh dari pantai (tinggal menyeberang). Di resepsionis banyak brosur-brosur/paket wisata Langkawi. Namun sebaiknya cari langsung di operator wisata karena harganya lebih murah. Dan saya baru tahu sekarang untuk menginap per malam di Malaysia ada pajak buat turis RM10/malam/kamar.


Oh iya, sebelum lanjut cerita objek wisata yang ada di Langkawi, saya cerita sekilas tentang Langkawi (dari berbagai sumber).  


Pulau Langkawi

Pulau Langkawi masuk ke dalam negara bagian Kedah Darul Aman-Malaysia. Pulau ini diberi status bebas cukai tahun 1987. Pulau ini lebih tepat disebut kepulauan karena terdiri dari banyak pulau, dan Pulau Langkawi merupakan pulau terbesar.

Di akui sebagai UNESCO Global Geopark tahun 2007 karena keunikan bebatuan, arkeologi dan budaya. Di sini bisa kita temui bebatuan yang berumur 550 juta tahun, paling tua di Asia Tenggara dan sebagai bukti terbentuknya daratan Malaysia yang kita kenal sekarang. Meskipun ada banyak geosite di Langkawi namun ada 3 area yang berbeda satu sama lain yang membentuk langkawi yaitu: Machinchang Cambrian Geoforest Park, Kilim Karst Geoforest Park dan Dayang Bunting Marble Geoforest Park. Dan ketiga geosite ini kami kunjungi selama di Langkawi.
Langkawi Geoforest Park
sumber: https://naturallylangkawi.my/about-langkawi/
Perlu dicatat bahwa Pulau Langkawi ini luasnya hampir sama dengan Nusa Penida-Bali. Namun begitu Langkawi dipenuhi dengan formasi bebatuan kuno, goa, hutan-hutan perawan, pantai-pantai yang indah, mangrove, hewan liar serta air terjun. Untuk musim, ini berbeda dengan di Indonesia, musim hujan di Mei-Oktober sementara musim panas di November sampai April, sehingga pas kami ke sini bulan Juni, awal musim hujan.

Untuk waktu, disini +1 jam dari Indonesia bagian Barat. Kok begitu? Ya karena pembagian waktu Malaysia mengikuti waktu Malaysia yang ada di Kalimantan. Jadi jangan heran kalau di sini Subuh nya jam 6 lewat, atau magribnya hampir jam 7.30 sore hahahaha. Makanya untuk kegiatan di sini biasanya dimulai jam 9 pagi.
Untuk kunjungan wisatawan, Langkawi menyumbang cukup besar sehingga jumlah wisatawan ke Malaysia hampir 2x lipat dibanding Indonesia. Aaaah.... kenapa ya bisa begitu? Padahal Indonesia itu alamnya indah banget loh. Mungkin jawabannya karena pengelolaan, kebersihan dan keamanannya. Dan meskipun banyak di tempat makan atau hotel tertulis ‘No Beer’, tidak terdengar musik hingar bingar dari bar-bar, namun pulau ini tetap ramai dikunjungi. Jadi jangan heran kalau kita banyak melihat wisatawan terutama dari India, Arab, China, Bule dan pastinya lokal.
Berikut objek wisata yang kami kunjungi selama di Pulau Langkawi.
1. Pantai Cenang
Pantai ini juga ditulis dengan nama Pantai Chenang seperti yang kita baca di landscape pulau ini. Pantai ini kalau di Bali sama seperti Pantai Kuta, yang menjadi pusat wisata Pulau Langkawi. Jalan lingkar pulau melewati garis pantai ini yang berjarak sekitar 50m. sepanjang jalan ini terdapat penginapan yang bisa dipesan online atau on the spot, tempat makan dari resto mewah sampai murah, penyewaan kendaraan roda 2 dan 4, toko-toko cenderamata, operator tur, dll. 
Sore di Pantai Cenang
Pantai Cenang
Harga makanan/minuman ringan di salah satu booth

Untuk transportasi di sini kami menyewa motor RM35/24 jam selama 2 hari kemudian ganti ternyata dapat RM30/24 jam, namun ketika melewati Pantai tengah kami melihat ada yang lebih murah lagi hahaha. Untuk sarapan dan makan siang/malam harganya standard seperti di Indonesia, misalnya sarapan nasi lemak yang di trotoar RM2-4, makan siang standard RM8-10. Kecuali kalau makan misalnya makanan Arab atau seafood mewah agak mahal tapi harganya masih tergolong murah menurut saya. Misalnya pernah makan seafood mix dgn lobster besar, cumi, 3 ketam, kerang dan udang cuman sekitar Rp. 350.000 kalau dirupiahkan, nah coba kalau di Indonesia mungkin bisa lebih dari Rp. 500.000 di tempat wisata. Untuk minuman standar hingga jus RM2-6 dan air mineral RM1. Nah kalau di Indonesia banyak kita temui Indomaret atau Alfamart maka di sini kita banyak menemukan 7Eleven dimana kita bisa SIM Card, tapi di sini banyak kita temui wifi gratis kok. Dan jangan lupa, di sini hampir tidak ada tukang parkir ya tapi ingat jangan seenaknya juga, jangan sekali-kali parkir di sebelah KIRI, karena petugas suka razia kalau tidak mau di gembok atau di angkut hahahaha.
Favotit di Pantai Cenang

Jalan-jalan di sekitar Pantai Cenang
Sore di Pantai Cenang

Sunset Pantai Cenang
Pantai Cenang ini sangat ramai mirip-mirip Pantai Parangtritis di Jogja, pasir putih yang luas. Namun bedanya di sini toko-tokonya sangat rapih dan bersih. Ada banyak water sport di sini misalnya banana boat, jetsky, keliling pulau dan parasailing. Untuk harga bisa berbeda-beda tergantung operatornya. Oke, saya pass untuk kegiatan ini hahhaha. Di Pantai Cenang saya menghabiskan waktu cuman buat bersantai, ngemil, melihat aneka kegiatan dan pstinya: sunset!
2. Pantai Kok
Berbeda dengan Pantai Cenang yang sangat ramai, Pantai Kok ini sangat sepi. Jadi buat kalian yang malas keramaian namun tetap mau menikmati sausana pantai dengan pasir putih dan ombak yang tenang bisa ke sini. Hanya saja di sini tidak tersedia fasilitas pendukung seperti tempat makan sederhana di pinggir pantai. 
Pantai Kok
Pantai Kok
Pantai ini berjarak sekitar 12km dari Pantai Cenang atau 2 km sebelum ke Cable Car/Sky Cab dan Sky Bridge. Jadi kalau kalian mau ke Sky Bridge pastilah melewati pantai ini. meski tidak ada petunjuk lokasi pantai ini, namun gampang ditemukan karena posisinya sebelum belokan sebelum tanjakan ke perbukitan menuju lokasi Sky Bridge/Cable Car. Di pantai ini ada resort jadi sebagian pantai ini tidak bisa dimasuki pengunjung umum karena di jaga oleh sekuriti.
Saking sepinya, ketika ke sini kami hanya melihat satu keluarga bule yang sedang berenang. Tapi juga sempat melihat serombongan wisatawan yang mampir namun hanya sebentar, setelah berfoto-foto kemudian mereka pergi lagi. Selain berpasir putih dan ombaknya yang tenang, di depan teluk ini juga terdapat beberapa pulau kecil yang sepertinya merupakan pulau resort dan ini terlihat kapal-kapal pribadi yang berlabuh di sekitar pulau.

Pulau di sekitar Pantai Kok
Nah di sini kita bisa menemukan Perdana Quay yang merupakan tempat bersandarnya kapal-kapal pesiar dan restoran-restoran mewah. Yang menjadi perhatian kami adalah sebuah mercusuar yang dikenal dengan naman Perdana Quay Lighthouse yang terletak di ujung tanjung. Mercusuar ini cukup unik dan artistik namun tidak terbuka buat umum sehingga kami tidak bisa naik. Karena berada dipinggir laut sehingga lokasi ini juga digunakan oleh beberapa orang untuk memancing. Namun sayang tempat ini bukan lokasi wisata sehingga tidak ada fasilitas pendukung sehingga kami harus rela kena hujan ketika di sini.
Perdana Quay Lighthouse

Perdana Quay Lighthouse
Baca juga link terkait:

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selabintana Juga Punya Curug Cibeureum..... !!!

Wisata Tenjolaya-Bogor Part X: Curug Ciseeng

Eksplor Desa Puraseda 4: Curug Puraseda dan Curug Tengah