Jelajah Jogja-Karanganyar-Magetan Bagian 9: Telaga Sarangan dan Air Terjun Tirtosari
Telaga Sarangan
Telaga Sarangan ini berada di
Magetan-Jawa Timur, tidak begitu jauh dari Tawangmangu karena berada di
perbatasan Jawa tengah-Jawa Timur. Danau ini berada di lereng Gunung Lawu, jadi
kalau kalian ingin ke sini menggunakan kendaraan roda 2 atau 4 pastikan dalam
keadaan prima karena jalurnya menanjak/menurun tajam dan panjang.
Dari Grojogan Sewu kami
langsung menuju Telaga Sarangan yang berjarak sekitar 15km. Jarak ini ditempuh
sekitar 40 menit dan bisa lebih lama karena kondisi jalan yang menanjak dan
berkelok-kelok. Jalur yang kita lewati ini boleh dibilang salah satu jalur yang
sangat indah. Sepanjang jalan kita bisa menyaksikan barisan pegunungan, hutan,
lembah dan ladang-ladang sayur. Nanti kita juga melewati Cemoro Kandang yang
merupakan jalur pendakian utama ke Gunung Lawu. Jika kalian ingin mendaki dan
menggunakan kendaraan umum, gunakan jalur ini jangan menggunakan jalur Candi Cetho.
Di salah pertigaan jalan baru
dan jalan lama, kami mengambil jalan ke kanan yaitu jalan lama. Jalan ini lebih
kecil melewati hutan dan sepi namun lebih cepat ke Telaga Sarangan kalau jalan
baru kondisinya lebih landai, namun lebih panjang tapi pemandangannya lebih
indah. Kalau ingin lebih menikmati perjalanan sebaiknya ikutin jalan baru
karena banyak tempat istirahat, cafe, resto dan penginapan. Sampai di gerbang
masuk kami membayar tiket masuk Rp. 20.000 per orang (mahal ya.... hehehe).
Dari loket masuk menuju telaga
kurang dari 1km. Begitu masuk area wisata, ternyata pengunjungnya sudah sangat
ramai, apalagi di area utama banyak sekali warung-warung/toko yang mirip pasar
tradisional yang menjual aneka makanan/minuman, buah-buahan dan sayuran
ditambah lagi penjual dengan gerobak-gerobak. Tidak salah lagi inilah tujuan
wisata utama dari Magetan. Melewati kerumunan pengunjung kami menuju parkiran
yang berada di belakang ‘pasar’ ini. Ternyata di belakang ini parkirannya luas
dan banyak penginapan.
Salah satu pemandangan di sekitar Telaga Sarangan |
Dari parkiran kami jalan
menuju pinggiran danau. Berada di sekitaran danau ini, jadi bak artis banyak
yang menegur loh... menegur karena ditawarin keliling danau naik kuda dan speed
boat hehehe.
Speed boat buat berkeliling danau |
Menurut mbah Google nih,
telaga ini luasnya sekitar 30 hektar dengan pemandangan bak berada di Swiss (kayak
udah penah ke Swiss aja...) karena berada di pegunungan. Mungkin jadi danau ini
dulunya adalah bekas kawah gunung berapi jaman baheula. Sayang, karena musim
kemarau, debit air nya turun drastik. Sekitar danau yang berbatasan dengan
daratan di kelilingi oleh pagar yang di cor (dam). Di sini pengunjung bisa
duduk-duduk menikmati keindahan danau yang berwarna hijau tosca ini.
Salah satu spot depan telaga |
Tertarik dengan dpeed boat untuk
mengelilingi danau, kami menyewa speed boat yang ada banyak di pinggir danau.
Untuk harga semuanya sama karena ada tarif yang tertulis papan besar, untuk 1
putaran Rp. 75.000/boat, 2 putaran Rp. 110.000 dan 3 putaran 150.000. Kami cuman mengambil yang 1 putaran karena sama aja
mau 1 putaran atau 3 putaran karena pemandangannya bakalan sama hahahaha. Meskipun
di danau, yang bawa boatnya mengemudikannya dengan sangat cepat jadi siap-siap
berpegangan tangan dan jangan berdiri di boat kalau tidak mau terpelanting. Boat
melaju satu arah, tidak ada yang hiir mudik atau berlawanan arah karena pasti
sangat bahaya. Banyaknya boat dengan melaju kencang kita merasa seolah-olah
berada di balapan/race hehe.
Balapan dengan speedboat di Teaga Sarangan |
Balapan dengan speedboat di Teaga Sarangan |
Balapan dengan speedboat di Teaga Sarangan |
Stop point di landmark Telaga Sarangan |
Air Terjun Tirtosari
Kalau kita lihat di Maps,
jarak Air Terjun Tirtosari ini ke pusat keramaian Telaga Sarangan sekitar 3km,
lumayan jauh. Dan kamipun berjalan kaki menyusuri pinggir danau hingga sampai
ke jalan desa yang ada dikiri. Di gerbang desa yang juga merupakan gerbang
masuk ke Air Terjun yang masih sangat jauh kami membayar tiket Rp. 15.000 per
orang. Di pintu gerbang ini tersedia
ojeg dengan tarif Rp. 25.000/orang sekali jalan.
Naik ojeg ini menyusuri jalan
desa di lereng bukit. Pemandangannya sangat bagus dengan latar pegunungan dan
lembah serta terasering padi di lereng-lereng bukit. Sekitar 1km kemudian masuk
ke perkampungan dan sampai ke loket terakhir untuk ojeg. Di sini pengunjung
harus trekking, menuruni anak-anak tangga kemudian menyusuri jalan desa hingga
lebih dari 500m. pemdangannya lagi-lagi di dominasi dengan pegunungan yang
hijau, kebun-kebun sayur dan sawah-sawah. Di satu titik kita akan menyeberangi
sungai melewati jembatan kecil, sungai berair jernih ini adalah aliran Air
Terjun Tirtosari.
Salah satu view ketika menuju air terjun |
Perjalanan yang indah ini mencapai
puncaknya ketika berada beberapa sekitar 150m dari air terjun. Di spot ini kita
bisa memandang hamparan hijau pegunungan, sawah-sawah dan ladang-ladang sayur. Benar-benar
indah..... Di sepanjang jalan ada titik-titik peristirahatan berupa
warung-warung yang menjual aneka makanan dan minuman ringan.
Salah satu view ketika menuju air terjun |
Salah satu view ketika menuju air terjun |
Salah satu view ketika menuju air terjun |
Di ujung sebuah lembah sempit, di sinilah adanya Air Terjun Tirtosari. Air terjun utama berada di bagian atas tebing sehingga untuk ke sana kita harus trekking, tapi gak usah kuatir karena sudah disiapkan anak tangga-anak tangga hingga ke atas. Dan juga ada beberapa jembatan yang menghubungkan kedua sisi bukit/sungai. hanya saja, sangat disayangkan, dikiri kanan aliran sungai banyak terdapat warung-warung kayu yang sudah berantakan dan sampah-sampah botol plastik yang menumpuk di aliran sungai.
Air Terjun Tirtosari yang bertingkat |
Air Terjun Tirtosari yang bertingkat |
Berada di depan air terjun |
Pulangnya, kami mampir di
salah atu warung di sini untuk mengisi perut dan beristirahat. Melanjutkan ke pos
2 selanjutnya kami naik ojeg, kali ini sampai ke dekat pasar dengan tarif Rp.
35.000. dan di tengah jalan kami sempat berhenti untuk mengambil beberapa foto.
Kembali ke Tawangmangu kami
melewati rute jalan baru dan mampir di sebuah rumah makan di pinggir jalan raya
yang pemandangannya sangat bagus, berasa berada di puncak hanya saja di sini
lebih sejuk udaranya. Sampai di Terminal Bis Tawangmangu kami melanjutkan naik bis ke Solo dan dilanjutkan kembali lagi ke Jogjakarta
Baca juga link terkait:
- Air Terjun Kedung Pedut dan Gereja Ayam Bukit Rhema
- LavaTour Gunung Merapi dan Stonehenge
- Grojogan Sewu
- Air Terjun Jumog dan Air Terjun Parang Ijo
- Candi Sukuh
- Candi Cetho, Taman Saraswati dan Candi Kethek
- Gumuk Pasir Parangkusumo dan sunset Watu Gupit
- Teras Kaca Pantai Nguluran
- Tebing Breksi dan Sendratari Ramayanan Prambanan
- Pantai Buron dan Pantai Gesing
wah sekarang airnya surut.. semoga pas hujan penuh lagi
BalasHapusKalau mau kesana saya bareng😃
BalasHapusUdah balik heheh
Hapus