Setelah dari Curug Cinulang kami balik lagi melewatin Cicalengka
dan terus ke arah Sumedang kota. Sepanjang jalan kami mencari penginapan karena
belum dibooking sebelumnya. Menggunakan Maps kami menemukan penginapan yang
berada di pinggir jalan raya dekat perempatan lampu merah dengan harga per
kamar Rp. 185.000. Hotel yang kami sewa merupakan hotel transit mirip kos-kosan
dengan banyak kamar dan biasa disinggahi oleh sopir-sopir truk/box antar kota. Dan
harap maklum kondisi kamarnya sangat sederhana hahaha.
|
Makananan yang menjadi iconnya Sumedang |
Kota yang dijuluki dengan Kota Tahu ini ternyata tidak
salah. Ikon kota ini berupa tugu yang atas nya berbentuk tahu hahaha. Siapa sih
yang tidak tahu dan tidak suka tahu? Umumnya masyarakat Indonesia suka tahu dan
di sini hampir di setiap sudut banyak yang
berjualan tahu. Dan ini juga yang menjadi menu berbuka puasa kami, tahu murah
meriah Rp. 20.000 dapat 40 biji. Selain tahu, kota ini juga berlatar belakang Gunung
Tampomas (1684mdpl) yang terlihat jelas kalau cuaca cerah. Karena berada di
tengah, kota ini juga menjadi penghubung/jalan utama Bandung-Cirebon, jadi
kalau mau ke Garut atau Majalengka juga bisa melewati jalan ini. Dan sekarang
sedang dilakukan pembangunan jalan tol Cisumdawu (Cileunyi-Sumedang-Dawuan)
yang menembus bukit dan merupakan tol pertama yang melewati terowongan. Untuk
makan tidak masalah karena harga-harganya masih standar.
Curug Gorobog
Ini adalah spot kedua yang kami kunjungi selama di
Sumedang. Lokasi curug ini juga termasuk yang terdekat dari tempat kami
menginap sekitar 45 menit. Curug ini berada di Desa Citengah. Seperti umumnya curug,
curug ini juga berada di daerah perbukitan.
Melewati jalan desa dengan pemandangan yang aduhai, of
course berupa perbukitan karena Sumedang berada dan dikelilingi oleh perbukitan
nan subur. Dimana-mana terlihat sawah membentang, tidak salah jika Sumedang
menjadi salah satu pusat kerajaan Sunda yang makmur dahulunya yaitu Sumedang Larang.
|
Suasana pedesaan |
Melewati perkampungan kemudian kami melewati jalan
mendaki, berkelok-kelok dan kecil. Perbukitan yang diselimuti oleh hutan lebat
nan perawan. Di atas-atas bukit terlihat bangunan yang awalnya kami bertanya-tanya
itu apa, dan ternyata kamipun melewatinya, kagum sendiri karena melewati berhasil
melewatinya hahaha. Menyisiri pinggir perbukitan, terlihat hamparan sawah dengan
dihiasi sungai yang berkelok-kelok yang merupakan aliran dari Curug Gorobog.
|
Desa Citengah |
Meskipun berada di atas perbukitan dan tengah hutan
ternyata ada beberapa spot wisata di sini, ada tempat pemandian alami lengkap
dengan resto salah satunya bernama Kampung Karuhun. Terus ke atas, jalanan
semakin sepi, gelap dan sudah terlihat bangunan hingga sampai di lokasi wisata
yang baru di buka yang berada pas di bawah Curug Gorobog. Spot ini sedang di benahi,
sepertinya dibuat dengan konsep natural. Tidak jauh dari lokasi ini di sebuah
tikungan, kita akan menemukan gerbang Curug Gorobog. Nah jika teruskan ke atas
sekitar 300m kita akan bertemu dengan perkebunan teh, tapi kami skip spot ini
karena sudah biasa melihat kebun teh.
|
Salah satu view menuju Curug Gorobog |
Di depan gerbang terdapat area agak luas yang cukup
untuk beberapa mobil dan sebuah saung tapi tidak terlihat satupun pengunjung di
sini. Setelah parkir kemudian berjalan kaki sekitar 100m kami bertemu dengan
loket masuk tapi tidak ada petugas hingga kami melanjutkan perjalanan. Suasana di
sini sangat-sangat asri, sepanjang jalan yang sudah di cor ini kami bisa
merasakan suasana pegunungan dengan pohon-pohon besar. Pohon-pohon di sini bukan
pohon pinus, bearti tanaman asli, karena bagaimanapun pohon pinus bukan pohon
asli Jawa tapi dari Sumatera, dan kurang bagus buat ekosistim karena menyerap banyak air dan bisa membuat kering wilayah
sekitarnya. Berjalanan di pinggir lembah, terlihat pegunungan yang menghijau
ditutupi oleh hutan perawan.
|
Suasana hutan dari loket menuju curug |
|
Suasana hutan |
Hanya sekitar 100-150m berjalan kami pun sampai di
lokasi air terjun, ditandai dengan adanya bangunan-bangunan seperti spot selfie
di pinggir sungai, saung, dan musholla. Di sini kami bertemu petugas yang
sedang bersih-bersih area curug (yang memang sudah bersih), sedikit
berbincang-bincang dan sekalian membayar tiket masuk sebesar Rp. 5.000/orang. Begitu
memasuki area ini sudah berasa suasana adem dan asri. Taman-taman ditata rapi
dan terdapat tong-tong sampah. Dan dari saung di kejauhan sudah terlihat Curug
Gorobog hingga ke tertinggi.
|
Curug Gorobog 4 tingkat |
Bukan hanya curug utama yang ada di sini, di sebelah
kanan terdapat aliran sungai yang lebih kecil, membentuk curug bertingkat
melewati batu cadas. Karena bentuknya yang landai, pengunjung bisa menaikinya. Sementara
airnya yang jernih dan tidak terlalu deras bisa untuk bermain air.
|
Curug yang lebih kecil |
|
Curug yang lebih kecil |
Sementara itu, curug utama terdiri dari 4 tingkatan
yang bisa kita lihat dari jauh, namun dari dekat, tingkatan pertama dan kedua
tidak terlihat. Tingkat pertama agak tersembunyi, sementara tingkat kedua lebih
besar dan terlihat, yang paling bagus adalah tingkat ketiga yang terdiri dari 2
curug dan salah satunya membentuk seperti tirai air. Sementara itu tingkat ke
empat adalah yang paling bawah yang tertinggi. Total tinggi curug ini sekitar
40 meter. Airnya sejuk dan jernih karena langsung dari pegunungan. Tingkat terakhir
ini kita bisa merasakan langsung kesejukan air sungai yang yang dalamnya cuman
semata kaki sampai sebetis.
|
Curug Gorobog dari depan |
|
Aliran air yang tidak dalam |
|
Curug Garobok 4 tingkat |
Untuk ketingkat paling atas belum ada akses sementara
ke tingkat 2 ada jalan setapak kecil di bukit sebelah kanan namun jarang ada
pengunjung ke tingkat ini. Untuk ke tingkat 3 disediakan jalan setapak di sisi
bukit sebelah kiri. Harap berhati-hati ke tingkat ini karena jalannya menyisiri
pinggir tebing. Hanya, Revan, Ringgo dan Jay ke tingkat ini sementara saya
hanya mengambil foto mereka dari jauh.
|
Naik ke tingkat atas |
|
Curug Gorobog tingkat atas |
Hanya saja, kami tidak bermain air atau berenang di
sini karena masih pagi dan kami berencana bermain air dan berenang di Mata Air
Cikandung yang menjadi tujuan selanjutnya. Jadi buat kalian jika ke Sumedang,
spot ini sangat saya rekomendasikan untuk menikmati suasana alam yang asri dan sepi.
Selain curug juga pemandangan sepanjang jalan menuju curug ini.
Info:
Nama : Curug
Gorobog
Lokasi : Desa
Citengah-kab. Sumedang-Jawa Barat
Biaya : HTM Rp.
5.000 dan parkir gratis
Baca juga link terkait:
- Danau Biru Situ Cilembang
- Mata Air Cikandung dan Waduk Jatigede
- Curug Sindulang/Curug Cidulang
Komentar
Posting Komentar
Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!