Rabu, 19 Juni 2019. Hari ke-8 di Bali
dan hari ini juga kami melanjutkan perjalanan ke Lombok. Dari Bali ke Lombok
kami memutuskan menyeberang menggunakan kapal Ferry. Artinya kami akan
naik kapal dari Pelabuhan Padang Bai dan berakhir di Pelabuhan Lembar. Dari
Kuta ke Padang Bai kami menggunakan taksi oline dengan jarak tempuh hampir 1
jam dengan tarif sekitar Rp. 230.000 hanya saja, di jalan sebelum masuk
pelabuhan ada razia taksi online, jadi kalau kalian menggunakan taksi online ke
Padang Bai, kalau di razia bilang bahwa kalian di antar oleh saudara.
Sampai di
Pelabuhan sekitar jam 8.30 dan kamilangsung membeli tiket ferry ekonomi dengan
ongkos Rp. 46.000/orang. Di luar pelabuhan banyak tawaran untuk naik fast boat
dengan tarif Rp. 150.000 dengan waktu tempuh lebih cepat pastinya, sekitar 1.5
jam di banding ferry yang memakan waktu sekitar 4 jam. Karena ferry nya baru
saja berangkat, kami naik ferry berikutnya. Di ruang tunggu tidak terlalu
banyak penumpang sehingga terlihat sepi. Banyak pedagang makanan di area
pelabuhan, tidak beda dengan pelabuhan-pelabuhan lainnya.
Jam 11 kami
memasuki kapal, kapalnya agak kecil, hanya ada 2 tingkat, paling bawah adalah
tempat kendaraan (truk, mobil pribadi dan motor) sementara dek atas untuk
penumpang. Ruangan penumpang ber-AC, dengan tempat duduk menghadap ke arah
depan dimana di sediakan TV. Sementara buat yang mau santai sambil tiduran bisa
menyewa “tempat tidur” seharga Rp. 50.000 (saya tidak tahu apakah ini resmi
atau tidak). Dan jangan membayangkan tempat tidurnya seperti di rumah karena
ini hanya semacam lesehan yang dikasih alas busa tipis hahahha. Beruntung, hari
ini lautnya sangat tenang dan cuaca sangat cerah. Sekitar jam 3 sore kami
sampai di Pelabuhan Lembar. Berbeda dengan Padang Bai, Pelabuhan Lembar ini
sangat ramai, mungkin karena pelabuhan ini menjadi penghubung ke daerah-daerah
lain di Nusa Tenggara Barat dan Timur.
|
Suasana dalam kapal |
|
'Tempat tidur' yang disewakan |
Karena belum
makan siang, kami mampir sebentar di warung dekat terminal angkutan. Setelah
makan siang kemudian mencari angkutan ke Senggigi, ke tempat penginapan kami.
Dapat info dari ibu pemilik warung ternyata angktan umum ke Senggigi berupa
mobil pribadi seperti Avanza/Xenia yang bisa diisi beberapa orang. Ke Senggigi
kami dikenakan tarif Rp. 50.000/orang. Dan kebetulan penumpangnya cuman 4
orang, setelah mengantar 2 orang kemudain sisa kami berdua di antar ke
Senggigi.
Sudah sore ketika
sampai di penginapan yang lokasinya tidak begitu jauh dari penginapan yang dulu
pernah saya tempati ini. Penginapan ini saya tempati 2 malam saja, penginapan
yang bikin penasaran yang saya dapat infonya dari teman sekantor, namanya
Sv**ga, lumayan dapat setengah harga, booking online. Hanya saja, 8 bulan
sehabis gempa, lokasi wisata Senggigi ini masih sangat sepi, sedikit sekali
turis yang datang, dan ini sangat berasa ketika malam. Namun demikian, wisata
di sini sudah mulai menggeliat.
|
Bersantai di penginapan |
Untuk ke tiga
kalinya di Lombok, kali ini 5 malam untuk mengeksplor lebih jauh wisata Lombok.
Dan selama di Lombok, kami menyewa mobil dengan biaya Rp. 450.000 termasuk BBM
dan sopir dan tambahan Rp. 100.000 kalau lokasinya jauh misalnya Pantai Pink.
Air
Terjun Mangku Sakti, Air Terjun Mangku Kodek dan Air Terjun Kuda Sembrani
Sebenarnya niat
awal adalah mengunjungi Air Terjun (Tiu) Kelep, namun info dari warga lokal,
jalan menuju air terjun ini masih belum bagus setelah di goncang gempa besar
dua kali, yang terakhir menewaskan beberapa wisatawan asing.
Air terjun-air
terjun yang saya sebutkan di atas semua berada di Sembalun-Lombok Utara yang
menjadi pusat gempa besar tahun lalu. Jarak dari penginapan di Senggigi ke
Mangku Sakti yang ada di Sembalun sekitar 90-an km atau ditempuh hampir 3 jam
perjalanan. Lumayan jauh ya, memutar hampir setengah Pulau Lombok hahahha. Dan
kami berangkat sekitar jam 8 pagi. Jalan lingkar pulau beraspal bagus dan sepi.
Menyisir pinggir pantai, dan melewati Pamenang terus ke Tanjung yang
terkenal dengan Sate Ikan Payoh nya hingga Bayan. Kami melewati jalur gempa dimana
masih terlihat banyak reruntuhan bangunan, bangunan rusak yang belum di bangun,
dan masih banyak yang tinggal di bedeng-bedeng/tenda terutama mau masuk daerah
Sembalun atau Bayan. Memasuki daerah Sembalun, memasuki jalan perbukitan yang
lumayan ekstrim, kami melihat banyak bekas longsoran dan banyak perbaikan dan pelebaran
jalan.
|
Sate Ikan Pasoh di Tanjung |
Sampai di
petunjuk arah Air Terjun Mangku Sakti yang ada dipinggir jalan, kami memasuki
jalan desa berupa jalan batu dan tanah. Agak mengherankan karena ini adalah
salah satu objek wisata andalan Lombok. Kira-kira 1km masuk hingga sampai di akhir
jalan dan kami parkir di rumah terakhir.
Rumah ini merupakan satu dari sekian
banyak warga Bali yang sudah menetap di sini dari awal tahun 90-an. Meskipun
begitu rumah-rumah di sini tidak terlalu kental nuansa Bali kecuali adanya
tempat sembahyang sederhana di salah satu sudut halamannya. Setelah berkenalan
dan mengobrol (kebetulan driver kami juga orang Bali), kami disarankan melewati
jalur alternatif karena jalur utamanya rusak. Dan untuk ke jalur ini
dengan jarak sekitar 3km kita harus naik ojeg. Dan kami menggunakan 3 ojeg
dengan ongkos Rp. 50.000 PP dan kami langsung di guide.
Jalur yang kami lewati menuruni bukit
yang didominasi oleh kebun kopi dan coklat. Sekitar 20 menit kami sampai di
jalur motor terakhir dan parkir di tengah kebun. Selanjutnya kami trekking
bedua di temani 4 guide 😁.
Dari guide ini
kami diinfokan bahwa sudah lama sekali wisatawan tidak datang pasca gempa tahun
lalu sehingga jalan setapak yang kami lewati sudah mulai tertutup semak.
|
Jalur yang sudah mulai tertutup semak |
Menuruni bukit
akhirnya kami sampai di aliran sungai. Di lembah yang merupakan kaki Gunung
Rinjani, dikelilingi hutan dan perbukitan. Sungai ini airnya tidak terlalu
besar mungkin karena musim panas, terdapat semacam pintu air dan beton untyk
membendung air sungai agar tak langsung mengalir ke arah lembah yang ada di
bawah. Air sungai ini berwarna agak putih agak.mirip air di Kawah Putih Ciwidey
karena sungai ini adalah aliran langsung dari Segara Anak yang berada di puncak
Gunung Rinjani. Dan bebatuannya berwarna kuning, coklat dan putih akibat endapan
belerang.
|
Sampai ke lembah |
|
Memasuki aliran sungai |
Berjalan menyusuri sungai ke arah hulu kita
sudah bertemu dengan air terjun pertama yaitu Air Terjun Kuda Sembrani. Air
terjun ini mempunyai ketinggian sekitar 12m. Air terjun ini jatuh di celah tebing
batu yang sempit sehingga aliran airnya menjadi deras. Tebing batu yang berwarna
abu-abu kehitaman terlihat kontras dengan bebatuan di aliran sungai yang
berwarna putih kekuningan akibat endapan belerang. Di bagian kanan tebing
terlihat sebuah goa tapi saya kurang tahu apakah goa ini mempunyai lorong yang
bisa dimasuki atau tidak.
|
Air Terjun Kuda Sembrani |
|
|
Air Terjun Kuda Sembrani |
Di air terjun ini
kami hanya sebentar mengambil beberapa foto kaena menurut guide kami, untuk
berenang sebaiknya di Air Terjun Mangku Sakti.
Dari Kuda
Sembrani selanjutnya menuju Air Terjun Mangku Kodeq. Rutenya melewati jalan
setapak yang ada di bukit sebelah kiri. Meskipun tidak terlalu tinggi, kita
harus tetap hati-hati jangan sampai tergelincir ketika melewati pinggir bukit. Kemudian
kita juga naik tebing batu dengan bantuan akar-akar pohon.
|
Trek ke Mangku Kodeq |
|
Trek ke Mangku Kodeq |
Di perjalanan ini
guide kami menceritakan asal mula nama ketiga air terjun ini. Mang berasal dari
sebutan untuk pemuka adat Sasak (suku di Lombok) yang konon juga merupakan juru
Kunci Gunung Rinjani. Jadi Mangku Sakti bearti pemuka ada yang sakti, sementara
Mangku Kodeq hanya sebutan untuk air terjun yang kecil (paling kecil diantara
ketiga air terjun ini). sementara itu Air Terjun Kuda Sembrani berasal dari
nama Kuda Sembrani yaitu tunggangan Mangku dan konon katanya sekali pecutan,
Kuda Sembrani ini bisa sampai ke puncak Gunung Rinjani. Kuda mitologi ini kalau
di Eropa dikenal dengan nama Kuda Pegasus yaitu kuda yang mempunyai sayap.
Kembali ke cerita
perjalanan, tidak terlalu lama trekking menaiki bukit, sampailah kami di sungai
yang berada di atas aliran Air Terjun Kuda Sembrani. Air sungainya tidak terlalu
dalam dan dipenuhi bebatuan. Untuk ke Air Terjun Kodeq, kami harus susur sungai
kira-kira 100m. memasuki sungai kemudian memasuki area tebing batu kiri kanan,
seperti lembah kecil dengan tebing batu berwarna hitam keabu-abuan. Di sini,
guide kami mewanta-wanti agar kami tidak berlama-lama di air terjun ini, dengan
alasan takut gempa (mungkin beliau masih trauma dengan gempa yang terjadi
sebelumnya). Dan kami maklum karena lokasi air terjun ini berada di antara 2
tebing batu tegak lurus dan ditakutkan kalau terjadi gempa besar akan runtuh.
|
Jalan menuju Mangku Kodeq |
|
Jalan menuju Mangku Kodeq |
|
Tebing bantu yang indah menuju Mangku Kodeq |
Di ujung lembah
terlihat Air Terjun Mangku Kodeq, berbentuk ruang dari tebing yang melingkar. Air
terjun ini jatuh ke kolam yang dalam (kata guide nya bisa sampai 6-7m) dan di
sini tidak diijinkan berenang. Meskipun ini adalah air terjun terkecil diantara
3 air terjun di sini, tapi inilah air terjun tercantik diantaranya. Berada di
air terjun ini serasa berada di goa dan berada di antara tebing batu ini serasa
berada di dunia lain, cantik dan unik.
|
Air Terjun Mangku Kodeq |
|
Air Terjun Mangku Kodeq |
|
Add caption |
Selanjutnya menuju
Air Terjun Mangku Sakti, air terjun terakhir diantara 3 air terjun ini.
melewati bebatuan yang ada di tebing sebelah kiri, melewati semak belukar yang
berjarak sekitar 100-200m dari Mangku Kodeq, kita sampai di aliran atas. Memasuki
sungai berbatu unik yang berada pas di atas Mangku Kodeq kita bisa melihat
aliran ke bawah. Air sungai yang mengalir jatuh melewati celah bebatuan sempit
dan bertingkat hingga akhir nya jatuh ke kolam dan membentuk Air Terjun Mangku
Kodeq.
|
Trek ke Mangku Sakti |
|
Aliran Air Terjun mangku Kodeq dengan latar Mangku Sakti |
Di atas Mangku
Kodeq terdapat kolam-kolam sehingga 3 orang guide kami berenang dan bersantai
di area ini. dari sini sebenarnya kita sudah bisa menyaksikan Air Terjun mangku
Sakti dari kejauhan, air terjun utama. Menyeberangi sungai, mendekati air
terhun, melewati kerikil dan bebatuan yang berwarna putih kekunigan. Pemandangan
bebatuan yang kontras dengan hijaunya pepohonan di sekitar sini memberikan
nuansa tersendiri.
|
Kolam-kolam alami antara Air Terjun Mangku Sakti dan Mangku Kodeq |
|
Air Terjun Mangku Sakti |
|
Air Terjun Mangku Sakti |
Mempunyai ketinggian
sekitar 30m, melewati tebing batu tegak lurus, dengan debit besar, Air Terjun
Mangku Sakti terlihat cantik ditambah dengan warna airnya yang unik. Mendekati air
terjun, kami bermain air dan bisa mendekat ke sekitar air terjun, dan tidak dalam,
tapi jangan berada pas air terjun jatuh karena berbahaya. Di sini kami cukup
lama karena bermain air dan mengambil foto-foto.
|
Air Terjun Mangku Sakti |
|
Air Terjun Mangku Sakti |
Selanjutnya,
menempuh jalur yang sama ketika ke air terjun-air terjun ini kami kembali ke
lokasi parkiran. Karena sekarang lagi musim durian kami membeli 2 durian yang
berasal dari kebun pemilik rumah tempat kami parkir ini. Cuman sayangnya bukan
durian lokal melainkan durian Monthong.
|
Menikmati Monthong lokal |
Mesjid Kuno Bayan
Beleq
Dari Sembalun kr arah penginapan kami
mampir di Bayan tepatnya di Mesjid Kuno Bayan Beleq. Mesjid pertama di
Pulau Lombok berusia lebih dari 300 tahun. Pagar nya hancur karena gempa
sementara bangunannya masih utuh. Terbuat dari anyaman bambu dan pondasinya
dari batu kali.
|
Area mesjid/pagar yang hancur digoncang gempa |
Menurut info, mesjid ini hanya
digunakan pada saat perayaan atau kegiatan/acara keIslaman tertentu saja jadi
tidak digunakan untuk kegiatan sehari-hari. Beleq bearti makam, iya karena
bangunan mesjid ini terdapat makam-makam di dalamnya. Makam para guru dan
pengembang agama Islam di Lombok.
|
Mesjid Bayan yang sekaligus menjadi makam |
|
Area makam |
Dari Mesjid ini
selanjutnya kembali ke Senggigi, menyaksikam sunset yang indah dengan latar
Gunung Agung di kejauhan. Malamnya menikmati makan malam di Warung Lereng yang
tidak jauh dari penginapan. Warung yang dulu juga saya kunjungi ketika pertama
kali ke Lombok. Dan menu ikan bakar serta plencingnya yang membuat kangen...
|
Menu ikan bakar dan plecing kangkung yang membuat kangen |
Info:
- Nama : Air Terjun Mangku Sakti, Air Terjun Mangku Kodeq dan Air Terjun Kuda Sembrani
- Alamat : Desa Sajang-Sembalun-Lombok Utara
- Biaya : Ojeg PP Rp. 50.000
Komentar
Posting Komentar
Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!