Dari Garuda Wisnu Kencana (GWK) kami
melanjutkan ke pantai-pantai yang berada di sekitar Ungasan-Kuta Selatan. Pantai
yang paling dekat adalah Pantai Green Bowl yang berjarak sekitar 8km dari GWK. Meskipun
di Maps kita bisa melihat jalur ke pantai ini namun di jalan raya belum
terlihat penunjuk arah sebagaimana Pantai Pandawa. Jadi untuk ke pantai ini
kami mengandalkan Maps.
Tidak terlalu susah
mencari pantai ini karena masih searah dengan Pantai Pandawa yang lebih dikenal
luas. Jadi untuk ke pantai ini bisa juga mengikuti jalur ke Pantai Pandawa. Pantai-pantai
di wilayah ini hampir sama yaitu melewati tebing-tebing batu kapur dan
perbukitan kering. Tapi jangan salah, meskipun area ini area kering, tebing dan
batu kapur, di sinilah banyak hotel-hotel dan resort-resort mewah berada. Dan tanah-tanah
kosong di sini umumnya sudah ada yang punya, dan tentu saja harganya selangit menyamai
daerah segitiga emas Jakarta.
Melewati perbukitan
kami bertemu pertigaan, ke kiri ke arah Pantai Pandawa (kami tidak ke Pandawa
karena sudah pernah ke sini sebelumnya), dan lurus ke arah Green Bowl/Pantai Melasti.
Terus hingga sampai ke pertigaan, kiri ke Green Bowl dan kanan ke Pantai Melasti.
Terus saja nanti kita akan sampai di parkiran dimana banyak terlihat
motor-motor. Di parkiran ini juga terdapat 2 warung dan Pura. Di sini tidak ada
tiket masuk ataupun uang parkiran.
Awalnya saya agak
bingung karena tidak melihat pantai di area ini, hanya terliat gazebo dan pagar
beton pembatas dengan tebing, dari pagar ini terlihat lautan luas. Ternyata untuk
kepantai, pengunjung harus turun melewati anak tangga- anak tangga yang ada di
sisi tebing sebelah kiri. Kondisi jalan turunnya agak curam, berada di sisi
bukit dan jurang. Menuruni anak tangga-anak tangga ini tidak akan terasa
melelahkan tapi akan terasa ketika menaikinya (jalan pulang). Menempuh sekitar
200 meter perjalanan akhirnya kami sampai di bawah. Di bawah kami langsung di
sambut ibu-ibu yang menjajakan dagangan cindera mata seperti di parkiran
meskipun sedikit memaksa tapi masih mending dibandingkan dengan pedagang di
Kintamani.
|
Jalan turun ke pantai |
|
Jalan turun ke pantai |
Pantai di sini,
karena tersembunyi, tidak banyak pengunjung dibanding pantai-pantai mainstream
yang ada di Bali. Pengunjungnya mayoritas wisatawan asing hanya beberapa orang
saja wisatawan lokal, namun begitu pengunjungnya tidak lebih dari 20 orang. Garis
pantai nya tidak sekitar 200m, berpasir putih dan airnya berombak besar di
tengah dan sampai di pantai tidak begitu besar dan berwarna biru. Pantai ini di
batasi oleh tebing, dan terdapat 2 goa di sini. Satu goa bisa dimasuki oleh
pengunjung, dengan ketinggian langit-langit sekitar 3m dan tidak terdapat
lorong-lorong dan mirip sebuah hall. Sementara satu goa lagi tidak boleh
dimasuki pengunjung kecuali untuk yang mau beribadah dan ini tertulis jelas di
papan peringatan nya. karena tenang dan sepi, gak salah pantai ini cocok buat
penikmat pantai yang mau menjauh dari keramaian.
|
Green Bowl: Pantai yang tersembunyi |
|
Green Bowl: Pantai yang tersembunyi |
|
Goa yang ada di sepanjang pantai |
|
Goa yang ada di sepanjang pantai |
Berjalan ke sebelah
kiri, melewati bebatuan karang kita akan sampai di area yang terdapat bukit
batu dan cerukan. Pengunjung bisa memanjat ke bebatuan dan mendapatkan view
pantai yang bagus. Hanya saja jangan mencoba ke area ini jika ombak sedang besar
karena bisa terjebak dan gak bisa keluar.
|
Sisi lain Green Bowl |
Pantai Melasti
Sebenarnya kalau
lihat di Maps, jarak Pantai Melasti dan Green Bowl ini sangat dekat hanya
sekitar 1km, kalau ditarik garis lurus, tapi karena kondisi alam dan
tebing-tebing jadilah jalannya harus memutar sekitar 5km atau 10 menit
perjalanan dengan motor. Melewati area tandus dan kering, kemudian sampai di
loket masuk dan kami membayar Rp. 5.000/orang sudah termasuk parkir.
|
Gerbang masuk ke Pantai Melasti |
Dari loket ke arah
pantai kita harus melewati jalan masuk berbelok-belok hingga sampai di pantai. Tebing-tebing
di sini mirip dengan di Pantai Pandawa. Jalan-jalan dan area terbuka dibuat
dengan memangkas tebing-tebing kapur, dan bisa dibayangkan betapa diperlukan
usaha besar untuk membuka area ini. Dan yang cukup mengganggu sekali adalah
banyaknya kegiatan prewed yang memakan badan jalan dan malah parkir di tengah
jalan. Sampai di pantai, masih banyak terdapat pembangunan/pembenahan infrastruktur
untuk mempercantik pantai ini
|
Bukit kapur di Pantai Melasti |
Pantai Melasti ini
mempunyai garis pantai yang panjang, ada bagian yang berkarang dan ada yang
tidak. Ombak memecah jauh ditengah sehingga area dekat pantai berair tenang dan
membentuk kolam-kolam yang jernih. Cocok buat pengunjung yang ingin berenang
ataupun sekedari bermain air. Di bagian ujung, adalah area berpasir yang
lumayan luas yang biasa dipakai wisatawan asing
buat berjemur. Tapi tentu saja pantai ini gak cocok buat kalian yang gak
mau kulit hitam atau berpanas-panas hehehe...
|
Area pantai yang cocok buat berendam |
|
Pengunjung yang berjemur di Pantai Melasti |
|
Pengunjung yang berjemur di Pantai Melasti |
Karena sudah tengah
hari bolong, kami kembali ke Kuta dan bersantai di penginapan selanjutnya habis
Ashar menuju Tanah Lot.
Baca juga link terkait:
Excellent blog you've got here.. It?s difficult to find quality writing like yours nowadays.
BalasHapusI truly appreciate people like you! Take care!!