Hari ketiga, setelah 2 malam di Senggigi,
pagi-pagi kami langsung check-out dan lokasi menginap selanjutnya adalah di
Mataram kota. Ini karena destinasi untuk 3 hari ke depan adalah objek wisata
yang ada di Lombok Tengah dan Lombok Timur. Tujuan kami kali ini adalah ke Pink
Beach/pantai Pink, Tanjung Ringgit dan Tanjung Beloam yang masih berada di satu
kawasan, tepatnya di Desa Sekaroh, kec. Jerowaru, Lombok Timur.
Pink Beach/Pantai Pink/Pantai Tangsi
Karena Pink Beach ini tidak masuk (menurut
driver) area yang dicover, kami membayar biaya tambahan Rp. 100.000 (total Rp.
550.000). Perjalanan dari Senggigi
ditempuh hampir 3 jam perjalana. Kok lama ya? Padahal liat di Google Map
palingan sekitar 2.5 jam? Ya karena kondisi jalannya... nanti saya jelasin di bawah.
Karena Pink Beach adalah salah satu pantai yang
jadi andalan wisata di sini, jadi tidak terllau susah untuk mencapai lokasi
ini. dari Mataram kita ambil arah ke Praya (Lombok Tengah). Nanti ada
perempatan kanan ke Lembar dan kita ambil lurus saja. Nanti kita akan melihat
petunjuk arah ke Pantai Pink ke arah kanan. Nah memasuki jalan desa ini lah
terlihat perbedaan 180 derajat dari jalanan beraspal menjadi jalan tanah, ya
jalan tanah setanah-setanahnya hahahaa….
|
Petunjuk arah ke Pink Beach/Tanjung Ringgit |
|
Kondisi jalan desa |
Jalan tanah ini menurut driver kami bisa mencapai
10km (tapi menurut saya sih palingan sekitar 6km), karena sudah musim panas
jadi tanah terlihat kering dan banyak debu beterbangan. Di awal-awal jalan desa
masih terlihat banyak rumah penduduk dan ladang-ladang tembakau (saya baru
pertama kali melihat tembakau hahahha). Semakin ke ujung mendekati areaa
pantai, tanah semakin kering dan hanya terlihat satu dua rumah. Di kiri kanan
terlihat perkebunan sengon milik Perhutani yang daunnya meranggas. Namun, meranggasnya
daun-daun sengon ini membuat pemandangan terlihat eksotic, pohon-pohon berwarna
putih tanpa daun, ibarat berada di hutan mati.
|
Pohon sengon di hutan milik Perhutani |
|
Pohon sengon di hutan milik Perhutani |
Menurut info dari driver kami dan juga pemilik
warung di Pink Beach, sebenarnya jalan desa ini mau dibangun oleh pemerintah
untuk mengembangkan wisata, namun di tentang oleh oknum warga lokal yang
tinggal di kawasan hutan milik Perhutani. Nah kabarnya gazebo-gazebo yang ada
di bukit dan container yang menjadi shelter wisatawan telah di bakar oleh oknum
warga tersebut. Dan infonya lagi, warga-warga yang tidak di kawasan hutan milik
perhutani ini tidak mau dipindahkan dari lokasi.
Oh iya, kalo melihat di peta, area desa ini
sebenarnya tanjung/daratan yang menjorok ke laut. Jadi tanjung ini terdapat
tanjung-tanjung kecil. Di ujung tanjung ini terdapat Tanjung Ringgit dimana ini
adalah ujung jalan desa ini. Di sebelah kiri terdapat Pantai Tangsi atau yang
lebih dikenal dengan nama Pink Beach sementara di sebelah kanan juga banyak
terdapat tanjung yang salah satu nya adalah Tanjung Beloam.
Sampai di pertigaan, lurus Tanjung Ringgit dan
kiri ke Pink Beach, terdapat loket yang dijaga oleh warga setempat, wisatawan
lokal membayar Rp. 10.000 per orang dan wisatan asing Rp. 50.000/orang sehingga
terlihat beberapa motor turis asing di loket yang sepertinya batal masuk ke
pantai. Dari loket ini kita menuruni bukit yang tidak kalah jelek jalannya,
berjarak sekitar 200-300m. Buat yang bawa city car sebaiknya jangan ke sini.
Sampai di area pantai kami parkir dan menuju di
sebuah gazebo. Ternyata benar-benar
tidak rugi setelah menempuh perjalanan jauh dengan apa yang kami temukan. Pantai
yang luar biasa. Masih terlihat asri, jauh dari sentuhan modern dan tentu saja
sangat sepi. Mungkin banyak operator
yang tidak membuka trip ke sini atau kalah pamor dengan Pantai Kuta Mandalika
dan Pantai Selong Belanak.
Di pantai terdapat ayunan buat foto selfie
(gratis tentunya) dan beberapa kapal yang bersandar. Kapal-kapal ini adalah transportasi
alternatif selain menggunakan jalan darat. Biasanya pengunjung menyewa kapal
dari Pelabuhan Tanjung Luar, keuntungannya dengan kapal, bisa singgah di
pulau-pulau kecil dan ber-snorkeling. Sementara kalau menggunakan darat kita
bisa berkunjung ke Tanjung Ringgit, Tanjung Beloam dll.
|
Spot selfie Pantai Pink |
|
Pesona Pantai Pink |
Menggunakan drone kami bisa melihat keindahan
pantai ini dan area di sekitarnya dari atas. Terlipat pantai ini berupa teluk
yang diapit oleh dua tanjung di bagian kiri dan kanan. Di sebelah kiri kanan
juga terdapat pantai berpasir putih yang belum tersentuh sementara pulau-pulau
kecil bertebaran di sekitarnya. Air laut bergradasi putih, hijau dan biru
dengan kapal-kapal diam bersandar. Keindahan yang terabaikan....
|
Pantai yang tenang dilihat dari atas |
|
Pantai Pink dari atas |
|
Pantai Pink dari atas |
|
Pantai Pink dan Pantai Colong dari atas |
|
|
Pantai Pink dari atas |
Bukit Colong dan Pantai Colong
Komentar
Posting Komentar
Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!