Escape to the East-Komodo National Park Part II

Hari ke dua di laut disambut dengan matahari subuh yang cerah.
Tujuan kami kali ini adalah Pulau Rinca, Diving di Manta Point dan Pulau Padar.

- Pulau Rinca
Pulau Rinca tepatnya di Loh Buaya terdapat pusat Taman Nasional Komodo.
Menuju Pulau Rinca kita disuguhi pemandangan yang sangat indah di kiri-kanan, berupa pulau-pulau berbukit-bukit yang hijau kecoklat-coklatan.




Sekitar 2 jam perjalanan akhirnya kami sampai di jetty kecil Loh Buaya, sebagai catatan di sini Komodo disebut Buaya (darat). Makanya pas kita mendarat disambut dengan 'sign' hati-hati terhadap buaya, sehingga saya heran karena tidak ada buaya keliatan disekitar sana.
Setelah membayar tiket masuk di gerbang depan (biayanya sekitar Rp. 75.000/orang) kami di antar oleh 2 orang pemandu. Satu berjalan di depan dan satu lagi di belakang. Jalan menuju kantor Taman Nasional di kelilingi oleh pohon-pohon bakau. Jarak antara jetty dengan kantor sekitar 200m.
Akhirnya sampai di kantor nya, ya seperti biasa, photo-photo dulu... hehehe
Setelah beberapa lama, kami dikumpulkan dan diberikan pengarahan, apa yang tidak boleh dilakukan selama trekking/di dekat komodo. Yaitu:
- Jangan terlalu dekat
- Jangan membuat gerakan tiba-tiba
- Jangan berisik

Tongkat bercabang adalah alat yang dibawa oleh Guide. Tujuannya untuk menghadapi serangan komodo (dengan menekan tengkuknya dengan tongkat tersebut).
Setelah di beri pengarahan, kami pun berjalan, tidak beberapa lama di dekat sebuah bangunan ada beberapa komodo yang sedang santai (berjemur kali ya...). Kita photo-photo lagi hehehe
Setelah puas berfoto-foto kami melanjutkan perjalanan. DI tengah jalan ketemu lagi dengan komodo yang agak kecil.
Oke, lanjut lagi trekkingnya, kita menuju sarang komodo (tempat bertelurnya)
Akhirnya kita sampai di sarang komodo. Guide pun menjelaskan panjang lebar mengenai komodo. Jadi singkatnya sarang yang berupa lubang itu sebenarnya sarang burung yang direbut oleh komodo.
Komodo sekali bertelur sekitar 15-20 butir. yang menetas sekitar 3 atau 4 saja. Banyak predator termasuk komodo yang lain yang memakan telur atau anak komodo. Jadi 3-4 tahun pertama anak komodo yang lahir akan tinggal di pohon, untuk bertahan hidup dia memangsa serangga, kadal dll. Tahap awal ini ludahnya belum beracun, setelah memakan bangkai maka air ludah komodo akan beracun. Jika mangsanya kena gigitan, tidak akan langsung mati, beberapa hari kemudian dia akan mati, bau bangkainya akan tercium dalam radius 5km dan akan diburu oleh komodo.
Setelah selesai mendengarkan penjelasan Guide, kita melanjutkan trekking ke puncak bukit. Di sini kita akan melihat view yang sangat bagus sekali.
Perjalanan di tempuh sekitar 15 menit, lumayan berasa buat yang gak pernah olah raga hehehe...

Setelah puas berfoto-foto akhirnya kita turun. Kami mampir dulu di toko cendera mata. Eh disini ketemu lagi dengan seekor komodo yang lumaya gede.... jepret lagi ah...
Akhirnya belanja kaos, dan magnet
Meninggalkan Loh Buaya
- Manta Point
Setelah makan siang, kegiatan kedua kali ini adalah diving (menyelam) di Manta Point. Dalamnya sekitar 9 meter dengan dasar berupa kral-koral mati dan pasir. Arus disini cukup kencang, jadi harus bawa stik.
Awal-awal turun dan tidak beberapa lama kami menemukan 2 Giant Manta yang sedang 'leyeh-leyeh' menghadapi arus (tuhuannya untuk menangkap plankton.
Setelah cukup lama menikmati 2 ekor Manta, tiba-tiba dari belakang muncul Manta schooling, yang menari-nari.... indahnya...
Setelah puas melihat manta kami balik, kumpul ke meeting point gabung dengan yang lain yang sedang snorkeling. Karena arusnya kuat, kami hanya drifting sampai meeting point. Sebelum ke pemukaan kita safety stop dulu sekitar 3 menit.
Setelah gabung dengan yang lain kami pun kembali ke akapal untuk istirahat.


- Pulau Padar
Tujuan terakhir hari ini adalah Pulau Padar, salah satu icon Taman Nasional Komodo.Kalau dari atas seolah-olah kita berada di 3 danau.
Menuju ke puncak tentulah kita harus trekking dulu. Kita ambil sore agar tidak terlalu panas dan juga untuk melihat sunset. Rute trekking awal-awalnya landai dengan batu-batu dan pasir, jadi agak licin. Untung saya memakai sepatu trekking jadi tidak terlalu kesulitan. Menuju ke puncak kondisi jalanan agak terjal sesekali kita harus memegang batu.
Sampai di puncak kita disuguhi oleh pemandangan yang sangat menakjupkan.... ayo photo-photo lagi hehehe...

Selanjutnya menunggu sunset. Hanya saja karena banyak awan jadinya sunsetnya kurang sempurna. Tapi tidak apa-apa, masih sangat bagus sekali.
 
Setelah puas photo-photo kamipun kembali ke kapal. Karena gelap, turunnya jadi lama.
malam ini kami pun menginap di kapal, di Pulau Padar.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selabintana Juga Punya Curug Cibeureum..... !!!

Wisata Tenjolaya-Bogor Part X: Curug Ciseeng

Eksplor Solok Selatan Bagian 4: Kebun Teh Alahan Panjang, Mesjid Tuo Kayu Jao dan Danau Di Ateh (Danau Kembar)