Dari Curug Puncak Manik,
untuk menuju Curug Puncak Jeruk kami harus balik lagi ke arah Panenjoan, karena
berbeda arah. Dalam suasana hujan kami mampir di sebuah rumah makan di depan
Panenjoan.
|
Menikmati makan siang |
|
Menikmati makan siang |
Setelah makan siang,
masih dalam suasana gerimis, kami melanjutkan perjalanan menuju Curug Puncak Jeruk.
Mengandalkan Google Maps, kami menuju arah Waluran atau ke arah Jakarta/Sukabumi
kota. Di Google Maps terlihat jarak tempuh sekitar 18km/35 menit.
Atas petunjuk Maps,
kami memasuki jalan kecil dan offroad. Meski agak ragu, kami tetap melanjutkan
perjalanan. Kami memasuki area perkebunan kelapa sawit dan tidak terlihat rumah
satupun. Untung di tengah jalan kami bertemu penduduk lokal yang memberi
petunjuk arah.
|
Salah satu kondisi jalan |
|
Salah satu kondisi jalan |
|
Salah satu kondisi jalan |
Terus menyusuri jalan
berbatu di tengah perkebunan sawit hingga kami memasuki areal perkebunan
cengkeh. Melihat jalan ini, buat yang membawa mobil yang bukan offroad sangat
tidak dianjurkan. Dan kami hanya memakai motor bebek, karena sudah terlanjut
dan ditambah rasa penasaran kami tetap melanjutkan perjalanan.
Terus menyusuri ke
tengah perbukitan, kami bertemu dengan (seperti) komplek rumah pekerja kebun. Kami
dikasih tau oleh satpam bahwa perjalanan masih jauh. Di titik ini kami mulai
lagi perjalanan dengan kondisi jalan yang lebih parah ditambah jalan yang naik
turun bukit/lembah. Sampai akhirnya kami menemukan pos (sesuai petunjuk
satpam), kemudian ambil kanan. Di sini jalannya berupa tanah merah, karena
bekas hujan dan masih gerimis kami mengalami kecelakaan kecil hahahha. Di sini
motor kami jatuh, kaca spion pecah dan plat belakang agak terlepas.
Curug dari bawah
Sekitar 100m, terlihat
papan petunjuk selamat datang di Curug Puncak Jeruk. Tidak ada penjaga... ya
kali ada penjaga di tengah hutan gini.... hehehe. Untuk ke curug kami menuruni
bukit sekitar 50m. Di bawah telihatlah curug yang dicari dengan susah payah
ini....
|
Curug dari bawah |
|
Curug dari bawah |
|
Curug dari bawah |
|
Curug dari bawah |
Yang bikin kagum
adalah, curug ini sangat lebar, mungkin sekitar 100m. Curug ini ada 2 tingkat,
tingkat bawah lebih lebar di banding atas, tapi tingkat atas lebih tinggi. Karena
hujan, airnya jadi keruh, sayang sekali. Di seberang sungai terlihat hamparan
sawah yang menghijau.
Berada di lembah, curug ini diapit oleh dua kecamatan yaitu kecamatan Waluran (Desa Mekarmukti) dan kecamatan Ciemas (desa Mekarjaya).
Melewati bebatuan yang
ada di bawah curug, Revan mendekati curug bagian bawah. Kemudian naik ke atas
melalui sisi sebelah kanan. Di bagian atas terlihat area yang lumayan luas,
jadi air dari atas tidak langsung jatuh ke bawah.
|
Curug bagian atas |
|
Curug bagian atas |
Sedang asiknya
mengambil foto, kami kedatangan petugas (sepertinya petugas Perhutani) atau
pengawas perkebunan. Beliau mengatakan bahwa air curug siangnya masih berwarna
hijau/jernih, tapi berubah keruh karena hujan. Dan dari beliau juga, kami dikasih
tahu jalan pintas yang hanya berjarak 3km ke jalan raya dibanding jalan yang
kami tempuh tadi sekitar 6km. Tapi apapun jalur yang diambil tetap saja kondisi
jalannya sama, berbatu dan licin.
14.
Panenjoan
Sebelum menuju
penginapan kami mampir sebentar di Panenjoan. Selain sebagai Pusat Informasi
Ciletuh-Pelabuhan Ratu Geopark, di sini kita juga bisa melihat bentangan alam,
seperti di Puncak Darma, tapi dari sisi lain.
Komentar
Posting Komentar
Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!