Eksploring Pulau Bawean Bagian 2: Air Terjun Laccar, Danau dan Air Terjun Kastoba

Bukan hanya pantai dan pulau-pulau, di Bawean juga ada danau dan beberapa air Terjun. Lokasi air terjun dan danau yang kami kunjungi yaitu Air Terjun Laccar (baca: lac-car buka lak-kar), Air Terjun dan Danau Kastoba.

Air Terjun Laccar
Suasana di jalan
Air Terjun ini berada di Desa Teluk Dalam-Sangkapura, tidak terlalu jauh dari Pelabuhan tempat penyeberangan ke Gili. Jadi kami mengunjungi lokasi ini setelah hoping island dan snorkeling di Gili.
Keluar dari pelabuhan kami ambil jalur kanan, melewati Wana Wisata Pantai Kerrong. Tidak beberapa jauh dari Pantai Kerrong, melewati satu tanjakan kami sampai di Mayangkara View. Dari titik ini kita bisa melihat ke laut lepas serta ke Pantai Mayangkara.
Mayangkara View
Dari jalan utama, kemudian kami memasuki jalan menuju Desa Teluk Dalam yang berjarak sekitar 5km. Di sini jalannya tidak terlalu bagus, kondisi jalan di dominasi oleh aspal yang sudah terkelupas. Karena minimnya petunjuk jalan, kami hanya mengandalkan Google Maps. Sampai di ujung jalan, kami bertanya ke penduduk lokal mengenai lokasi tepat untuk air terjun ini.
Setelah tahu lokasi air terjun, kami parkir sepeda motor di sebuah tanah lapang (tidak ada loket ataupun penjagaan). Tapi jangan takut, karena parkir kendaraan di mana saja walau dengan kunci tergantung juga Insya Allah tidak akan hilang hehehe.
Dari parkir kami trekking sekitar 15 menit berjalan santai. Kami melewati sebuah kolam renang alami yang sudah terbengkalai dan tidak terisi air lagi.
Trekking menuju air terjun
Selanjutnya kami menyusuri sungai berbatu yang airnya tidak terlalu dalam dan tidak deras. Sungai dikelilingi oleh hutan yang masih alami, hanya terdengar suara serangga dan ditambah lagi tidak ada pengunjung lain selain kami berdua.

Sekitar 10 menit susur sungai, sampailah kami di air terjun. Air Terjun Laccar ini bertipe Pony Tail alias air terjun tunggal hanya saja air nya tidak terllau deras (mungkin sudah masuk musim panas). Tinggi air terjun sekitar 25 meter, lumayan tinggi. Air terjun ini jatuh di tebing yang melingkar, kalau kita berada dekat air terjun serasa kita berada di suatu ruangang besar dan sangat tinggi, berasa agak sedikit ‘horor’, feel not so good apalagi hanya berdua!!!.
Air Terjun Laccar
Air Terjun Laccar
Air Terjun Laccar

Air Terjun Laccar
Air Terjun Laccar
Bebatuan yang menumpuk di sekitar air terjun dan di aliran sungai terlihat seperti runtuhan dari tebing yang mungkin terjadi ratusan atau ribuan tahun lalu. Dengan sisi-sisi bebatuan yang tajam, mengharuskan kita berhati-hati ketika menaikinya. Dan saya sepertinya tidak beruntung karena kaki saya luka yang lumayan besar :D.

Setelah mengambil beberapa foto (hanya pakai kamera pocket karena DSRL nya lagi rusak), dan kebetulan sudah mulai sore, kamipun melanjutkan menuju Danau Kastoba.

Danau dan Air Terjun Kastoba
Awalnya kami ingin mengujungi Penangkaran Rusa Bawean, mengikuti Google Map, tapi kami memutuskan kembali karena sepertinya lokasi ini sudah tutup (mungkin butuh info lebih lanjut untuk ini).
Dari sini kami menuju ke Danau Kastoba yang berjarak sekitar 15km atau sekitar 30 menit perjalanan. Untuk ke Danau Ini kami juga mengandalkan Google Maps. Memasuki perkampungan sekitar 6 km kami akhirnya sampai meski udah sangat sore (sekitar jam 5). Kami memarkirkan motor di dekat rumah penduduk. 
View di sepanjang jalan menuju danau
View di sepanjang jalan menuju danau
View di sepanjang jalan menuju danau
 Di parkiran ada petunjuk arah ke Danau dan ke Air Terjun. Untuk ke danau kami harus trekking sekitar 15 menit. Hanya saja jalur trekkingnya sudah hampir tertutup semak-semak menandakan lokasii ini jarang sekali dikunjungi. Di sebelah kiri adalah sungai yang berhulu di danau dan sebelah kanan merupakan hutan. Jadi boleh di kata, danau ini berada di puncak bukit yang dikelilingi oleh hutan perawan.
Sampai di lokasi, bisa di tebak, hanya ada kami berdua. Agak-agak gimana gitu hehehehe....
Di pinggir danau terdapat sebuah saung dan mushola kecil serta ruang ganti yang tidak terurus dan hancur ditumbuhi semak-semak.
View di bukit menuju danau
Trek ke danau
Danau ini mirip dengan Situ Gunung yang ada di Sukabumi, hanya saja di sini sangat sepi dan tidak ada tanah lapang.
Danau Kastoba
Danau Kastoba
Danau Kastoba
Tidak lama kami di sini karena sudah sangat sore kemudian dari parkiran kami lanjut ke air terjun. Air terjunnya tidak terlalu jauh, palingan berjarak sekitar 50 meter dari parkiran. Air terjunnya tidak terlalu tinggi, mengalir di bebatuan dan jatuh ke kolam yang tidak begitu luas.
Air Terjun Kastoba
Air Terjun Kastoba
Air Terjun Kastoba
Hanya mengambil beberapa foto selanjutnya kami kembali ke penginapan dan menikmati sunset di penginapan. Perjalanan dari Danau ini menuju pelabuhan bearti kami sudah berkeliling Pulau Bawean, melewati jalur lingkar pulau. Jadi kalau diperkiran, keliling pulau ini sekitar 2 jam... lebih lama sedikit dibanding keliling Nusa Penida :D
Menikmati sunset di penginapan
Link terkait:
- Gili dan Gili Noko
- Tanjung Ghe'en/Tanjung Gaang dan Pantai Kerrong

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selabintana Juga Punya Curug Cibeureum..... !!!

Wisata Tenjolaya-Bogor Part X: Curug Ciseeng

Eksplor Solok Selatan Bagian 4: Kebun Teh Alahan Panjang, Mesjid Tuo Kayu Jao dan Danau Di Ateh (Danau Kembar)