Alam Minangkabau: Sarasah Kuau dan Bendungan Koto Pulai
Pernah ke Sumatera Barat melalu
Bandara Minangkabau? Jika pernah coba perhatikan sewaktu keluar pesawat dan
memasuki teminal, begitu turun eskalator didinding depan terdapat iklan
pariwisata Padang Pariaman (kabupaten tempat bandara ini berada). Nah, salah
satu foto yang terpampang dimana
terlihat seseorang sedang rapelling, itu adalah Sarasah Kuau (sarasah=air
terjun dalam bahasa Minang).
13. Sarasah Kuau
Setelah kemaren kembali dari Air
Terjun Nyarai, hari ini, 29 Juni 2017, kami berencana ke Sarasah Kuau. Meski masih berasa capek
sisa perjalanan kemarennya, tapi karena sudah dijadwalkan, tetap dijalani.
Arah menuju sarasah ini juga idak
terlalu sulit, melwati jalan propinsi Padang-Bukittinggi, tidak terlalu jauh
dari persimpangan ke Airport Minangkabau, terdapat spanduk petunjuk arah ke
Sarasah ini. Masuk ke jalan desa yang kondisinya beraspal bagus. Mata kita dimanjakan oleh pemandangan persawahan
yang membentang hijau berlatar belakang perbukitan.
Kondisi jalan menuju Sarasah Kuau |
Kondisi jalan menuju Sarasah Kuau |
Kondisi jalan menuju Sarasah Kuau |
Kira-kira 1 km mendekati parkir,
kondisi jalan agak jelek hingga memasuki perkebunan karet. Di sebuah warung
kami parkir. Dipinggir kebun karet terdapat aliran sungai, sama dengan sebutan
daerah ini yaitu Sungai Buluh. Di sungai ini terdapat spot-spot bagi pengunjung
untuk berenang. Airnya jernih dan berwarna kehijauan. Salah satu spotnya adalah
Lubuk Kandis (Lubuk=bagian sungai yang dalam/leuwi). Karena ponakan-ponakan
saya tidak ada yang minat ke Sarasah Kuau, jadinya mereka hanya berenang di
sekitar spot ini.
Lubuk Kandis |
Di temani oleh 2 orang anak
pemilik warung yang berusia 11 dan 6 tahun kami menuju Sarasah. Jarak ke
sarasah sekitar 2km, dapat ditempuh kira-kira dalam waktu 1 jam. 1/3 trek
pertama kami melewati perkebunan karet. Pekebunan ini dilewati oleh aliran
sungai sepanjang perjalanan terdengan suara aliran air yang melewati bebatuan. Karena
kondisi saya masih agak capek, perjalanan kali ini berasa berat, jadi terpaksa
saya berjalan agak lambat.
Petunjuk jalan menuju sarasah |
Selanjutnya memasuki area pebukitan,
yang terdapat ladang-ladang dan juga kebun duren. Kebetulan saat itu sedang
musim duren, terlihat banyak buah duren bergelantungan di dahannya duren-duren
yang sudah dikumpulkan untuk dijual.
Panen duren |
Hingga sampai di suatu pondok
yang berada dekat sungai. Biasanya pondok ini menjadi tempat menginap sementara
buat pekebun yang mengumpulkan duren. Selanjutnya kami menyeberang sungai.
Sungai yang sangat jernih hingga kelihatan dasar sungai. Terlihat seorang bapak
sedang menikmati makan siang di pinggir air terjun kecil yang berkolam cukup
luas.
Menyeberang sungai |
Selanjutnya kami naik bukit lagi,
hanya sekitar 50m, terlihat sebuah rumah kayu kecil, yang tertulis Homestay Raja,
sekilas tidak terlihat seperti homestay, lebih menyerupai rumah-rumah peladang.
Dari sini kita bisa melihat sebagian Lubuk Alung dari kejauhan dan dibelakang
terlihat Sarasah Kuau.
terlihat air terjun di belakang penginapan ini |
View dari bukit |
Menuju sasarasah, meski tinggal
sekitar 100 meter lagi, ternyata jalan setapak ke bawah sudah tertutup semak. Karena
jarang dikunjungi dan lembab, jadinya banyak pacet nya. Jadi turun ke bawah
selain melihat jalan, juga melihat pacet, begitu nempel langsung di lepas
sebelum mengisap darah.
Sampai di bawah, terlihat jelas
air terjun yang kami tuju. Tingg air terjunnya kira-kira 15 meter, bentuknya
bukan seperti Ponytail seperti umumnya air terjun, tapi melewati bebatuan dan
kemudian menyebar (cascade). Di bawah terdapat kolam yang cukup dalam dan
dihiasi bebatuan besar.
Sarasah Kuau tingkat pertama |
Selanjutnya air mengalir dan
jatuh membentuk air terjun tingkat kedua. Turun melihat tingkat kedua ini kami
harus melewati jalur yang lumayan sulit, karena melewati pinggir sungai berbatu
besar dan licin.
Sarasah Kuau tingkat dua |
Sarasah Kuau tingkat dua |
Hal yang sulit lagi, ketika
menuju air terjun tingkat ketiga. Karena pinggir sungainya langsung berupa
bebatuan besar, jadi sulit mengambil foto. Saya harus puas hanya dengan
mengambil foto dari samping. Sepertinya untuk mengambil foto dari depan, kami
harus melakukan susur sungai dari aliran bawah. Tapi berhubung tidak ada guide
yang kompeten, saya tidak menempuh jalur itu.
Sarasah Kuau tingkat 3 |
Setelah mengambil foto air terjun
tingkat tiga kamipun kembali. Tadinya guide kecil saya mengajak ke Rumah Pohon
karena katanya dari sana bisa melihat ke Bandara Minangkabau. Tapi karena sudah
kecapek-an, saya memutuskan langsung balik.
Sampai di warung, kami menyantap
bekal yang tadi dibawa dari rumah. Setelah memberi tip buat guide-guide kecil
dan parkir kami pamit untuk pulang.
14. Bendungan Koto Pulai
Sebelum sampai di rumah, kami
mampir dulu di Bendungan Koto Pulai yang berjarak sekitar 6km. Dari persimpangan Bandara, kami mengambil
Jalan By Pass, hingga mencapai Koto Pulai. Dari simpang Koto Pulai keparkiran
lokasi wisata ini sekitar 5 menit saja.
Tidak tersedia parkir khusus, di
lokasi ini. Hanya tersedia parkir di rumah penduduk yang cukup untuk 3-4 mobil
saja. Dari sini kami jalan sekitar 50 meter ke arah sungai dan sudah terlihat
bendungan yang cukup fenomenal ini.
Tinggi bendungan sekitar 10
meter, membentuk tebing air terjun yang banyak digemari penggemar fotografi.
Tidak disarankan untuk berenang di area air terjun.
Kabarnya dahulu lokasi ini akan
dijadikan lokasi wisata oleh pemerintah setempat tapi tidak terlaksana.
Terakhir ada kejadian mahasiswa yang tewas tenggelam karena berenang di area
air terjun. Dan semenjak itu lokasi ini jadi sepi pengunjung. Kondisi bendungan
sendiri sudah agak rusak, banyak bagian beton yang terkikis dan terbawa arus
meninggalkan potongan-potongan beton dan besi di sungai yang cukup berbahaya
kalau terinjak. Jadi mesti hati-hati kalau mesuk ke sungai untuk mengambil
foto.
Setelah mengambil beberapa foto
kamipun kembali menjelang magrib menuju rumah yang tidak terlalu jauh dari sini.
View dari atas bendungan |
Biaya-biaya:
- Sarasah Kuau: biaya guide seiklasnya
- Parkir: seiklasnya
- Bendungan Koto Pulai: parkir seiklasnya
Komentar
Posting Komentar
Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!