Sabtu, 30 Juni 2018.
Curug Cibeureum
Hunting curug kali ini adalah Curug Cibeureum, curug
yang masih relative baru dibuka untuk umum. Untuk ke curug ini sangat gampang
sekali, cukup berkendara baik motor atau mobil menuju ke arah
Puraseda-Leuwiliang tembus Cianten. Dan gerbang ke curug ini persis berada di
inggir jalan utama.
Karena rute yang akan kami tempuh lumayan jauh (meski
sama-sama di Bogor), saya dan Revan berangkat sekitar jam 7.30 pagi. Cuaca
lumayan cerah meski agak berawan. Seperti biasa jalanan Dramaga macet, karena
pakai motor, kami harus nyelip ke kanan untuk menembus kemacetan. Lepas
Dramaga, kemudian lancar dan kembali macet mendekati pertigaan Cibatok kemudian
pertigaan Cemplang. Dari pertigaan Cemplang, di sini sudah mulai sepi. Jarang
dari pertigaan ke gerbang Curug Cibeureum hampir 20km.
Melewati Desa Puraseda dan kampung Cisalak imana terlihat view yang sangat
menggoda untuk berhenti tapi kemi terus lanjut hingga memasuki Kawasan Taman
Nasional Gunung Halimun Salak. Di sini suasana hutan sangat terasa dimana kita
dikelilingi pohon-pohon besar dan suasanya yang nyaman dan asri. Hingga kami
sampai di gerbang Curug Cibeureum. Untuk motor biasa parkir di dalam kalau
mobil parkir dibagian luar. Nah, perlu dicatat, wilayah Curug ini masuk Desa
Cibunian kecamatan Pamijahan, meski tidak jauh dari wilayah ini (Puraseda)
masuk kecamatan Leuwiliang dan beberapa ratus meter menuju Kebun Teh Cianten
juga masuk kecamatan Leuwiliang.
|
Desa Puraseda |
|
Desa Puraseda |
|
Kampung Cisalak |
|
Suasana Taman Nasional |
Setelah membayar tarif masuk Rp. 10.000/orang dan parkir
motor Rp. 10.000, kemudain kami menuju ke area spot foto. Di area ini tersedia
beberapa rumah pohon, saung dll. Tidak ada lagi biaya untuk berfoto di area
ini, karena sudah masuk semua/all in hehehe. Jadi silahkan berpuas-puas berfoto
disini dengan latar perbukitan dan lembah yang menghijau.
|
Lokasi gerbang yang ada di pinggir jalan utama |
|
Spot foto di wana wisata |
|
Spot foto di wana wisata |
|
Spot foto di wana wisata |
|
Spot foto di wana wisata |
Karena masih pagi dan belum ada pengunjung selain
kami, untuk ke curug kami menunggu petugas membukakan pintu. Untuk menuju curug
sudah di siapkan jalan setapak. Meski jalannya cuman sekitar 300m dan biasa
jalan santai tapi akan cukup menguras tenaga ketika balik hehehe. Siapkan bekal
cemilan dan minuman karena di bawah tidak ada yang menjual makanan.
|
Jalan turun |
|
Jalan turun |
Setelah berjalan sekitar 30 menit kami sampai di
curug, terlihat beberapa petugas sedang merapihkan dan memperindah area curug.
Tersedia beberapa saung sehingga pengunjung biasa beristirahat. Terlihat 3
tingkatan curug yang berjarak tidak terlalu berjauhan. Tinggi curug tidak lebih
dari 5 meter, istimewanya curug-curug ini mengalirkan air yang sangat jernih
dan dingin karena berasal dari mata-mata air di Gunung Salak. Juga, karena
berada di lembah dan dinaungi pepohonan sehingga suasananya sangat adem dan
cocok untuk bermalas-malasan.
Pertama-tama kami menuju Curug 1. Melewati jembatan
bambu kecil yang disediakan untuk menyeberangi sungai berbatu yang tidak begitu
dalam. Curug ini tingginya sekitar 5m, karena kolamnya dalam maka hanya
diperbolehkan untuk orang dewasa. Lokasi Curug 1 ini cocok buat bersantai
bersama teman-teman dan keluarga. Untuk anak-anak bisa berenang dialiran
sungainya yang dalamnya hanya sebetis.
|
Curug 1 |
|
Curug 1 |
|
Curug 1 |
|
Curug 1 |
Curug 2, yang berada begitu kita turun jalur trekking,
agak lebar dibanding 2 curug lain melewati tebing sekitar 90 derajat. Air
kolamnya terlihat tidak begitu dalam dan anak-anak bisa berenang dikolamnya
asal dijaga.
|
Curug 2 |
|
Curug 2 |
Curug 3 mempunyai kolam yang dalam dan diperuntukkan
buat orang dewasa. Untuk turun ke bawah, kita melewati tebing batu dan harus
hati-hati ketika turun. Curug 3 ini menurut saya adalah yang paling indah
diantara ketiga curug yang ada. Di aliran sungainya terdapat kolam-kolam yang
tidak begitu dalam sehingga anak-anak bisa bebas berenang.
|
Curug3 |
|
Curug 3 |
|
Curug 3 |
|
Curug 3 |
Meskipun wana wisata curug ini enak buat dikunjungi
bersama teman-teman atau keluarga tapi terlihat sangat sepi. Selama di curug,
kami hanya melihat 1 orang tamu yang datang kemudian. Mungkin masih banyak
masyarakat yang belum mengetahui ataupun kurangnya promosi.
Kembali ke atas, berbeda dengan lokasi curug, di spot
foto lebih banyak pengunjung. Ada yang cuman selfie ataupun hanya duduk-duduk
menikmati pemandangan. Terlihat juga satu rombongan besar sedang memasak dan
sebagian lagi memesan makanan dari warung-warung yang berada di depan pos.
====================
Lokasi: Curug Cibereum
Alamat: Desa Cibunian-kecamatan Pamijahan
Kabupaten Bogor
Biaya: Rp. 10.000/orang dan Rp. 10.000 parkir motor
Curug Cicandra dan Kebun Teh Cianten
Dari pos Curug Cibeureum, sekitar 500 meter didepan
kami memasuki Kawasan PT. Perkebunan Nusantara (PTPN) VII Cianten. Dan wilayah
Cianten adalah bagian dari kecamatan Leuwiliang. Dan mulai dari sini juga,
jalanan yang tadinya beraspal sekarang menjadi beton. Dari sini sekitar 7km
kita akan masuk wilayah Sukabumi. Jadi jika kalian mau ke Sukabumi menggunakan
bus, sudah ada bus Damri dengan rute Leuwiliang-Sukabumi.
Melewati perkebunan teh dengan sedikit rumah-rumah
yang berada dikiri kanan dan kondisi jalan mulus membuat adalah perjalanan yang
sangat mengasikkan. Tapi jangan lengah ketika melihat kiri kanan karena
keselamatan adalah nomor satu.
Sampai di gerbang/portal yang dibuka oleh Satpam, kami
langsung bertemu pertigaan. Jika lurus ke Sukabumi, ke kanan terlihat plang
menuju lokasi wisata Bakukung dan Curug Cicandra. Awalnya kami belum tahu sama
sekali mengenai keberadaan Curug Cicandra. Kami memutuskan mengunjungi Curug
Cicandra dan Bakukung.
|
Portal perkebunan teh, ambil kanan |
Kira-kira 200m memasuki kawasan perkebunan kami
menemukan pertigaan lagi, ke kanan sekitar 100m ke Bakukung dan kiri ke Curug Cicandra
(tidak ada petunjuk jarak ke curug). Kami memutuskan pertama kali ke Curug Cicandra
berharap lokasinya tidak terlalu jauh. Karena memasuki kawasan perkebunan, maka
kondisi jalannya tidaklah bagus, berbatu dan kadang-kadang berlobang.
|
Arah kiri ke Curug dan kanan ke Bakukung |
Di lura perkiraan, ternyata lokasi curug lumayan jauh,
mungkin sekitar 5-6km. Untung saja pemandangan sepanjang perjalanan cukup
menghibur walaupun disuguhi oleh perkebunan teh dan sedikit kampung pekerja
pemetik teh. Sampai akhirnya kami menemukan plang curug yang mengarah ke kiri.
Di sini merupakan akhir dari perkebunan teh. Jalannya sudah berupa tanah merah
dan licin, dan ketika akan menurun, motor kami jatuh karena slip.
|
Jauh dengan gaya bersahaja |
|
Curug ke kanan (foto pulang dari curug) |
Sesudah turunan terlihat persawahan kiri kanan. Kami
parkir motor di pinggir kebun dan mulai trekking. Trekking melewati pohon teh
yang tingginya hingga 5 meter dan dipanen untuk mendapatkan kayunya yang kuat
dan lentur. Setelah mendapat info dari bapak yang sedang menebang pohon teh
kami melanjutkan perjalanan dan keluar dari kebun sudah terlihat lokasi parkir
curug tapi tidak ada penjaga.
|
Melewati pepohonan teh |
Melewati gerbang kayu yang tidak terkunci, kami
trekking skitar 200m dan akhirnya sampai di lokasi curug. Terlihat saung dan
musholla tapi tidak ada pengunjung satupun. Juga terlihat kolam renang yang
dibuat dengan membendung aliran curug. Dari kolam sudah terlihat curug aliran
bawah yang tersembunyi di balik bebatuan. Untuk mendekati curug utama kita harus
memanjat tebing dari sebelah kiri.
|
Suasana di area curug |
|
Suasana di area curug |
|
Curug Cicandra aliran bawah |
Sampai di depan curug baru terlihat dengan jelas
keindahan curug ini. Curug ini tingginya sekitar 8m, airnya sangat dingin dan
jernih karena langsung dari pegunungan. Tidak adalagi akses ke atas untuk
melihat aliran sungainya karena berupa tebing. Harus hati-hati mengambil foto
curug ini dari depan karena ruang yang tidak terlalu luas karena di depannya
sudah tebing.
|
Aliran curug view atas
|
|
Curug Cicandra dari samping |
|
Curug utama
|
|
Curug utama
|
Gerimis. Beristirahat sebentar di saung dan
melanjutkan perjalanan di tengah gerimis. Sampai dipertigaan, kami bermaksud ke
Bakukung dan akhirnya baal karena melihat kondisi cuaca. Gerimis pun menjadi
hujan disepanjang perjalanan.
|
Pulangnya jatuh lagi |
|
Kehujanan di perjalanan |
Beikut foto-foto di area perkebunan teh:
=================
Lokasi: Curug Cicandra dan Perkebunan Teh Cianten
Alamat: Kampung Cianten, Desa Purasari
Kecamatan Leuwiliang-kabupaten Bogor
Biaya: - (tidak ada penjaga)
Komentar
Posting Komentar
Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!