Melanjutkan perjalanan sebelumnya,
dari Goa Batu Kapal sampai di penginapan hampir jam 2. Untung kami menginap
dekat pasar jadi tidak terlalu susah untuk mencari makan meski banyak yang
masih tutup.
Rencananya kami akan mendi
air/berenang di air terjun yang nanti akan kami kunjungi, yaitu di Air Terjun Kembar
atau Air Terjun Tansi Ampek. Setelah makan siang dan kembali ke penginapan
untuk mempersiapkan pakaian ganti kami melanjutkan perjalanan ke arah
Perkebunan Teh Liki dimana di sini juga banyak air terjun.
Kebun Teh Liki
Konon, inilah kebun Teh terluas di
dunia dalam satu hamparan, lebih dari 2.000 hektar!!! Umumnya hasil perkebunan teh
ini di ekspor ke Eropa. Pekebunan ini di kelola oleh PT. Mitra Kerinci dan pas
saya tanya ke salah satu warga sana, perusahaan ini masih milik Rajawali Grup.
Perkebunan ini berada di kaki
Gunung Kerinci, jadi terbayang kan gimana sejuk dan hijaunya pemandangan di
sini. Kalau kalian melihat perkebunan teh di Puncak, nah itu belum apa-apa
dibandingkan dengan di Liki ini…!
|
Salah satu sudut Kebun Teh Liki |
|
Salah satu sudut Kebun Teh Liki |
|
Salah satu sudut Kebun Teh Liki |
|
Salah satu sudut Kebun Teh Liki |
Air Terjun Tansi Ampek
Mengikutin petunjuk dari Google
Maps, kami memasuki Perkebunan Teh Liki. Karena jalannya bukan jalan Nasional,
atau jalan negara, maka jalannya adalah jalanan berbatu dan tanah. Beberapa kilometer
di depan kami melihat plang petunjuk arah ke Air Terjun Tansi Ampek. Tapi
karena tujuan pertama kami adalah Air Terjun Kembar, kami melanjutkan
perjalanan sampai di pertigaan. Mengambil jalan kiri dan berada di
tengah-tengah perkebunan teh yang sangat sepi, mobil pun tidak bisa melanjutkan
perjalanan karena kondisi jalan.
Saya dan Revan melanjutkan jalan
kaki mencari lokasi air terjun. Capek berjalan kaki, tidak ada tanda-tanda air
terjun ataupun warga untuk bertanya, akhirnya kami kembali ke mobil dan
melanjtkan perjalanan ke Air Terjun Tansi Ampek.
Mengikutin plang petunjuk arah ke
Tansi Ampek, ternyata jalannya juga tidak bagus, akhirnya di suatu pertigaan
kami berempat melanjutkan jalan kaki. Berjalan santai dan mengikuti petunjuk
arah, ternyata lumayan jauh juga hahahaha.
|
Kondisi jalan di perkebunan teh |
|
Kondisi jalan di perkebunan teh |
|
Kondisi jalan di perkebunan teh |
Di suatu pertigaan jalan setapak
dekat sungai, kami mengambil jalur kiri menuruni bukit. Mengikutin jalan
setapak di bibir tebing terdengar gemuruh air sungai. Sampai di bawah terlihat
sungai dengan arus yang sangat deras. Bebatuan besar menghiasi sungai yang berair
sangat jernih sekali. Terdapat jembatan kayu yang menghubungkan kedua sisi
sungai. Di ujung sungai terdapat semacam goa/terowongan tempat air jatuh ke
bawah. Dan di ujung juga merupakan tebing.
|
Aliran atas Air Terjun Tansi Ampek |
|
Aliran atas Air Terjun Tansi Ampek |
|
Aliran atas Air Terjun Tansi Ampek |
|
Aliran atas Air Terjun Tansi Ampek |
Di kejauhan terlihat landmark Air
Tejun Tansi Ampek berwarna merah. Berarti kami salah jalan, dan kami berada pas
di atas air terjun. Tapi dengan salah jalan ini kami bisa mengetahui sisi lain
Air Terjun Tansi Ampek.
Melanjutkan perjalanan, dari
pertigaan kira-kira 100 meter kami ketemu lokasi air terjun. Tidak ada
penjagaan ataupun loket, hanya ada sepasang suami istri yang berjualan mie
instan dengan termos air panas. Menuruni bukit kira-kira 100m kami sampai di
landscape air terjun.
|
Akhirnya sampai di air terjun
|
Melanjutkan ke sungai mendekati air
terjun kami menuruni anak tangga yang sudah di cor. Sampai di bawah terlihat
jelas kecantikan air terjun ini. Air terjun ini mempunyai 2 tingkatan.
Masing-masing tingkatan mempunyai ketinggian sekitar 15-20m. Airnya dingin dan
sangat jernih karena alirannya tidak melewati perumahan. Untuk berfoto disini
harus hati-hati karena bebatuannya licin, dan gegara ini Revan kecebur dan HP
nya rusak.
|
Air Terjun Tansi Ampek
|
|
Air Terjun Tansi Ampek
|
|
Air Terjun Tansi Ampek |
Ada beberapa anak-anak muda yang
berenang di kolamnya yang konon adalah kolam yang terluas di antara air terjun
yang ada di Sumatera Barat. Sangat disayangkan beberapa dari mereka berenang
disekitar tempat jatuhnya air terjun, sangat berbahaya karena resiko terkena
pusaran air. Dan juga, mereka mandi menggunakan sabun dan sampo yang seharusnya
dilarang karena mencemari sungai.
|
Air Terjun Tansi Ampek dan pengunjung yang berenang |
|
Air Terjun Tansi Ampek dan pengunjung yang berenang |
|
Air Terjun Tansi Ampek dan pengunjung yang berenang |
Di sisi tebing bagian kiri, oleh
Pemda dibangun semacan gazebo tempat istirahat pengunjung. Dari atas sini kita
juga bisa melihat air terjun keseluruhan.
|
View air Terjun dari tebing kiri |
Karena hari sudah sore. Kami memutuskan
kembali ke penginapan. Dan sebelumnya menikmati mie instan yang mana
pedagangnya sudah siap-siap pulang. Menurut info dari Ibu yang jualan
seharusnya kami ke air terjun ini melalui Desa Wonorejo karena akses jalannya
lebih bagus. Dan dari Ibu ini pula kami mendapat info jalan pintas melewati
kebun teh ke tempat mobil kami menunggu.
|
Jalan tembus memasuki perkebunan teh |
|
Jalan tembus memasuki perkebunan teh |
|
Jalan tembus memasuki perkebunan teh |
Oh iya diantara kalian pasti ada
yang nanya kok nama Desa nya Wonorejo? Karena disini banyak sekali warga dari
Jawa yang dulu datang untuk bekerja di perkebunan teh. Mayoritas sekarang sudah
membaur dan tinggal turun temurun di sini.
Baca juga:
Komentar
Posting Komentar
Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!