Wisata Bandung II: Curug Cimahi/Curug Pelangi dan Curug Aseupan


Senen, 12.12.2016
Setelah dari Stone Garden dan Gua Pawon, kami melanjutkan perjalanan menuju Lembang. Jam sudah menunjukkan 11.30. Kalau melihat di peta, tujuan terdekat yaitu Curug Cimahi/Curug Pelangi. Perjalanan cuman ditempuh kira-kira 15 menit. Beberapa puluh meter sebelum curug terlihat parkiran yang luas. Tapi kami masih ragu hingga akhirnya lewat dan mesti balik lagi. Kami pun parkir di area yang tadi dilewati. Pas masuk area parkir tidak terlihat juru parkir jadi kami bebas memilih tempat parkir. Kemudian jalan kaki menuju loket masuk curug yang berada di seberang jalan. Tiket masuk Rp. 15.000/orang, cukup mahal sih, tapi sebelum masuk kami dikasih tau bahwa pengunjung tidak bisa ke bawah hingga area curug, sudah hampir 3 minggu ditutup. Penyebabnya longsor dan debit air yang tinggi. Oh iya, area ini dikelola oleh Perhutani Banung Barat. 
Meski dikasih tahu bahwa pengunjung cuman bisa sampai dek kedua, sepertinya tidak mengurangi niat kami untuk masuk. Buat kalian, jangan berpikir ke curug ini seperti curug-curug yang biasa, dimana kita harus berjalan jauh, trekking, naik turun bukit dan masuk hutan. Sama sekali tidak, karena curug ini berada persis dipinggir jalan, dibalik tebing, tersembunyi dibalik pepohonan/hutan.
Melewati gerbang, kita akan turun menggunakan tangga-tangga yang sudah disediakan dan besi pegangan dipinggir-pinggir sehingga pengunjung akan aman. 
Seperti diceritakan di atas, kami hanya mengambil foto-foto dari jauh. Tapi lumayan sih, tidak mengurangi keindahan curug ini. Curug ini adalah curug tunggal yang jatuh tidak melewati bebatuan.Karena sudut pandang terbatas, kami tidak begitu lama di sini. 
Berhubung juga sudah lapar, kami menyudahi kunjungan kali ini. Jam sudah menunjukkan pukul 13.45 dan kamipun mencari makan siang. Karena di sepanjang jalan banyak tempat makan, kami memilih salah satu rumah makan, Rumah Strawbe**y. Kami mengambil paket nasi liwet plus kangkung, dan kelapa muda, total sekitar Rp. 120.000. Karena porsinya banyak, akhirnya sisanya dibungkus, buat makan malam hehehhee… hemat kan…
Setelah makan kami melanjutkan perjalanan ke Curug Tilu Leuwi Opat. Oh iya, parkirnya gratis, gak ada yang jaga.....
Berbekal Google Map kami mengikuti arah yang ditunjuk. Jaraknya gak lebih dari 2km. Menuju lokasi curug ini kita harus masuk ke per’villaán dimana didalamnya terdapat villa-villa yang disewakan, berasa memasuki komplek perumahan elit. Di jalan kami ketemu 2 anak kecil yang sedang jalan, kami menanyakan lokasi curug dan kebetulan mereka tinggalnya deket sana, jadilah mereka kami barengan. Keluar dari perumahan, kami memasuki jalan desa berbatu, dikiri kanan terdapat kebun sayur-sayuran. Beberapa puluh meter sebelum parkir, 2 anak tersebut turun… mak icih ya dek…..
Sampe di parkir udah menunjukkan pukul 3-an. Wah dah kesorean ya hahahha. Gapapa deh, jadi sepi hehehe. Tiket masuk dikenakan tarif Rp. 10.000/orang. Beberapa meter dari loket, ada 2 jalur, kiri ke arah bawah dan lurus. 
Kami mengambil jalur bawah. Pertama kali kami menemukan rakit, gak ada yang jaga. Kami pun mencoba menaiki rakit bergantian. Ditenga sungai disediakan tali buat pegangan.
 
Kemudian kami melanjutkan perjalanan. Masih di satu aliran sungan kami menemukan curug lagi yang dibawahnya ada leuwi (kolam). Di kolam ada bapak-bapak yang menyewakan bebek-bebekan, keliatannya gak ada yang menyewa, mungkin sudah sore. Nah si Bapak bilang di atas ada Curug Tiga (kami kira itu Curug Tilu).
Naik ke atas beberapa puluh meter jalannya mentok, di depan terdapat curug yang strukturnya amazing banget. Bertingkat-tingkat.
Untuk menuju ke curug kita harus berenang dulu melewati aliran sungai sekitar 2 meteren, gak ada jalan lain....
Mengikiuti jejak 2 orang pengunjung, Revan pun menuju kesana. Setlah Revan gantian saya.
Setelah  melewati kolam, naik (disediakan tali), selanjutnya ke atas di sediakan tangga kayu. Oh ya di atas kondisinya sepertinya berantakan habis badai, ada beberapa pohon besar tumbang, jadi saya gak berlama-lama disini. Setelah mengambil beberapa poto kami turun lagi ke bawah menyusuri sungai. Ternyata ada 1 lagi curug…. Ceklek lagi ahhhh… :D
Hampir jam 5 sore, kami harus melanjutkan perjalanan sekalian mencari penginapan buat malam ini….. tapi si Revan mau jalan naik Shaking Bridge dulu, ya udah deh…. Ikutan aja… (padahal ada peringatan, dilarang naik tanpa pengawasan) hihihi.
Oh iya di sekitar sini kami menemukan toilet yang kurang terawat. Jadi kalau mau ke WC atau mandi mendingan di depan deket loket.
Sampe di loket kami baru tau dari penjaga ternyata Curug Tilu nya bukan yang kami kunjungi tadi… hahhhhh???. Ke Curug Tilu harusnya lurus, berjarak sekitar 1.5km. Jadi Curug yang kami liat tadi namanya Curug Aseupan….. ya udahlah… lain kali kalo ada waktu ke sini lagi …
Jam 5-an kami sampai parkir, setelah bayar Rp. 5.000 kami melanjutkan perjalanan. Tujuan selanjutnya yaitu mencari penginapan, karena besok pagi ke Grafika Cikole kami pun mencari penginapan sekitaran sana (di Grafika CIkole, pas telp ternyata bayarnya Rp. 920.000, mungkin peak season yes….). Akhirnya kami mendapatkan penginapan berjarak sekitar 1 kilo dari Grafika Cikole. Tarifnya Rp. 250.000, lagi-lagi gak ada air hangat dan minuman….. ya ud yang penting bisa tidur malam ini……..Sebelum tidur nikmatin dulu nasi sisa makan siang tadi hehehehe….

Link terkait:
Curug Country dan Penagkaran Rusa Cariu
Stone Garden dan Gua Pawon  
Terminal Wisata Grafika Cikole dan Tangkuban Perahu
Floating Market dan Farm House

Komentar

  1. Balasan
    1. Kereen mas, yg diatas baru sampai Curug Aseupan. Ke Curug Tilu nya belum, udah hampir magrib jadinya gak sempat

      Hapus
  2. mantap banget kak, kayaknya gak nyesal Maen kesana
    thanks Gan Infonya

    BalasHapus

Posting Komentar

Leave you message here...!!!
Tinggalkan komentar Anda di sini...!!!!

Postingan populer dari blog ini

Selabintana Juga Punya Curug Cibeureum..... !!!

Wisata Tenjolaya-Bogor Part X: Curug Ciseeng

Eksplor Desa Puraseda 4: Curug Puraseda dan Curug Tengah