Wisata Bandung I: Stone Garden yang Mempesona dan Jejak Manusia Purba di Gua Pawon
12 Desember 2016
Link terkait:
- Curug County dan Penangkaran Rusa-Cariu
- Curug Cimahi dan Curug Aseupan
- Terminal Wisata Grafika Cikole dan Tangkuban Perahu
- Floating Market dan Farm House
Bangun pagi-pagi, Revan yang udah bawa sepatu
olahraga pergi lari. Pas buka jendela terlihat pemandangan sawah dengan latar
pegunungan. Ceklek dulu.....
Hampir jam 7, kami sarapan di hotel yang ala
kadarnya, nasi putih sama sop wortel dan bakwan jagung serta krupuk, segitu
aja? Ya segitu aja.... #jedotin kepala ke bantal.
Jam 7 kami berangkat ke destinasi berikutnya:
Stone Garden dan Gua Pawon di Citatah-Padalarang-Bandung Barat.
Pagi itu jalanan gak arah ke Bandung tidak rame
malah bias dibilang sepi. Jadi ingat jaman kuliah dulu waktu belum ada tol
Cipularang, ke Bandung naik bus lewatin Puncak-Cianjur hehehehe....
Nah, di pertigaan PLTA Saguling terlihat antrian
mobil yang panjang dari arah Bandung, sepertinya ke arah Sahyang Heleut, salah
satu destinasi yang masih tercatat di wish list, mudah-mudahan suatu saat bias
ke sana.
Memasuki Citatah, terlihat di kiri jalan
bukit-bukit kapur dan jalanan dengan kondisi mendaki. Sampai akhirnya kami
melihat plang besar Gua Pawon, kami ambil kiri. Jalan masuk yang menurun tapi
bagus dengan konkret. Sekitar 300m kami langsung ketemu gerbang Gua Pawon. Jadi
sebenarnya wisata utama disini adalah Gua Pawon, sementara Taman batu (Stone
Garden) berada di atas Gua Pawon. Gua Pawon dikelola oleh pemerintah sementara
Stone Garden oleh masyarakat sekitar.
Jam sudah menunjukkan jam 9.00, setelah bayar
tiket, Rp. 5.000/orang dan parker Rp. 5.000, ini termasuk sangat murah yes...?
Dengan fasilitas parker yang bersih, tempat leyeh-leyeh, toilet dan musholla
serta warung.
Oh ya, tujuan kami pertama yaitu ke Stone Garden
dulu hehehe, dari parkiran Gua Pawon, ada petunjuk arah ke Stone Garden, dimana
kita harus hiking aka mendaki bukit dulu ke atas. Kira-kira 15 menit, lumayan
juga sih jadi ingat ke Gili Lawa dulu hehehhehe. Cuman ke Gili Lawa panas
banget... kalo disini kita bias liat view pedesaan, sawah, dan bukit. Nah di
atas akan ada loket kecil yang dijaga pemuda setempat untuk pembelian karcis.
Harga tiket nya murah kok Rp. 5.000 per orang.
Oh ya kalo kamu gak mau mendaki bukit, sebaiknya jangan masuk lewat Gua Pawon, tapi bisa langsung masuk ke Stone Garden, mendaki juga sih cuman gak terlalu berat. Pintu masuknya pasti beda lah ya….cuman saya gak tau berapa uang parkirnya karena gak lewat sana (yang dijaga masyarakat setempat).
Oh ya kalo kamu gak mau mendaki bukit, sebaiknya jangan masuk lewat Gua Pawon, tapi bisa langsung masuk ke Stone Garden, mendaki juga sih cuman gak terlalu berat. Pintu masuknya pasti beda lah ya….cuman saya gak tau berapa uang parkirnya karena gak lewat sana (yang dijaga masyarakat setempat).
Sebelum masuk ke Taman-nya, kita melewati
warung-warung penjual makanan kecil dan minuman, selanjutnya ada lagi loket
kecil, nah kalo udah beli tiket tinggal tunjukkan saja, nanti tiketnya dirobek.
Nah di belakang loket kita bisa foto-foto dulu
hihihi…..
Naik dikit foto lagi……. Disini loh tuh iklan
(katanya) salah satu produk obat nyeri Counterpa*n. Beranjak ke atas kita bisa
melihat hamparan bebatuan yang emejing….. gak seperti di foto-foto atau di
Google. Kalian harus buktiin sendiri loh…. Apa yang terlihat oleh mata beda
banget sama di foto.
Kalo mengambil foto, gak usah ragu. Stone Garden ini terlihat bagus diambil dari
berbagai sudut loh... jadi kalian bisa berselfie ria sepuasnya.
Ada banyak bebatuan unik di sini dan juga puncak tertinggi yang instragammable, Puncak Panyawangan.
Meski terkesan gersang, tapi cuaca meski siang tapi tidak terlalu panas. Dan kalian tidak perlu takut juga kepanasan karena banyak disediakan saung-saung disini.
Setelah puas di atas, kamipun turun ke bawah, menuju Gua Pawon. Turun ke bawah melewati jalan yang tadi kami lewati pas naik. Terlihat banyak pengunjung yang naik.
Berbeda dengan Stone Garden, Gua Pawon sepi pengunjung.
Baru memasuki tangga menuju Gua, sudah tercium bau pospor plus suara ribut kelelawar. Gua ini tidak ditungguin oleh guide atau yang jaga (apa saya tidak melihat ya?).
Tapi gua ini tidak seperti gua yang banyak lorong-lorong ke dalam. Tapi lebih berupa ruang-ruang besar (goa tempat tinggal). Naik ke atas disediakan tangga kayu.
Melangkah sedikit di sebuah ruangan terlihat jejak manusia purba, berupa tulang belulang yang sudah membatu. Ruangan ini dikerangkeng untuk menjaga situs dari tangan-tangan jahil. Ini menandakan bahwa gua ini atau tepatnya wilayah ini ribuan atau puluhan ribu tahun lalu sudah ditempati oleh manusia.
Turun ke bawah terlihat tebing batu yang katanya dipakai oleh (katanya) iklan Counterpa*n.
Di bagian depan terlihat mulut goa yang bisa kita melihat view desa di bawah.
Melangkah ke samping terlihat juga ruangan dimana terlihat 'jendela' dimana kita juga bisa melihat ke bawah. Melihat struktur goa dengan ruang-ruang, kita semakin yakin goa ini sudah dihuni manuasia ribuan atau puluhan ribu tahun lalu.
Setelah puas menikmati gua dan mengambil foto-foto kami melanjutkan perjalanan. Tujuan selanjutnya yaitu Curug Cimahi dan Curug Tilu Leuwi Opat di Lembang.
Meski terkesan gersang, tapi cuaca meski siang tapi tidak terlalu panas. Dan kalian tidak perlu takut juga kepanasan karena banyak disediakan saung-saung disini.
Setelah puas di atas, kamipun turun ke bawah, menuju Gua Pawon. Turun ke bawah melewati jalan yang tadi kami lewati pas naik. Terlihat banyak pengunjung yang naik.
Berbeda dengan Stone Garden, Gua Pawon sepi pengunjung.
Baru memasuki tangga menuju Gua, sudah tercium bau pospor plus suara ribut kelelawar. Gua ini tidak ditungguin oleh guide atau yang jaga (apa saya tidak melihat ya?).
Tapi gua ini tidak seperti gua yang banyak lorong-lorong ke dalam. Tapi lebih berupa ruang-ruang besar (goa tempat tinggal). Naik ke atas disediakan tangga kayu.
Melangkah sedikit di sebuah ruangan terlihat jejak manusia purba, berupa tulang belulang yang sudah membatu. Ruangan ini dikerangkeng untuk menjaga situs dari tangan-tangan jahil. Ini menandakan bahwa gua ini atau tepatnya wilayah ini ribuan atau puluhan ribu tahun lalu sudah ditempati oleh manusia.
Jejak manusia purba |
|
Di bagian depan terlihat mulut goa yang bisa kita melihat view desa di bawah.
Melangkah ke samping terlihat juga ruangan dimana terlihat 'jendela' dimana kita juga bisa melihat ke bawah. Melihat struktur goa dengan ruang-ruang, kita semakin yakin goa ini sudah dihuni manuasia ribuan atau puluhan ribu tahun lalu.
Setelah puas menikmati gua dan mengambil foto-foto kami melanjutkan perjalanan. Tujuan selanjutnya yaitu Curug Cimahi dan Curug Tilu Leuwi Opat di Lembang.
Link terkait:
- Curug County dan Penangkaran Rusa-Cariu
- Curug Cimahi dan Curug Aseupan
- Terminal Wisata Grafika Cikole dan Tangkuban Perahu
- Floating Market dan Farm House
Iya mas, juga gak terlalu jauh dari jalan raya Padalarang... tinggal parkir
BalasHapusThanks in favor of sharing such a nice thought, article is
BalasHapusgood, thats why i have read it completely