Back to Gili Trawangan: Sunrise, Sunset and Diving
Ke Gili Trawangan (bule sih nyebut nya Gili T), seperti balik ke taun 2013, pertama kali mengunjungi pulau ini (lihat posting saya terdahulu: Gili Trawangan).Waktu itu sekitar bulan Mei 2013, cuaca agak mndung sehingga saat itu tidak terlihat sunset dan kegiatan lain hanya biking dang snorkling.
Sekarang ada misi baru yaitu diving.
Berangkat dari Senggigi dijemput oleh Dive Operator sekitar jam 8.15 on time. Perjalanan ke dermaga Bangsal sekitar 30 menit.
Bersama saya ada 2 bule dan di dermaga juga ada beberapa orang. Tidak beberapa lama kami berangkat.
Ke Gili Trawangan di tempuh dalam waktu 30 menit.
Sampai di Gili T sekeitar jam 9.30. Setelah menunggu beberapa waktu para diver dan yg ikut snorkeling, kami mulai menuju spot diving yaitu Turtle Heaven.
Di spot ini saya menemukan satu kura-kura gede dan medium dan 2 ikan Lionfish.
Dive 1 ini dinikmati kira-kira 40 menit.
Setelah Dive 1 kami kembali ke Gili T. untuk makan siang. Makan siang yang murah meriah ada di dekat pasar kaget, namanya Warung Dewi.
Harganya lumayan bersahabat, nasi ayam, sayur dan teh manis hangat sekita 25.000. Nikmat sekali rasanya makan habis diving hehehe.
Oh iya, saat itu belum dapat penginapan, saya coba cari di sekitar sini home stay, ternyata pada full booked, maklum lagi peak season. Akhirnya dapat di dekat belakang mesjid, Rp. 500.000 /night pakai kipas.... kipas loh bukan AC, padahal dulu kesini pakai AC cuman Rp. 225.000.
Setelah dapat kunci saya kembali ke dermaga buat lanjut Dive 2. Lokasi Dive 2 ini di Meno Wall, sesuai namanya spotnya berbentuk wall, dengan coral di wall nya. Di akhir dive saya mengibarkan sang merah putih... cihuyyyy...
Dive 2 ini lamanya sekitar 45 menit, lumayan.....
Akhirnya selesai dive ini sekitar jam 3... dan menuju penginapan beserta barang-barang.
Setelah beberes, selanjutnya menikmati suasana Gili T. yang sekarang makin rame...
Seperti diketahui, pulau ini tidak boleh ada kendaraan bermotor, hanya sepeda dan Cidomo (andong). Sepeda bisa disewa, dan bisa ditemukan di semua sudut.
Kebetulan cuaca sangat cerah di saat itu, sehingga waktu yang tepat untuk hunting sunset.
Buat maan malam, tempat yang bikin kangen ke Gili T. yaitu pasar seni. Tempat berkumpul para turis dan makanan beaneka macam dan murah meriah (dibanding resto tentunya, tidak kalo dibandingin di Jawa hehehe).
Abis sunset, masih dengan lembutnya cahaya, saya mencoba mencari sudut-sudut yang asik buat di potret. Di sekitar dermaga adalah tempat favorit karena banyak perahu dan boat serta latar perbukitan di seberang pulau.
Sekitra jam 7.30 kembali ke penginapan dan sarapan (free), menunya pancake banana plus teh manis.
Karena di sini check-out jam 10.30... (berasa aneh jamnya hahahaha), leyeh-leyeh adalah yang terbaik dilakukan. Habis beberes akhirnya jam 10.30 check-out, padahal pesawat jam 7.40 malam. Akhirnya ke pantai nitip barang di agen travel (sudah beli tiket Gili T. ke Senggigi Rp. 100.000). Kemudian duduk-duduk di pantai, dan istirahat di mesjid setelah Zuhur. Tepat jam 14.30 kapal pun berangkat.
Sampai di bangsal istirahat sejenak di pool shuttle bus. Karena di rayu-rayu untuk langsung ke bandara akhirnya saya sepakat nambah Rp. 120.000 dari Rp. 150.000 yang ditawarkan.
Shuttle berangkat sekitar jam 15.30, sampe di airport sekitar jam 17.30 lewat. Dan akhirnya nunggu pesawat jam 19.40 dan on time. Dan liburan pun berakhir....
Bye Lombok... bye Gili T.
Sekarang ada misi baru yaitu diving.
Berangkat dari Senggigi dijemput oleh Dive Operator sekitar jam 8.15 on time. Perjalanan ke dermaga Bangsal sekitar 30 menit.
Bersama saya ada 2 bule dan di dermaga juga ada beberapa orang. Tidak beberapa lama kami berangkat.
Menuju Gili Trawangan |
Sampai di Gili T sekeitar jam 9.30. Setelah menunggu beberapa waktu para diver dan yg ikut snorkeling, kami mulai menuju spot diving yaitu Turtle Heaven.
Di spot ini saya menemukan satu kura-kura gede dan medium dan 2 ikan Lionfish.
Cheer..!!! |
Medium turtle |
Lionfish |
Setelah Dive 1 kami kembali ke Gili T. untuk makan siang. Makan siang yang murah meriah ada di dekat pasar kaget, namanya Warung Dewi.
Harganya lumayan bersahabat, nasi ayam, sayur dan teh manis hangat sekita 25.000. Nikmat sekali rasanya makan habis diving hehehe.
Oh iya, saat itu belum dapat penginapan, saya coba cari di sekitar sini home stay, ternyata pada full booked, maklum lagi peak season. Akhirnya dapat di dekat belakang mesjid, Rp. 500.000 /night pakai kipas.... kipas loh bukan AC, padahal dulu kesini pakai AC cuman Rp. 225.000.
Setelah dapat kunci saya kembali ke dermaga buat lanjut Dive 2. Lokasi Dive 2 ini di Meno Wall, sesuai namanya spotnya berbentuk wall, dengan coral di wall nya. Di akhir dive saya mengibarkan sang merah putih... cihuyyyy...
Hormat bendera graaak...!!! |
Dive 2 ini lamanya sekitar 45 menit, lumayan.....
Akhirnya selesai dive ini sekitar jam 3... dan menuju penginapan beserta barang-barang.
Setelah beberes, selanjutnya menikmati suasana Gili T. yang sekarang makin rame...
Seperti diketahui, pulau ini tidak boleh ada kendaraan bermotor, hanya sepeda dan Cidomo (andong). Sepeda bisa disewa, dan bisa ditemukan di semua sudut.
Life is good |
Sunset |
Buat maan malam, tempat yang bikin kangen ke Gili T. yaitu pasar seni. Tempat berkumpul para turis dan makanan beaneka macam dan murah meriah (dibanding resto tentunya, tidak kalo dibandingin di Jawa hehehe).
Suasana di pasar seni |
Makan aja antri dulu... |
Oke, saatnya istirahat, besok mau hunting sunrise...
Bangun pagi, dan hunting sunrise rada-rada telat sekitar jam 5.30, tapi masih beruntung..... olalala... bagusnya sunrisenya dengan latar perbukitan dan perahu-perahu nelayan yang sedang bersandar.
Sekitra jam 7.30 kembali ke penginapan dan sarapan (free), menunya pancake banana plus teh manis.
Karena di sini check-out jam 10.30... (berasa aneh jamnya hahahaha), leyeh-leyeh adalah yang terbaik dilakukan. Habis beberes akhirnya jam 10.30 check-out, padahal pesawat jam 7.40 malam. Akhirnya ke pantai nitip barang di agen travel (sudah beli tiket Gili T. ke Senggigi Rp. 100.000). Kemudian duduk-duduk di pantai, dan istirahat di mesjid setelah Zuhur. Tepat jam 14.30 kapal pun berangkat.
Sampai di bangsal istirahat sejenak di pool shuttle bus. Karena di rayu-rayu untuk langsung ke bandara akhirnya saya sepakat nambah Rp. 120.000 dari Rp. 150.000 yang ditawarkan.
Shuttle berangkat sekitar jam 15.30, sampe di airport sekitar jam 17.30 lewat. Dan akhirnya nunggu pesawat jam 19.40 dan on time. Dan liburan pun berakhir....
Bye Lombok... bye Gili T.
Wah mantap sekali foto-fotonya Pak Indra, resolusi-nya besar lagi... :)
BalasHapus