Bintan-Breathtaking Journey I: Pantai Trikora dan Pulau Pasir Putih

Bintan-Breathtaking Journey... itulah semboyan atau motto yang saya baca di sepanjang perjalanan kali ini di Pulau Bintan. Sebuah pulau yang berada di propinsi Kepulauan Riau dimana ibukotanya Tanjung Pinang berada di pulau ini. Pulau ini sangat dekat Pulau Batam dan Singapur.

Memanfaatkan libur panjang di 21-24 September 2017 lalu, saya dan Revan berkesempatan mengunjungi pulai ini. Mengambil pesawat jam-9an pagi, kami mendarat mulus di Bandara Raja Haji Fisabilillah.
Aerial view Bintan/Kepri
Motor yang kami sewa selama di Bintan diantar langsung oleh pemiliknya dan kami bertemu di parkir bandara. Uang sewa perhari sebesar Rp. 70.000. Menggunakan Google Map, kami menuju Pantai Trikora tempat kami menginap selama 2 malam.
Suasana jalanan

Suasana jalanan
Suasana di sepanjang jalan
Suasana di sepanjang jalan
 1. Pantai Trikora
 
Dari Bandara ke Pantai Trikora ditempuh sekitar 1 jam dengan motor. Perlu diingat bahwa kondisi jalan di sini boleh dibilang tidak ada cacat alias mulus hahaha. Jadi 1 jam perjalanan disini tidaklah sama dengan 1 jam perjalanan di Bogor atau Jakarta. Dengan kata lain, jauuuuuh.... hahaha. Selain jauh, juga jalanannya sangat sepi. Awal perjalanan masih terasa ramai, karena masih diperkotaan, memasuki garis pantai ke arah Trikora, jalanan sudah sangat sepi. Menyusuri Pantai Trikora dan sesekali bertemu dengan perkampungan (anak laut???) yang rumah-rumahnya berada di atas permukaan laut.
Uniknya di sepanjang pantai ini, kita akan menemukan spot-spot pantai buat umum, dimana disediakan saung-saung kecil menghadap ke pantai dan tidak dipungut biaya? Gratis? Ya,.. gratis. Ini mungkin untuk menarik pengunjung agar mampir dan bersantai dan berbelanja di warung-warung yang ada. Parkiran? Umumnya gratis, kalaupun ada bisa dikasih sewajarnya aja.
Kami menginap di salah satu Hotel di pantai ini, hotelnya berupa cottage-cottage yang jaraknya selemparan batu ke pantai. Meski ini berupa hotel, tapi pantainya bisa dimasuki oleh pengunjung umum tanpa pungutan.
View di penginapan
View di penginapan
Mirip-mirip dengan pantai-pantai yang ada di Bangka-Belitung, disini juga banyak batu-batu besar yang menghiasi pantai-pantai yang tidak terlalu berombak.
Jadi untuk menikmati pantai trikora, yang garis pantainya sangat panjang ini, kami sering mampir ke spot-spot yang bagus.
Salah satu sudut pantai Trikora
Salah satu sudut pantai Trikora
Salah satu sudut pantai Trikora
Salah satu sudut pantai Trikora
Oh iya, di sini adalah pusatnya resort-resort mewah yang harga perkamarnya hingga puluhan juta loh. Pulau ini mendapat julukan rumah keduanya warga Singapur.

2. Pulau Pasir Putih
Sudah agak sore sekitar jam 3-an kami ke Pulau Pasir Putih. Ke pulau ini menggunakan boat yang dikelola oleh salah satu operator di sana. Karena sudah sore, untuk pulang kapal tidak bisa bersandar di jetty karena airnya surut. Karena besok akan ke destinasi lain, kami menyanggupi kalau pulangnya hanya akan diantar sampai 300m sebelum jetty dan selanjutnya jalan.
Jadi ongkos PP ke Pulau sebesar Rp. 176.000 per orang, menurut info pengelola kalau ingin berkemah ditambah Rp. 100.000 per orang. Sebenarnya di pulau ini ada cottage yang jumlahnya cuman beberapa saja, yang dikelola oleh orang lain dan harganya sekitar Rp. 500.000 per malam.
Setelah bayar kami selanjutnya menuju dermaga dan selanjutnya naik kapal. Kebetulan penumpangnya cuma kami berdua, mungkin sudah kesiangan.
Dermaga menuju Pulau
Menaiki kapal
Lama perjalanan sekitar 30 menit, air sudah mulai surut dan arus lumayan besar membuat kapal terombang ambing.
Sampai di pulau, kami pun turun menikmati suasana pantai. Meski pulau ini pulau kecil, tapi cukup mengesankan. Pantai nya berpasir putih dan ombak tidak terlalu besar.
Dan lagi, air disekitar pantai tidak terlalu besar jadi bisa bermain air.
 
Di sini disiapkan sarana pendukung seperti ayunan, bangku-bangku untuk berjemur dan payung-payung untuk beristirahat.
 
 
 
 
 

 Ada juga penangkaran penyu disini, jadi bisa melepas tukik (anak penyu) penyu ke laut, bayar pastinya.
Di sini juga tersedia kantin, jadi jangan takut untuk kelaparan. Juga buat yang mau menikmati sunset dan sunrise silahkan menginap di pulau ini.
Karena sudah mulai sore kamipun kembali, dan sesuai kesepakatan kami tidak di antar sampai ke jetty karena air laut sudah dangkal, jadi kamipun jalan kaki sekitar 300m sebelum jetty wkwkwkw.


Jalan kaki ke seberang
 Sebelum pulang ke penginapan kami sempatkan dulu berfoto di jetty

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Selabintana Juga Punya Curug Cibeureum..... !!!

Wisata Tenjolaya-Bogor Part X: Curug Ciseeng

Eksplor Desa Puraseda 4: Curug Puraseda dan Curug Tengah