Postingan

Menampilkan postingan dari Februari, 2019

Jelajah Malang-Lumajang: Sumber Siji, Sumber Pitu dan Sumber Papat

Gambar
Minggu, 13 Januari 2019. Ini adalah hari kedua di Malang. Tujuan kami kali ini adalah ke Sumber Pitu yang ada di Desa Pujon Kidul, kec. Pujon. Dari Songgoriti sekitar jam 7 pagi, kami mengikuti jalan yang kemaren menuju Coban Rondo tapi nanti di suatu pertigaan ada papan petunjuk arah ke Sumber Pitu yaitu ke kanan. Di sini kita sudah memasuki Desa Wisata Pujon Lor. Desa wisata ini tertata rapih. Jalannya agak kecil dan terlihat ramai, dan macet ketika kami kembali dari Sumber Pitu dengan banyaknya bis-bis pariwisata. Di kiri kanan banyak terdapat tempat makan, toko cendera mata dll. Jalan ini juga mengarah ke Kediri dan Blitar. Memasuki gerbang desa Pujon Kidul tidak beberapa jauh setelah belokan menurun di sebelah kiri terlihat ucapan selamat datang di Desa Wisata Pujon Kidul. Gerbang desa Memasuki jalan desa, kondisi jalan masih bagus, beraspal. Terlihat di kiri kanan banyak kebun apel dengan pemandangan perbukitan di kejauhan, sangat indah apalagi cuaca sedang cerah. In

Jelajah Malang-Lumajang: Coban Rondo dan Labirin Coban Rondo

Gambar
Mengunjungi Malang-Lumajang untuk kedua kalinya, tapi petualangan kali ini kami menunjungi Air Terjun Madakaripura di Probolinggo. Kunjungan pertama yaitu pada tanggal   17-22 Agustus 2018. Petualangan kali ini dimulai tanggal 12-18 Januari 2019. Sebenarnya 12-20 Januari tapi 2 hari terakhir ada yang sakit jadinya kita gak kemana-mana. Di temani Revan dan Noey kami naik Kereta Api Gajayana dari Gambir sekitar jam 5.40 sore dan ini adalah perjalanan pertama saya menggunakan kereta api ke daerah jawa, paling jauh cuman ke Bandung hehehe. Ternyata tiket kereta ke Malang lumayan mahal Rp. 650.000 padahal sebulan sebelumnya sekitar Rp. 450.000. Dari kantor langsung ke Gambir dan terlihat antrian panjang di mesin pencetak karcis buat yang sudah pesan online. Meskipun sudah ada barcode dan tinggal di scan dan langsung keluar karcis tapi mayoritas calon penumpang masih mengetik manual sehingga antrian jadi panjang. Sesudah mengeprint karcis kamipun naik ke lantai atas menunggu kereta.

Jelajah Cianjur Selatan,Garut Selatan dan Bandung Selatan Bagian 7: Kawah Putih dan Kampung Cai Ranca Upas

Gambar
Dari Situ Patenggang kami melanjutkan perjalanan ke Kawah Putih yang berjarak sekitar 5km. Jalan masuk ke Kawah Putih berhadapan langsung dengan Kampung Cai Ranca Upas. Dari jalan raya ke parkiran/loket tidak begitu jauh. Ada dua pilihan, parkir kendaraan kemudian dilanjutkan dengan naik ontang-anting (angkot yang sudah dimodifikasi) atau membawa kendaraan langsung ke parkiran Kawah Putih dengan membayar ongkos parkir yang sangat tinggi (di atas Rp. 100.000). Harga tiket masuk Rp. 20.000/orang. Jika memarkirkan kendaraan di loket ini kita hanya bayar Rp. 6.000 untuk mobil dan Rp. 5.000 untuk motor atau yang bawa bis Rp. 25.000 (19 Desember 2018). Untuk karcis masuk kami membayar Rp. 20.000 (turis asing Rp. 75.000). Melanjutkan perjalanan dengan ontang-anting ongkosnya Rp. 15.000 pulang-pergi (PP). Daftar harga tiket masuk dan parkiran Untuk berangkat kami harus menunggu ontang-anting terisi penuh, tapi gak perlu menunggu lama karena cepat terisi. Dari loket ke Kawah Puti

Jelajah Cianjur Selatan,Garut Selatan dan Bandung Selatan Bagian 6: Situ Patenggang

Gambar
20 Nopember 2018. Hari terakhir trip Cianjur Selatan,Garut Selatan dan Bandung Selatan. Pagi-pagi kami sudah berangkat meninggalkan Cipanas Garut. Belum terlihat banyak kegiatan pagi itu, sepertinya masih pada bermalas-malasan di tempat tidur masing-masing. Cuaca terlihat cerah, langit biru, perbukitan dan gunung terlihat jelas. Melewati lintas Nagrek kemudian lanjut tol Soreang. Keluar Soreang lanjut hingga ke Ciwidey. Tak dapat dipungkiri lagi, bagi wisatawan kalo mendengar nama Ciwidey pastilah identik dengan Kebun Teh. Di kawasan ini juga ada Situ Patenggang, Kawah Putih, Pemandian Air Panas, perkemahan dan penangkaran rusa di Kampung Cai Ranca Upas . Perkebunan Teh Ciwidey dan Rancabali Termasuk satu perkebunan teh yang paling bagus yang pernah saya jumpai. Dulunya Perkebunan Teh Rancabali yang pernah kami lewati beberapa hari lalu dulunya termasuk bagian dari Ciwidey. Tapi dengan adanya pemekaran wilayah, Rancabali menjadi kecamatan tersendiri. Tapi kebanyakan wisat