Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2014

Back to Bali II: Go Diving @Tulamben, Bali

Gambar
Gunung Agung Dari awal kami sudah merencanakan begitu sampai di Bali kami langsung menuju Tulamben. Perjalanan di tempuh kira-kira 2.5 jam. Sepanjang perjalanan kami disuguhi pemandangan yang sangat bagus, desa-desa, persawahan, gungung dan lembah. Sesampai di penginapan kami beristirahat dan santai sejenak. Karena penginapan kami persis berada di depan lokasi kapal karam, maka pantai ini sangat ramai sekali, dan menjadi tempat berkumpul para diver. Sehingga tidak salah jika dijuluki sebagai desanya para penyelam (Diver's Village) Suasana depan penginapan View penginapan dengan latar Gunung Agung Hari pertama kami melakukan 1x penyelaman dan hari ke-2 2x penyelaman. Berikut foto-foto underwater... Underwater photo Underwater photo Salah satu sudut USAT Liberty wreck Salah satu sudut USAT Liberty wreck Salah satu sudut USAT Liberty wreck Salah satu sudut USAT Liberty wreck Salah satu sudut USAT Liberty wreck Salah satu

Back to Bali I : Aerial view.....

Gambar
Bromo Traveling ke Bali kali ini, tujuan utamanya adalah Diving/menyelam. Saya bersama 4 orang teman (2 certified diver dan 3 lagi cuman sekedar Discovery Diving) memutuskan ke Tulamben, Bali. Diving site di Tulamben yang terkenal adalah reruntuhan kapal karam USS Liberty, yang karam pada tahun 1942 akibat diserang Jepang di tengah perjalanannya dari Singaraja menuju Denpasar. Dalam usaha menarik kapal ini ke Singaraja, kapal ini tergeletak di Tulamben, akhirnya tahun 1963 adanya letusan Gunung Agung, kapal ini terdorong ke laut dan karam. Nah sebelum melanjutkan cerita penyelaman ini ada baiknya saya posting mengenai pemandangan dari pesawat selama perjalanan dari Jakarta ke Denpasar. Ingat bahwa 'Sebuah perjalanan bukan mengenai tujuan'. Kami berangkat dari Cengkareng jam 6.20 pagi dan selama perjalanan banyak pemandangan gunung yang sangat mengagumkan. Seperti kita ketahui bahwa kepuluan kita ini berada di area 'Ring of Fire' atau Cincin Api, dimana banya

Palembang: Kota Wong Kito Galo

Gambar
Jembatan Ampera di malam hari Kota palembang (Sumatera Selatan) identik dengan Jembatan Ampera dan Pempek (meski pempek jadi kontroversi apakah berasal dari Palembang atau Jambi :D). Jembatan Ampera paling tepat dinikmati pada malam hari. Tepatnya dipinggir sungai, depan Benteng Kuto Besak, sangat ramai dikunjungi masyarakat yang ingin menikmati pemandangan Sungai Musi di malam hari. Tidak lupa sambil menikmati makanan ringan atau sekadar minum kopi. Di sini juga bisa ditemukan rumah makan yang besar yang tentunya dengan harga yang cukup tinggi. Benteng Kuto Besak di siang hari Selain Benteng Kuto Besak, yang sekarang menjadi markas Angkatan Darat, juga ada bangunan peninggalan Belanda yang sekarang menjadi Kantor Balaikota (sebelumnya kantor PDAM).  Kantor Balaikota Buat saya, tiap kali ke Palembang selalu makan Ikan Pindang Baung.. lengkap dengan lalap, dan sambel mangga. Pindang Baung dan telor ikan Sambel Mangga Lalapan, yang warna itam namanya Ka

Bermain Paralayang @Puncak-Bogor

Gambar
Apa yang ada dalam pikiran kamu kalau mendengar kata ‘Puncak-Bogor’? Pasti yang terpikir adalah daerah perbukitan dengan udara sejuk dimana banyak perkebunan teh, Taman Margasatwa dan jalan yang berbelok-belok, dan tentu saja macetnya.  Selain yang di sebutkan di atas ada juga tempat kamu uji adrenalin yaitu Paralayang, atau Paragliding bahasa kerennya. Lokasi olahraga ini berada tidak jauh dari Mesjid Atta’awun, kira-kira 1-2 km arah ke atas (Puncak Pass). Saya bersama teman-teman sudah berencana main Paralayang ini kira-kira sebulan yang lalu, dan kebetulan sekali hari Jumat-Sabtu ada acara kantor jadi sekalian saja. Di salah satu hotel di Puncak View dari Hotel Ada 11 orang dari 23 orang yang berencana maen paralayang ini, 12 orang batal. Dari 11 orang ada 2 orang yang sudah sertifikasi jadi mereka bermain sendiri sementar 9 orang tandem dengan Instruktur. Kami sampai di lokasi sekitar jam 9 pagi dan mulai sekitar jam 10 pagi. 9 orang di bantu oleh 2 Inst