Postingan

Menampilkan postingan dari Agustus, 2014

Alam Minangkabau: Kampung Nan jauh di Mato II

Gambar
Mengisi liburan lebaran gak lengkap rasanya kalau tidak jalan-jalan ke Bukittinggi. Mungkin lebih dari 10 tahun saya tidak mengunjungi kota ini. Banyak sekali perubahan di kota ini. yang paling mencolok adalah..... maceeeeet.... yang menjadi masalah utama di kota ke dua terbesar di Sumatera Barat ini. Kota yang berada di ketinggian seitar 900-940 m di atas permukaan laut ini berhawa sejuk, dikelilingi oleh perbukitan dan Gunung Marapi (Gunung Merapi) dan Gunung Singgalang. Kota ini pernah menjadi Ibukota pemerintahan Darurat Republik Indonesia dan Provinsi Sumatera dan Sumatera Tengah (yang meliputi Sumatera Barat, Riau, dan Jambi). Dan merupakan tanah kelahiran Mohammad Hatta, Bapak Proklamator kita. Jam Gadang View Jam Gadang dari Pasar Atas Keren gak... ? Jam Gadang merupakan icon dari kota Bukittinggi. Jam ini selesai dibangun tahun 1926 (nenek gw aja lahir tahun 1927 hehehe). Merupakan hadiah Ratu Belanda kepada Rook Maker, controller (kek Gubernur kali ya..

Alam Minangkabau: Kampung Nan jauh di Mato I

Gambar
Lebaran tahun ini saya mudik setelah berapa tahun saya tidak melakukannya. Pulang kali ini saya memutuskan mengambil spot photo di beberapa lokasi. Tentu saja selain untuk koleksi pribadi juga untuk mempromosikan wisata kampung sendiri :p. Tiket pesawat saya pesan sekitar 2 minggu sebelum lebaran dan bisa ditebak, harganya lebih 2x lipat dari harga normal dan bonus delay sekitar 45 menit :(. Bandara yang dituju adalah Bandara Internasional Minangkabau. Pesawat landing jam 2. Selanjutnya perjalanan menuju Kota Padang Panjang, kira-kira 2 jam dari Bandara. Dari sini saya naik travel dengan biaya Rp. 55rb (ongkos lebaran 2014). Sebenarnya rumah orang tua saya di Kota Padang tapi berhubung Ibu saya lebaran di rumah adik maka kami kumpul di sana (Padang Panjang). Berada pada ketinggian 650 m- 850 m di atas permukaan laut, Padang Panjang dijuluki Serambi Mekkah, merupakan kota administrative terkecil di Sumatera Barat. Menuju kota ini jangan pernah tidur, nikmati saja pemand

Malaka: The World Heritage City

Gambar
Sebenarnya ini adalah kunjungan ke-9 saya ke Malaysia, 8 kali untuk tujuan bussiness trip dan terakhir adalah liburan. Biasanya saya mengunjungi Syah Alam dan batu Caves, tapi untuk liburan ini saya memilih Malaka. Malaka merupakan bagian dari Kerajaan Malaysia yang berada, seperti namanya, di selat Malaka. Kerajaan Malaka pernah mencapai kejayaannya sekitar abad ke-15. Didirikan oleh Parameswara. Kerjaan ini menguasai Semenanjung Malaysia dan sebagian Sumatera. Jadi zaman sebelum ada Indonesia dan Malaysia, Kerajaan Melayu ini mau tidak mau tidak akan lepas dari sejarah bangsa Indonesia terutama Melayu di Sumatera. Jadi nama-nama Hang Tuah, Hang Jebat, Hang Lekir dan hang Lekiu tidak akan terpisahkan.... Untuk mencapai Malaka ini, pengalaman saya, dari Airport naik Bus (semacam Damri di sini) ke KL Central, kira-kira 30-1 jam tergantung keadaan lalulintas, dengan bayaran sekitar 7 RM (lebih murah dengan membeli online dengan tiket pesawat A*r As*a. Dari sini kita naik Kereta ke